Senyawa yang menyebabkan rasa pedas pada jahe adalah gingerol, zingeron dan
shogaol Syukur dan Hernani, 2002. 4.1.4.2 Temulawak
Temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb mempunyai daya adaptasi yang cukup luas di daerah tropis dan banyak terdapat di hutan daerah panas serta
ditanam di kebun serta halaman. Umbi digunakan sebagai obat dan akar sampingnya dapat dibuat makanan anak yang enak Versteegh, 2006. Temulawak
mempunyai manfaat seperti memperlancar produksi empedu, menurunkan kadar kolesterol, menghilangkan rasa nyeri, menurunkan panas badan, membunuh
bakteri, mencegah penyakit hati dan mengobati jerawat. Temulawak dipanen pada saat kemarau. Pemanen temulawak yang menggunakan bibit dari rimpang induk
pada umur 9 bulandan pada umur 24 bulan jika bibit berasal dari rimpang cabang MTIC, 2002.
4.2 Perkembangan Hortikultura Dunia
Pola pertanian di negara-negara maju memiliki tingkat efisiensi yang tinggi dengan kapasitas produksi dan rasio output per tenaga kerja yang tinggi
pula. Sehingga meskipun dengan jumlah petani yang sedikit, tetapi mampu untuk menyediakan bahan pangan bagi penduduknya. Sedangkan pola pertanian di
negara berkembang kurang efisien, tingkat produktivitasnya masih rendah dan bersifat subsisten yaitu hanya untuk mecukupi kebutuhan keluarga saja tanpa
dikembangkan lebih lanjut. Sehingga seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduk. Tetapi sektor pertanian tetap menjadi sektor unggulan
sebagai salah satu penopang perekonomian suatu negara disamping sektor-sektor lainnya.
Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman biofarmaka dan tanaman hias menjadi salah
satu komoditas subjek perdagangan dunia. Karena tingkat konsumsinya yang tinggi maka setiap negara berlomba-lomba untuk memproduksi komoditas
tersebut baik untuk memenuhi kebutuhan domestiknya maupun untuk kegiatan ekspor agar mendatangkan devisa bagi negara mereka. Pada Tabel 4.1 dapat
dilihat sepuluh negara produsen beberapa produk hortikultura terbesar di dunia. Pada tabe tersebut, Indonesia berhasil menduduki sepuluh besar negara penghasil
hortikultura terbesar di dunia pada komoditi kubis, pisang, nanas, jahe, jambu biji, mangga dan manggis. Sedangkan untuk jamur dan cendawan tanah
Indonesia menduduki peringkat 16. Menurut data FAO, dari tahun 2000 hingga data terakhir tahun 2008, Indonesia berhasil menjadi lima besar negara penghasil
jahe terbesar di dunia. India berhasil menjadi negara produsen terbesar di dunia pada komoditi pisang, jahe, jambu biji, mangga dan manggis.
Tabel 4.1 Sepuluh Negara Produsen Beberapa Produk Hortikultura Terbesar di dunia Tahun 2005
Rank Kubis
Jamur dan Cendawan
Tanah Pisang
Nanas Jambu
Biji, Mangga,
Manggis Jahe
1 Cina
Cina India
Brazil India
India 2
India Amerika
Serikat Brazil
Thailand Cina
Cina 3
Korea Selatan
Belanda Cina
Filipina Thailand
Nepal 4
Jepang Polandia
Ekuador Costa
Rica Meksiko
Indonesia 5
Rusia Perancis
Filipina Cina
Pakistan Nigeria
6 Polandia
Spanyol Indonesia
India Indonesia
Thailand 7
Indonesia Italia
Meksiko Indonesia
Fiipina Bangladesh
8 Amerika
Serikat Kanada
Tanzania Nigeria
Brazil Jepang
9 Rumania
Inggris Thailand
Kenya Nigeria
Filipina 10
Ukraina Jepang
Costa Rica
Mexico Bangladesh Kamerun
Sumber: FAO, 2011
4.3 Perkembangan Hortikultura Indonesia