II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Hortikultura
Hortikultura dalam terjemahan bebas dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang budidaya tanaman yang intensif dan
produknya digunakan manusia sebagai bahan pangan, bahan obat tanaman empon-emponan, bahan bumbu tanaman rempah-rempah, bahan penyegar atau
penyedap dan sebagai pelindung serta penyaman lingkungan tanaman hias. Dilihat dari tempat usaha, hortikultura berorientasi pada pengusahaan tanaman di
sekitar tempat tinggal kebun pada areal terbatas. Pada umumnya produk hortikultura dikonsumsi dalam bentuk segar, sehingga kadar air sangat
menentukan kualitasnya. Dengan kadar air yang tinggi menyebabkan produk tersebut mudah rusak Ashari, 1995.
2.1.2 Ekspor dan Impor
Ekspor dapat diartikan sebagai total penjualan barang yang dapat dihasilkan oleh suatu negara yang diperdagangkan ke negara lain dengan tujuan
mendapatkan devisa. Suatu negara dapat mengekspor barang-barang yang dihasilkannya ke negara lain yang tidak dapat menghasilkan barang tersebut
secara efisien Lipsey, 1995. Pertumbuhan ekspor suatu komoditas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Adanya daya saing dengan negara-negara lain di dunia. Oleh karena itu, suatu negara hendaknya melakukan spesialisasi sehingga negara tersebut
dapat mengekspor komoditi yang telah diproduksi untuk dipertukarkan dengan apa yang dihasilkan oleh negara lain dengan biaya yang lebih
rendah dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekspor di negara tersebut.
2. Adanya penetapan harga pasar dalam negeri dan harga pasar internasional. Jika harga pasar internasional lebih tinggi daripada harga pasar domestik,
maka produsen akan lebih memilih untuk memasarkan komoditi hasil produksinya ke pasar internasional sehingga akan meningkatkan
pertumbuhan ekspor di negara tersebut. 3. Adanya permintaan dari luar negeri. Semakin tinggi permintaan dari luar
negeri terhadap komoditi yang dihasilkan oleh suatu negara, maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekspor negara tersebut.
4. Nilai tukar mata uang. Apabila suatu negara mengalami depresiasi nilai tukar, maka akan meningkatkan pertumbuhan ekspor di negara tersebut.
Hal itu terjadi karena depresiasi nilai tukar menyebabkan harga-harga komoditas domestik terlihat lebih murah di mata internasional sehingga
permintaan luar negeri untuk komoditas tersebut akan meningkat. Impor merupakan pembelian barang yang dilakukan oleh suatu negara
kepada negara lain yang menghasilkan barang tersebut. Impor dapat terjadi karena disebabkan suatu negara tidak bisa menghasilkan barang-barang modal dan
berbagai jenis barang untuk keperluan pengembangan berbagai jenis industri negaranya. Jika impor lebih besar daripada ekspor, maka cadangan devisa akan
berkurang atau neraca perdagangan akan defisit Firdaus, 2007.
2.1.3 Perdagangan Internasional