Konsep Daya Saing Perdagangan Internasional
yang dapat diraih oleh Negara 1 dan Negara 2 dalam kondisi tanpa perdagangan. Sedangkan titik A dan titik
A′ melambangkan titik-titik ekuilibrium produksi dan konsumsi di kedua negara tersebut sebelum mereka terlibat dalam perdagangan.
Titik A dan titik A′ yang menjadi tempat kedudukan tangen pada kurva indiferen I itu juga melambangkan terciptanya harga relatif komoditi ekuilibrium dalam
kondisi tanpa perdagangan P
A
di Negara 1 dan P
A
′ di Negara 2. P
A
lebih kecil daripada P
A
′ , maka Negara 1 memiliki keunggulan komparatif dalam produksi komoditi X sedangkan Negara 2 menguasai keunggulan komparatif dalam
produksi komoditi Y Salvatore, 1997. Panel sebelah kanan memperlihatkan bahwa setelah perdagangan
berlangsung maka Negara 1 akan melakukan spesialisasi produksi komoditi X, sedangkan Negara 2 akan berspesialisasi dalam produksi komoditi Y. Spesialisasi
di Negara 1 akan terus berlangsung sampai ia mencapai titik B. Sedangkan spesialisasi produksi Negara 2 baru akan berhenti jika titik B
′ telah tercapai. Pada titik-titik itulah maka kurva-kurva transformasi dari kedua negara menjadi tangen
terhadap garis harga relatif bersama atau P
B
. Negara 1 akan mengekspor sejumlah komoditi X untuk memperoleh komoditi Y dari Negara 2 dan Negara 1 akan
berkonsumsi di titik E yang terletak pada kurva indiferen II. Di lain pihak, Negara 2 akan mengekspor sebagian komoditi Y yang diproduksiknnya untuk
memperoleh tambahan komoditi X dari Negara1. Perdagangan ini akan memungkinkan Negara 2 berkonsumsi di titik E
′ yang berhimpitan dengan titik E Salvatore, 1997.