Lokasi Penelitian Kondisi Wilayah Perairan Dangkal P. Semak Daun

terdiri dari Goba Semak Daun, Goba Kucing, Goba Karang Sempit dan Goba Karang Lebar seperti terlihat dalam gambar berikut. Gambar 3.2 Zonasi tradisional perairan Semak Daun oleh nelayan setempat 3.3 Pemanfaatan Perairan 3.3.1 Perikanan Pada tahun 2012, alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan di Kepulauan Seribu adalah pancing dan bubu. Alat tangkap lain yang digunakan oleh nelayan mencakup paying, jaring, muroami seperti terlihat dalam Gambar 3.3. Gambar 3.3 Alat penangkapan ikan di Kepulauan Seribu Volume produksi perikanan secara total mengalami kecenderungan menurun dari 2010-2012, tetapi nilai justru semakin meningkat Tabel 3.1. Pada periode tersebut, kontribusi sektor perikanan tangkap pada volume produksi secara konsisten lebih lebih tinggi dibandingkan dengan perikanan budidaya. Tabel 3.1 Perkembangan produksi perikanan di Kepulauan Seribu Volume Produksi Perikanan kg Nilai Produksi Rp. Ribu Perikanan Tangkap Budidaya Laut Total Perikanan Tangkap Budidaya Laut Total 2010 1 927 1 248 3 175 13 783 43 400 57 183 2011 1 584 798 2 382 10 765 45 753 56 518 2012 1 786 774 2 560 11 160 52 500 63 660 Sumber : Kepulauan Seribu Dalam Angka 2013 Namun kontribusi perikanan budidaya pada nilai produksi secar konsisten lebih tinggi dibandingkan dengan perikanan tangkap Tabel 3.2. Hal ini menunjukan nilai ekonomi komoditas perikanan hasil budidaya laut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ikan hasil penangkapan. Tabel 3.2 Kontribusi sektor perikanan di Kepulauan Seribu Tahun Volume Produksi Nilai Produksi Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya 2010 60.69 39.31 24.10 75.90 2011 66.50 33.50 19.05 80.95 2012 69.77 30.23 17.53 82.47 Sumber : Kepulauan Seribu Dalam Angka 2013 Budidaya perikanan secara dominan dilakukan di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Berdasarkan data tahun 2012 BPS KAKS 2013 , pelaku usaha budidaya terdiri dari 2 unit perusahaan pembenihan, 3 unit perusahaan pembesaran dan 341 orang pelaku budidaya pembesaran. Semua perusahaan pembudiaya ikan pembenihan dan pembesaran terdapat di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Sedangkan pelaku usaha pembesaran perorangan tersebar sebanyak 234 orang 68.62 berada di Kecamatan Kepulauan Seribu dan 107 orang 31.38 berada di wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Salah satu spesies ekonomis penting dalam ekosistem perairan dangkal di Pulau Semak Daun adalah ini adalah ikan kerapu, khususnya kerapu macan. Sebagian besar 46 nelayan lokal menangkap ikan kerapu macan di perairan sekitar P Semak Daun, yaitu Karang Lebar. Alat tangkap yang dominan untuk menangkap ikan kerapu macan adalah bubu, dan alat tangkap lainnya adalah pancing Kurnia, 2012. Menurut nelayan, telah terjadi penurunan hasil tangkapan sejak tahun 1990-an. Pada tahun itu sehari rata-rata tertangkap 10 ekor kerapu macan dengan ukuran 0.5 sampai 1.5 kgekor. Tetapi tahun 2010-an, rata-rata tertangkap 4 ekor dengan bobot 0.1 sampai 0.7 kgekor. Tangkapan per upaya penangkapan CPUE bubu mengalami penurunan dari sebelum dan sesudah tahun 2000 Kurnia 2012. Berdasar metode participatory stock assessment atau Parfish, Kurnia 2012 mendapatkan resources state ikan kerapu di Semak Daun adalah 0 sampai 0.325 kurang dari 0,5 yang menunjukan stok dibawah biomasa optimum B ∞ sehingga mengalami lebih tangkap overfishing. Penelitian Maret-Agustus 2010 Kurnia, 2012, ikan kerapu macan 82 tertangkap pada ukuran kurang dari 1.5 kg panjang total 46.6 cm, yang lebih kecil dari ukuran mulai matang gonad. Slamet et al. 2001 dalam Kurnia 2012 menyatakan ikan kerapu betina mulai matang gonad berukuran 3 kg atau panjang total 51 cm dan jantan bobot 7.0 kg atau panjang total 60 cm. Hal ini menunjukan bahwa ikan kerapu macan tertangkap sebelum mencapai ukuran matang gonad, sehingga tidak berhasil menambah rekrutmen bagi stok baru dan menggambarkan kejadian lebih tangkap rekrutmen recruitment overfishing . Sejak tahun 2004, pada wilayah perairan karang Pulau Semak Daun yang terletak di sebelah selatan P. Karang Bongkok dan di sebelah utara Pulau Karya dan Pulau Panggang, telah diinsiasi program sea farming oleh PKSPL-IPB dan pemerintah KAKS. Dalam konsepsinya, pengembangan sea farming di Pulau Semak Daun dimaksudkan sebagai perpaduan antara kegiatan budidaya laut marikultur dengan perikanan tangkap PKSPL 2006 dalam Rudiyanto 2011. Ikan yang dibudidayakan adalah ikan kerapu bebek dan kerapu macan, dengan sistem keramba jaring apung KJA. Pada periode 2007-2009, dari total 75 anggota sea farming Pulau Panggang, sebanyak 51 orang telah melakukan usaha budidaya kerapu dengan fasilitasi program sea farming Rudiyanto, 2011 dan 24 orang diantaranya telah mendapatkan dana bergulir. Namun pada tahun 2010, jumlah anggota yang aktif adalah 43 orang Kurnia 2012. Ukuran KJA rata-rata adalah 3x3 m2, dengan kepadatan 200 ekor per karamba. Tahun 2009 jumlah budidaya kerapu mencapai 180 unit Rudiyanto 2011 yang dikelola oleh swasta atau masyarakat. Pada konsep sea-farming, terdapat 3 subsistem yaitu sub-sistem input, sub- sistem marikultur proses dan sub-sistem output. Sub-sistem input ditujukan untuk menjadi faktor pendukung bagi proses sub-sistem marikultur. Diantaranya meliputi hal pokok yaitu berfungsinya demarcated fishing right untuk membangun sistem delineasi wilayah boundary system. Menurut konsep ini, sub-sistem kedua marikultur menjadi sub-sistem utama karena input dan output berasal dari sub-sistem ini Rudiyanto 2011. Pada sub-sistem output, disamping diperdagangkan dalam sistem pasar, sebagian juga digunakan untuk fungsi konservasi dan stock-enhancement yang nantinya akan ditangkap oleh nelayan Adrianto et al. 2010 dalam Rudiyanto 2011. Pola konsepsi ini memperlihatkan bahwa pembagian sistem didasarkan pada sistem input-proses-output, dan yang dikembangkan diawal adalah marikultur KJA. Bila kondisi ini berhasil dengan baik, maka sistem ini hampir merupakan sistem tertutup dimana dalam proses logis akan terjadi bahwa hasil output dari suatu proses akan menjadi input bagi proses yang lainnya. Sistem ini akan terbuka ketika panen, dimana ikan hasil panen akan keluar dari sistem sea farming menuju sistem pasar.

3.3.2 Pariwisata

Pariwisata menjadi salah satu sumber matapencaharian penting bagi masyarakat Kepulauan Seribu sekarang ini. Selama kurun waktu 2009 sampai