Penerimaan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Berbasis Hak Sumberdaya Sistem Sea Ranching Studi Kasus Sea Ranching Di Kepulauan Seribu Dki Jakarta

sangat krusial bagi anggota kelompok sea ranching seperti terlihat dalam gambar berikut. Gambar 4.14 Volume hasil penangkapan kembali dari juvenil yang dilepas Sumber penerimaan yang lain adalah penerimaan dari kegiatan wisata, yaitu wisata pancing dan wisata snorkling. Penerimaan wisata pancing diperoleh dari pembebanan taruf masuk pemancing. Tiket pemancing dibebankan sebesar Rp50 000oranghari. Sedangkan penerimaan dari wisatawan snorkling terdiri dari tiket masuk Rp25 000, sewa snorkel Rp35 000, sewa pelampung Rp35 000 dan sewa fin Rp25 000. Sehingga satu orang wisatawan snorkling akan mengeluarkan biaya wisata untuk kegiatan snorkling sebesar Rp115 000hari, dari pukul 10.00 sampai 17.00. Besaran biaya tersebut dikalikan dengan jumlah wisatawan didapatkan besaran penerimaan dari wisata. seperti terlihat dalam tabel berikut. Tabel 4.20 Penerimaan wisata pancing dan snorkling setiap tahun No. Uraian Tahun Rupiah 1 2 3 4 5 1. Penerimaan pancing 2 541 197 7 493 866 10 548 414 8 386 118 8 103 609 2. Penerimaan snorkling 235 200 000 403 200 000 403 200 000 403 200 000 403 200 000 3. Penerimaan Wisata Total 237 741 197 410 693 866 413 748 414 411 586 118 411 303 609 Berdasarkan tabel diatas. penerimaan wisata snorkling jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wisata pancing. Penerimaan wisata pancing berkisar dari 1.06-2.55 dari keseluruhan penerimaan wisata. Secara keseluruhan penerimaan wisata akan menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penerimaan dari penjualan ikan seperti terlihat dalam Tabel 4.21. Tabel 4.21 Penerimaan dari penjualan ikan. wisata pancing dan snorkling dalam sistem sea ranching No. Uraian Tahun Rupiah 1 2 3 4 5 1. Penjualan Ikan 41 929 758 123 648 784 174 048 830 138.370.951 133.709.543 2. Wisata Pancing 2 541 197 7 493 866 10 548 414 8.386.118 8.103.609 3. Wisata Snorkling 235 200 000 403 200 000 406 684 007 403.200.000 403.200.000 Penerimaan Total 279 670 955 534 342 650 591 281 251 549.957.069 545.013.151 Penerimaan wisata mempunyai peran yang sangat signifikan bagi keseluruhan penerimaan sea ranching. karena besarnya tarikan wisata. Berdasar tabel diatas. penjualan ikan berkontribusi sebesar 15.0 sampai 29.43 terhadap keseluruhan penerimaan sea ranching. Kontribusi penerimaan wisata ini sangat penting terutama pada tahun pertama. seperti terlihat dalam Tabel 4.22 berikut ini. Tabel 4.22 Penerimaan, biaya, dan keuntungan pengelolaan sea ranching di perairan dangkal Pulau Semak Daun No. Uraian Tahun Rupiah 1. Penerimaan 1 2 3 4 5 Penjualan Ikan 41.929.758 123.648.784 174.048.830 138.370.951 133.709.543 Wisata Pancing 2.541.197 7.493.866 10.548.414 8.386.118 8.103.609 Wisata Snorkling 235.200.000 403.200.000 406.684.007 403.200.000 403.200.000 Penerimaan Total 279.670.955 534.342.650 591.281.251 549.957.069 545.013.151 2. Biaya Pelepasan Juvenile 120.799.111 101.903.987 132.496.901 120.799.111 101.903.987 Transaksi 152.143.404 121.714.723 97.371.779 77.897.423 62.317.938 Wisata 41.383.014 60.617.495 62.694.588 61.224.227 61.032.121 3. Biaya Total 314.325.530 284.236.206 292.563.268 259.920.761 225.254.046 4. Keuntungan 34.654.574 250.106.444 298.717.983 290.036.308 319.759.105 5. Keuntungan per bulan 2.887.881.19 20.842.203.66 24.893.165.23 24.169.692.32 26.646.592.09 Keuntungan yang tertera pada tabel diatas. adalah keuntungan dari perspektif pengelola sea ranching. Bila dirinci lebih lanjut. penerimaan wisata juga terdapat unsur pembayaran untuk pemandu wisata. Pemandu wisata ini bisa berasal dari anggota kelompok sea ranching. Sehingga sebenarnya penerimaan anggota bisa lebih besar dari penerimaan anggota dari keuntungan pengelolaan wisata.

4.6 Bangkitan Ekonomi

Pembangkitan ekonomi dari kegiatan sea ranching merupakan nilai dari transaksi ekonomi yang terjadi karena adanya kegiatan ekonomi sea ranching. Bangkitan ekonomi yang terjadi secara langsung adalah transaksi karena faktor penjualan ikan dan kegiatan wisata. yang dari sisi kelompok merupakan penerimaan kelompok. Sedangkan komponen bangkitan ekonomi yang kedua secara langsung adalah adalah pembayaran oleh kelompok sebagai biaya pengelolaan sea ranching. Sehingga bangkita ekonomi secara langsung dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.23 Bangkitan ekonomi langsung kegiatan sea ranching No. Uraian Tahun Rupiah 1 2 3 4 5 1. Penerimaan Total 279 670 955 534 342 650 591 281 251 549 957 069 545 013 151 2. Biaya Total 314 325 530 284 236 206 292 563 268 259 920 761 225 254 046 3. Bangkitan ekonomi total 593 996 485 818 578 856 883 844 519 809 877 830 770 267 197 4. Bangkitan ekonomi per bulan 49 499 707 07 68 214 904 63 73 653 709 91 67 489 819 20 64 188 933 10 Untuk kegiatan wisata baik pancing maupun snorkling. disamping mengeluarkan biaya transportasi dari titik pemberangkatan umumnya dari Pelabuhan Wisata-Kaliadem. Jakarta Utara, juga memerlukan kapal untuk kegiatan wisata di lokasi. Biaya transportasi dari Kaliadem ke P. Pramuka sebesar Rp60 000 untuk perjalan pergi dan pulang satu satu wisatawan. Sedangkan biaya sewa perahu sebesar Rp800 000perahuhari. Kebutuhan perahu untuk pemancing adalah 5 sampai 6 orang untuk satu perahu, sedangkan untuk wisatawan snorkling 15 orang untuk satu perahu. Berdasarkan informasi dan asumsi tersebut, maka besarnya bangkitan ekonomi tidak langsung dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.24 Bangkitan ekonomi tidak langsung dari kegiatan sea ranching No. Uraian Tahun Rupiah 1 2 3 4 5 1. Total Biaya Sewa Perahu Pemancing 8 000 000 23 980 370 33 600 000 27 200 000 25 600 000 2. Total Sewa Perahu snorkling 104 800 000 179 200 000 179 200 000 179 200 000 179 200 000 3. Total Biaya Sewa Perahu 112 800 000 203 180 370 212 800 000 206 400 000 204 800 000 4. Biaya transportasi wisatawan 120 649 437 210 592 639 214 258 097 211 663 342 211 324 330 5. Total Bangkitan ekonomi tidak langsung 233 449 437 413 773 009 427 058 097 418 063 342 416 124 330 Keterangan : besaran biaya total yang dikeluarkan oleh seluruh wisatawan untuk biaya transportasi dari Kaliadem ke P Pramuka pergi dan pulang Bila bangkitan ekonomi dari aktivitas transaksi dalam sistem sea ranching serta kegiatan transaksi ikutannya. maka total bangkitan ekonomi dari sea ranching menjadi besar. Total bangkitan ekonomi yang terjadi per bulan bervariasi dari Rp68 953 827 sampai Rp102 695 989 seperti terlihat dalam Tabel 4.25. Tabel 4.25 Bangkitan ekonomi total kegiatan sea ranching di perairan dangkal Pulau Semak Daun No. Uraian Tahun Rupiah 1 2 3 4 5 1. Bangkitan ekonomi langsung 593 996 485 818 578 856 883 844 519 809 877 830 770 267 197 2. Bangkitan ekonomi tidak langsung 233 449 437 413 773 009 427 058 097 418 063 342 416 124 330 3. Bangkitan ekonomi total 827 445 922 1 232 351.865 1 310 902 616 1 227 941 172 1 186 391 528 4. Bangkitan ekonomi total per bulan 68 953 827 102 695.989 109 241 885 102 328 431 98 865 961 Sebagian besar transaksi dan bangkitan ekonomi tersebut ditransaksikan secara lokal di lokasi tersebut, khususnya Kelurahan P. Panggang. Namun terdapat beberapa transaksi yang tidak ditransaksikan secara lokal, sehingga transaksi tersebut terbawa keluar sesuai dengan asal input yang digunakan. Hal ini merupakan kebocoran ekonomi economic leakage. Kebocoran ekonomi yang terjadi berasal dari pembelian juvenil dan pembelian bahan bakar minyak baik untuk kegiatan pengawasan maupun wisata. Bangkitan ekonomi total dikurangi dengan kebocoran ekonomi merupakan nilai ekonomi yang ditransaksikan secara lokal. Hal ini menunjukan perputaran ekonomi yang dinikmati oleh masyarakat lokal. Besaran nilai bangkitan ekonomi dan transaksi lokal dapat dilihat dalam tabel 4.26. Berdasarkan Tabel 4.26 terlihat bahwa bangkitan ekonomi yang ditransaksikan pada perekonomian lokal lebih besar dibandingkan dengan dengan yang terbawa keluar sebagai kebocoran ekonomi. Hal ini bisa dipahami, wilayah sea ranching yang merupakan wilayah kepulauan sehingga secara umum transaksi dilakukan antar masyarakat setempat.