Setiap goba mempunyai waktu pelepasan juvenile yang berbeda. Sehingga berakibat pada proporsi biaya pelepasan juvenile yang berbeda seperti terlihat
dari gambar berikut.
Gambar 4.4 Proporsi biaya pelepasan juvenil masing-masing Goba setiap tahun Berdasar gambar diatas, biaya pelapasan juvenile pada Goba Karang Lebar
mempunyai proporsi terbesar dibandingkan seluruh biaya sebanding dengan proporsi luasan perairannya. Dinamika biaya pelepasan juvenile pada periode 5
tahun setiap bulan dapat dilihat seperti dalam gambar berikut.
Gambar 4.5 Biaya pelepasan juvenile dan akumulasi biaya pelepasan juvenil Nilai akumulasi biaya total pelepasan juvenile selama 60 bulan 5 tahun
adalah Rp577 803 098. Bila memperhitungkan koreksi nilai waktu dari uang dengan memperhitungkan factor diskonto pada tingkat suku bunga 13tahun.
nilai waktu kini PV=present value biaya pelepasan juvenile waktu kini selama 5 tahun 60 bulan adalah Rp427 542 050. Artinya seluruh biaya yang dikeluarkan
selama 5 tahun setara dengan jumlah tersebut pada waktu sekarang atau pada saat sebelum waktu pemeliharaan t
.
Gambar 4.6 Akumulasi biaya dan akumulasi PV biaya
4.4.2 Biaya Transaksi
Biaya pembentukan kelompok sea-farming sebagai rujukan Mengingat bahwa kegiatan sea ranching dalam system lepas-tumbuh-panen
belum efektif berjalan. maka biaya transaksi didekati dari biaya-biaya yang timbul dari kegiatan sea-farming pada lokasi yang sama. Berdasarkan kondisi ini. maka
biaya pembentukan kelompok sea ranching dan aktivitasnya dilakukan dengan pendekatan pada kegiatan pembentukan sea farming.
Pada pembentukan kelompok sea-farming, biaya yang dikeluarkan mencakup dua komponen pokok yaitu : a proses pertemuan untuk menyamakan
konsep dan pemikiran diantara anggotanya. dan b pembinaan kelompok. Proses pertemuan dilakukan untuk konsolidasi pengurus dan anggota.
Konsolidasi anggota dan pengurus diperkirakan memerlukan waktu 2 tahun, yang secara efektif dilakukan dilakukan dalam 18 bulan. Pertemuan ini dilakukan baik
dalam pertemuan awal inisiasi dan dilanjutkan pertemuan intensif. Baik pada pertemuan awal maupun intensif. telah melibatkan baik pertemuan anggota
maupun pertemuan pengurus. Pertemuan awal dilakukan selama 18 bulan, sedangkan pertemuan intensif dilakukan selama 6 bulan. Pertemuan awal
dilakukan sebulan sekali, yang dilakukan baik tanpa pendamping maupun dengan pendamping. Pertemuan tanpa pendamping biasanya dipimpin oleh ketua.
Biasanya untuk kegiatan yang bersifat konsolidatif atau pun sosialisasi. Sedangkan pertemuan dengan pendamping dilakukan ketika pada proses-proses
diskusi yang perlu nara sumber. Pertemuan awal dilakukan sebulan sekali, yang mencakup pertemuan antar
pengurus dan pertemuan antara pengurus dan anggota. Pertemuan pengurus dilakukan pada baik di lokasi maupun diluar lokasi Jakarta. Sedangkan
pertemuan pengurus dan anggota semuanya dilakukan di lokasi. Pertemuan intensif dilakukan baik melalui pertemuan antar pengurus
maupun antara pengurus dengan anggota. Sepertinya halnya pertemuan awal, maka pertemuan intensif dilakukan baik dengan maupun maupun tanpa
didampingi oleh pendamping. Proses pertemuan intensif dilakukan sebulan tiga kali baik pertemuan antar pengurus maupun pertemuan antara pengurus dan
anggota. Pertemuan intensif ini ketika proses-proses pembentukan kelompok
semakin mengkristal termasuk penyusunan program kerja. Komponen dan besarnya biaya pertemuan seperti terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.8 Biaya yang dikeluarkan untuk biaya pertemuan per tahun
1. Pertemuan Awal
Total Biayatahun Rupiah
Proporsi
a. Pertemuan Pengurus 4 835 000
14.96 b. Pertemuan Anggota
17 725 000 54.83
Sub Total 22 560 000
69.79
2. Pertemuan Intensif
- 0.00
a. Pertemuan Pengurus 4 475 000
13.84 b. Pertemuan Anggota
5 292 500 16.37
Sub Total 9 767 500
30.21
Total Biaya Pertemuan 32 327 500
100.00
Pada pertemuan ini disamping diambil keputusan yang terkait dengan kegiatan kelompok juga dibicarakan beberapa hal yang terkait dengan kegiatan
kelompok termasuk persoalan yang dihadapi antar anggota kelompok. Sehingga pertemuan mencakup untuk kegiatan komunikasi antar anggota dalam pertemuan.
kegiatan resolusi konflik dan kegiatan pengambilan keputusan. Sebagian besar kegiatan pertemuan dilakukan untuk mengambil keputusan, yang dalam beberapa
kasus proses pengambilan keputusan dilakukan lebih dari satu kali pertemuan. Mengingat tidak ada nilai proporsi pasti. maka diasumsikan bahwa kegiatan untuk
pengambil keputusan mencapai 50 sedangkan kegiatan resolusi konflik dan komunikasi masing-masing sebsar 25. Sehingga biaya pertemuan dapat
dipisahkan menjadi beberapa komponen sebagai berikut. Tabel 4.9 Biaya resolusi konflik. pertemuan dan pengambilan keputusan
No. Komponen Biaya Jumlah Rptahun
1. Biaya Resolusi konflik
8 081 875 2.
Biaya menghadiri pertemuan 8 081 875
3. Biaya Proses pengambilan keputusan
16 163 750 Pendampingan Kelompok
Pembinaan kelompok dilakukan secara intensif selama 2 tahun. dilakukan oleh pendamping 2 orang yang mencakup pendamping teknis dan pendamping
rekayasa sosial. Sebab pada saat tertentu maka diperlukan pendamping teknis untuk membahas persoalan penyakit, pakan dan kematian ikan. Sedangkan
rekayasa sosial diperlukan untuk meningkatkan kohesivitas antar kelompok serta pendampingan untuk memperkuat jaringan dan posisi tawar dalam distribusi
pemasaran hasil panen. Biaya pendamingan tersebut disajikan dalam Tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10 Biaya pendampingan teknis dan rekayasa sosial
No. Uraian
Biaya Rp.tahun
1. Biaya Personil langsung
45 000 000 2.
Transportasi Pendampingan 5 240 000
3. Biaya Perumahan
19 400 000 4.
ATK 5 183 333
Total Biaya Pendampingan 74 823 333
Kegiatan pendampingan merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara terus menenerus yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan kelompok yang
solid sekaligus merupakan kegiatan alih pengetahuan transfer of knowledge. Kegiatan pendampingan mencakup kegiatan pelatihan. monitoring dan sebagai
sumber referensi informasi terkait permasalahan anggota dan kelompok. Walaupun tidak angak yang pasti. tetapi sebagian besar pendampingan adalah
untuk mendapatkan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi oleh anggota kelompok. Sedangkan kegiatan lain adalah untuk pelatihan dan monitoring. Bila
diasumsikan bahwa 50 kegiatan pendampingan adalah untuk mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi kelompok. dan kegiatan untuk pelatihan
dan monitoring masing-masing seimbang 25, maka besaran biaya mendapatkan informasi. pelatihan dan monitoring dapat dilihat dalam Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Pemecahan biaya pelatihan untuk biaya transaksi
No. Komponen Biaya Jumlah Rp.Tahun
1. Biaya mendapatkan informasi
37 411 666 2.
Biaya monitoring 18 705 833
3. Biaya Pelatihan
18 705 833 Biaya pengawasan
Biaya pengawasan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjamin bahwa ekosistem tersebut dapat menjadi wilayah yang demarcated area. Untuk
melakukan pengawasan diperlukan investasi untuk pengadaan sarana dan prasaran pengawasan meliputi tanda-tanda berupa pelampung dan buoi, perahu dan rumah
jaga. Secara umum komponen biaya pengawasan dapat dilihat dalam table berikut.
Tabel 4.12 Komponen biaya perawatan
A. Biaya Tetap
a. Penyusutan b. Biaya Perawatan
- Penyusutan rumah jaga - Perawatan rumah jaga
- Penyusutan body kapal - Perawatan body kapal
- Penyusutan mesin - Perawatan mesin
- Penyusutan pelampung - Perawatan buoy
- Penyusutan buoi c. Biaya personil
B. Biaya Variabel
a.Biaya BBM b.Biaya Pelumas