tahun 2007 dengan penurunan sebesar -67,51 persen. Ekspor tertinggi Indonesia selama sepuluh tahun terakhir ke Pasar Jepang adalah komoditi jahe. Berbagai
kendala dialami eksportir Indonesia dalam memasuki Pasar Jepang, sama seperti Cina dan negara-negara importir lainnya yang menuntut kesamaan ukuran,
kesamaan rasa, kesamaan warna, penampilan yang menarik dan bebas dari residu
pestisida serta pasokannya bisa dijamin berkelanjutan.
5.1.6 Malaysia
Malaysia terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan dengan jumlah penduduk pada tahun 2009 sebanyak 27.468.000 jiwa.
Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan mempunyai iklim tropika serta sebagai salah satu dari 18 negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar
di dunia. Malaysia mulai melirik sektor pertambangan dan pertanian untuk menopang perekonomiannya dan melakukan perdagangan internasional sebagai
salah satu upaya untuk menumbuhkan sektor perekonomiannya. PDB Malaysia pada tahun 2009 mencapai US 191.601.000.000 dengan trade percapita pada
tahun 2007-2009 sebesar US 13.729. Pada Gambar 5.67 akan dijelaskan neraca perdagangan pertanian, khususnya pada komoditas hortikultura Malaysia pada
tahun 2001, 2005 dan 2009.
Sumber: UN Comtrade, 2011
Gambar 5.13 Neraca Perdagangan Hortikultura Malaysia Tahun 2001, 2005 dan 2009
Pada Gambar 5.13 dapat terlihat bahwa neraca perdagangan Malaysia berfluktuasi. Neraca perdagangan yang positif terjadi pada komoditi bunga
potong, pisang dan nanas. Sedangkan neraca perdagangan yang menunjukan angka negatif terjadi pada komoditi kubis, jamur, cendawan tanah, jahe,
temulawak, jambu biji, mangga dan manggis. Defisit neraca perdagangan tertinggi terjadi pada jahe. Ini memberikan peluang kepada Indonesia untuk menguasai
Pasar Malaysia mengingat jahe Indonesia merupakan ekspor biofrmaka utama pada komoditi hortikultura. Dan tidak hanya pada jahe, Indonesia berpeluang di
komoditi-komoditi lainnya dan bersaing dengan negara-negara eksportir lainnya.
Sumber: UN Comtrade, 2011
Gambar 5.14 Perkembangan Nilai Ekspor Hortikultura Indonesia di Pasar Malaysia Tahun 2000-2010
Perkembangan nilai ekspor beberapa komoditi hortikultura Indonesia di Pasar Malaysia cenderung berfluktuasi. Kenaikan nilai ekspor tertinggi terjadi
pada tahun 2004 pada komoditi jahe. Ini menunjukan bahwa Indonesia mampu memanfaatkan peluang pasar dan jahe merupakan komoditi hortikultura Indonesia
yang paling banyak di ekspor ke Pasar Malaysia dari tahun 2000 hingga 2010. Sedangkan untuk komoditi yang paling sedikit di ekspor oleh Indonesia ke Pasar
Malaysia yaitu nanas. Mengingat neraca perdagangan untuk komoditi nanas bernilai positif, maka Malaysia tidak terlalu banyak mengekspor komoditi
tersebut.
5.1.7 Saudi Arabia