10
1.5.4. Berpikir Kreatif Matematik
Berpikir kreatif merupakan proses berpikir yang memiliki pandangan berpikir think out of the box. Munandar 1999: 48 dan Guilford Supriadi, 1997:
7 mengungkapkan ciri-ciri yang mencerminkan adanya kemampuan berpikir kreatif antara lain kelancaran fluency, keluwesan flexibility, keaslian
originality, penguraian elaboration, dan perumusan kembali redefinition. Pehkonen Siswono, 2011 mengungkapkan bahwa berpikir kreatif dalam
matematika merupakan kombinasi dari berpikir logis dan divergen dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Berpikir kreatif matematik yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah berpikir kreatif yang berkenaan dengan proses matematika maupun penyelesaian tugas matematika.
1.5.5. Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama
Peserta didik Sekolah Menengah Pertama yang menjadi subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Tarub Tahun Ajaran 20112012.
SMP Negeri 2 Tarub berlokasi di Desa Bulakwaru, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal. Peserta didik kelas VII mempunyai usia antara 13 sampai dengan 14 tahun.
Menurut Piaget dalam Stenberg 2008: 126, perkembangan kognitifnya berada tahap operasi formal yang muncul di usia antara 11
– 15 tahun yang mempunyai karakter berpikir abstrak, idealistik dan logis. Remaja pada tahap ini tidak lagi
terbatas pada pengalaman yang konkret sebagai titik tolak pemikirannya.
1.5.6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar menurut BSNP 2006: 12 berkisar antara 0-100. Kriteria
11 ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75. Satuan pendidikan harus
menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Ketuntasan belajar pada penelitian ini yang diterapkan SMP Negeri 2 Tarub adalah 85
peserta didik mendapatkan nilai minimal 65.
1.5.7. Materi Pecahan