Pengertian Nilai Nilai Pendidikan dalam Novel

lii 1. Epistemologi Strukturalisme Transendental berdasar kitab suci yang transenden dan mempunyai struktur yang utuh, khususnya dalam terminologi Islam 2. Sastra sebagai ibadah Islam adalah agama yang utuh, kaffah , QS. Al- Baqarah: 208. Seorang muslim tidak dikatakan Islamnya kaffah jika dia mengamalkan rukun Islam dengan tertib, tetapi pekerjaannya tidak diniatkan sebagai ibadah Keterkaitan antar-kesadaran Tugas kemanusiaan sastra profetik adalah memperluas ruang batin, menggugah kesadaran ketuhanan dan kemanusiaan. Hablumminallah dan hablumminannas . Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa etika profetik Kuntowijoyo mengarah pada pandangan religius. Pandangan religius tersebut bukan religius sufistik, melainkan religius profetik yakni mengarah pada keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama.

3. Nilai Pendidikan dalam Novel

a. Pengertian Nilai

Menurut Max Scheler dalam Paulus Wahana, 2004: 5 manusia tidak dapat hidup tanpa nilai. Nilai sebagai sesuatu yang membuat berharga layak diingini, dijunjung tinggi, dicita-citakan sebagai pemandu dan pengarah dalam kehidupan manusia. Filsafat nilai Max Scheler memberi kontribusi dalam mengelola realitas pluralitas yang ada untuk dilihat sebagai perbedaan bukan pertentangan. liii Realitas dalam karya sastra yang baik sebagai hasil imajinasi dan kreativitas pengarang terkadang dapat memberikan pngalaman total pada pembaca. Dengan kreativitas dan kepekaan rasa, seorang pengarang bukan saja mampu menyajikan keindahan rangkaian cerita, melainkan juga mampu memberikan pandangan yang berhubungan dengan renungan tentang agama, filasafat, serta beraneka ragam pengalaman tentang problema hidup dan kehidupan. Bermacam-macam wawasan itu disampaikan pengarang lewat rangkaian kejadian, tingkah laku dan perwatakan para tokoh, ataupun komentar yang diberikan pengarangnya. Dengan adanya bermacam-macam wawasan yang dikandung dalam karya sastra, pada dasarnya suatu karya sastra yang bermutu dan berbobot akan selalu mengandung bermacam nilai didik tentang kehidupan yang bermanfaat bagi pembaca. Nilai merupakan sesuatu yang abstrak, namun secara fungsional mempunyai ciri yang mampu membedakan antara satu dengan yang lain. Suatu nilai jika dihayati seseorang, maka akan sangat berpengaruh terhadap cara berpikir, cara bersikap, maupun cara bertindakdemi mencapai tujuan hidupnya. Nilai selalu menjadi ukuran dalam menentukan kebenaran dan keadilan, sehingga tidak akan pernah lepas dari sumber asalnya yaitu berupa ajaran agama, logika, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Wiyatmi 2006: 73, nilai berarti suatu penghargaan atau kualitas terhadap sesuatu hal yang dapat dijadikan dasar penentu tingkah laku liv seseorang, karena suatu yang menyenangkan profitable atau merupakan suatu sistem keyakinan believe . Nilai-nilai berarti tidak melanggar norma-norma, menjunjung budi pekerti, sedangkan pelanggaran terhadap nilai-nilai merupakan pelanggaran norma atau susila. Nilai-nilai ditunjukkan oleh perilaku baik yang sesuai dengan norma-norma atau aturan yang ada dan pelanggaran nilai-nilai berkaitan dengan hal-hal yang tidak baik serta melanggar norma atau aturan yang ada. Nilai atau nilai-nilai merupakan suatu konsep, yaitu pembentukan mentalita yang dirumuskan dari tingkah laku manusia sehingga menjadi sejumlah anggapan yang hakiki, baik dan perlu dihargai sebagaimana mestinya. Nilai-nilai menyediakan prinsip umum dan yang menjadi acuan serta tolok ukur standar dalam membuat keputusan, pilihan tindakan, dan tujuan tertentu bagi para anggota suatu masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya yang tidak melanggar norma-norma, menjunjung budi pekerti, sedangkan pelanggaran terhadap nilai-nilai merupakan pelanggaran norma atau susila.

b. Nilai-Nilai Pendidikan dalam Sastra