Tanaman Biofarmaka Profil Hortikultura

Tanaman gladiol yang ada sekarang merupakan tanamana keturunan dari jenis liar yang berada di Afrika Selatan. Warna, bentuk dan ukuran bunga gladiol sangat beragam Ashari, 1995. Sentra produksi Gladiol adalah Pulau Jawa dengan produksi sebesar 75,37 persen dari total produksi Gladiol nasional. Provinsi Jawa Barat merupakan penghasil gladiol terbesar di Pulau Jawa. Sedangkan untuk di Luar Jawa, provinsi pengahasil gladiol terbesar adalah Sulawesi Utara Direktorat Jenderal Hortikultura, 2009. 4.1.3.6 Anyelir Anyelir Dianthus caryophyllus L merupakan salah satu komoditas penghasil bunga potong yang sangat populer di Indonesia. Tanaman ini berasal dari daerah subtropis, sehingga di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman anyelir banyak diusahakan di daerah dataran tinggi Wuryaningsih dan Suhardi, 2007.

4.1.4 Tanaman Biofarmaka

Tanaman biofarmaka adalah tanaman yang berkhasiat baik untuk obat- obatan, bahan kosmetika dan lain-lain. Tanaman biofarmaka terdiri dari tanaman biofarmaka rimpang dan non rimpang. Yang temasuk kedalam tanaman biofarmaka rimpang yaitu jahe, laoslengkuas, kencur, kunyit, lempuyang, temulawak, temuireng, temukunci, dlingodringo. Sedangkan yang termasuk ke dalam tanaman biofarmaka non rimpang yaitu sambiloto, lidah buaya, mahkota dewa, mengkudu, kapulaga, kejibeling. 4.1.4.1 Jahe Jahe Zingiber officinale Rose tingginya mencapai setengah meter dan dibudidayakan di semua daerah tropika, memerlukan iklim basah, banyak sinar matahari dan tanah gembur, serta mempunyai drainase yang baik. Untuk menghindari kebusukan akar umbinya jangan ditanam terlalu dalam. Umbi inilah yang disebut jahe Versteegh, 2006. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India hingga ke Cina. Pemanenan tanaman dilakukan pada umur 10-12 bulan setelah tanam MTIC, 2002. Jahe banyak digunakan sebagai obat gosok untuk penyakit encok dan sakit kepala. Selain itu jahe juga digunakan sebagai bahan obat, bumbu masak, penyedap, minuman penyegar, manisan dan lain-lain. Senyawa yang menyebabkan rasa pedas pada jahe adalah gingerol, zingeron dan shogaol Syukur dan Hernani, 2002. 4.1.4.2 Temulawak Temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb mempunyai daya adaptasi yang cukup luas di daerah tropis dan banyak terdapat di hutan daerah panas serta ditanam di kebun serta halaman. Umbi digunakan sebagai obat dan akar sampingnya dapat dibuat makanan anak yang enak Versteegh, 2006. Temulawak mempunyai manfaat seperti memperlancar produksi empedu, menurunkan kadar kolesterol, menghilangkan rasa nyeri, menurunkan panas badan, membunuh bakteri, mencegah penyakit hati dan mengobati jerawat. Temulawak dipanen pada saat kemarau. Pemanen temulawak yang menggunakan bibit dari rimpang induk pada umur 9 bulandan pada umur 24 bulan jika bibit berasal dari rimpang cabang MTIC, 2002.

4.2 Perkembangan Hortikultura Dunia

Pola pertanian di negara-negara maju memiliki tingkat efisiensi yang tinggi dengan kapasitas produksi dan rasio output per tenaga kerja yang tinggi pula. Sehingga meskipun dengan jumlah petani yang sedikit, tetapi mampu untuk menyediakan bahan pangan bagi penduduknya. Sedangkan pola pertanian di negara berkembang kurang efisien, tingkat produktivitasnya masih rendah dan bersifat subsisten yaitu hanya untuk mecukupi kebutuhan keluarga saja tanpa dikembangkan lebih lanjut. Sehingga seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduk. Tetapi sektor pertanian tetap menjadi sektor unggulan sebagai salah satu penopang perekonomian suatu negara disamping sektor-sektor lainnya. Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman biofarmaka dan tanaman hias menjadi salah satu komoditas subjek perdagangan dunia. Karena tingkat konsumsinya yang tinggi maka setiap negara berlomba-lomba untuk memproduksi komoditas tersebut baik untuk memenuhi kebutuhan domestiknya maupun untuk kegiatan ekspor agar mendatangkan devisa bagi negara mereka. Pada Tabel 4.1 dapat