22 7 Intelegensi
Pengetahuan mengenai tingkat kemampuan intelektual atau intelegensi peserta diidk akan membantu guru menentukan apakah peserta didik mampu
mengikuti pengajaran yang diberikan, serta meramalkan keberhasilan peserta didik yang bersangkutan. Meskipun demikian, prestasi peserta didik tidak
semata-mata ditentukan oleh tingkat kemampuan intelektualnya. 8 Kreativitas
Kreativitas adalah hasil belajar dalam kecakapan kognitif sehingga untuk menjadi kreatif dapat dipelajari melalui proses belajar mengajar. Hasil belajar
dalam kecakapan kognitif mempunyai hierarki yaitu informasi nonverbal, informasi fakta dan pengetahuan verbal, konsep dan prinsip, serta pemecahan
masalah dan kreativitas. 9 Gaya Kognitif
Perbedaan-perbedaan antarpribadi yang menetap dalam cara menyusun dan mengolah informasi serta pengalaman disebut sebagai gaya kognitif.
2.2 Berpikir Kreatif Matematik
2.3.1 Definisi Berpikir
Menurut Suryabrata 1993:54, berpikir adalah proses dinamis yang dapat dilakukan menurut proses dan jalannya. Sedangkan Solso dalam Siswono 2005
menyebutkan bahwa ”Thinking is a process by which a new mental representation is formed through the transformation of information with complex interaction of
mental attributes of judging, abstracting, reasoning, imagining and problem
23 solvin
g”. Prinsip berpikir menurut Suryabrata 1993: 54 ada tiga langkah yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan simpulan.
Pembentukan pengertian atau lebih tepatnya pengertian logis dibentuk melalui menganalisis ciri-ciri sejumlah obyek yang sejenis, membandingkan ciri tersebut
untuk ditemukan persamaan maupun perbedaannya, dan mengabstraksikan menyisihkan, membuang ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang
hakiki. Sedangkan pembentukan pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih.
Menurut Ibnu Al Qayyim Al Jauziyah dalam Budiyanto 2009: 168 mengungkapkan bahwa “pada awalnya berpikir menumbuhkan keingintahuan,
keingintahuan melahirkan perbuatan, dan perbuatan yang dilakukan berulang- ulang membentuk kebiasaan”. Menurut Azizah 2009: 45-46, dalam berpikir
terdapat 1 kegiatan atau aktivitas akal budi berupa pengamatan, perenungan, analisis, dan sintesis; 2
“sarana” yang berupa indera, akal dan hati roh; 3 sesuatu yang telah diketahui; dan 4 sesuatu yang akan diketahui atau dihasilkan
berdasarkan hal-hal yang telah diketahui. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir merupakan
proses pembentukan pengetahuan dan pemahaman yang terbentuk dari rangkaian definisi, konsep, analisis hingga menghasilkan kesimpulan. Berpikir dapat
mendorong peningkatan kemampuan baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pengetahuan baru dapat terbentuk melalui proses berpikir yang dilakukan yang
tumbuh karena adanya rasa keingintahuan.
24
2.3.2 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik