22 c
Reaksi diri self response Setiap individu akan merespon perilakunya, baik secara positif
maupun negatif. Bandura meyakini bahwa manusia menggunakan strategi reaktif dan proaktif untuk mengatur dirinya. Misalnya seorang peserta
didik yang rajin dan telah menyelesaikan tugas dapat memberikan penghargaan pada dirinya sendiri dengan menonton program televisi
kesukaannya. Berdasarkan hasil uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor-
faktor yang memengaruhi regulasi diri seseorang ada dua faktor, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal terdiri dari standar dan
penguatan reinforcement, sedangkan faktor internal terdiri dari observasi diri self observation, proses penilaian judgmental process, dan reaksi
diri self response.
2. Tinjauan tentang Konsep Diri
a. Pengertian konsep diri
Konsep diri dikembangkan oleh Charles Horton Cooley 1864-1929 yang dinamakan looking-glass self, George Herbert Mead 1863-1931, dan
Gordon E. Allport 1943. Pada teori motivasi, Abraham Maslow 1967, 1970 dan Carl Rogers 1970, konsep diri muncul sebagai tema utama psikologi
humanistik Sugihartono, et.al., 2013: 118-119. Hendriati Agustiani 2009: 138 menjelaskan bahwa “konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki
seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari inter
aksi dengan lingkungan.” Fitts dalam Hendriati
23 Agustiani, 2009: 138 juga menambahkan bahwa konsep diri berpengaruh
kuat terhadap tingkah laku seseorang. Sedangkan menurut Anant Pai dalam Djaali, 2014: 129-
130 “konsep diri merupakan pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut
apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya serta bagaimana perilakunya be
rpengaruh terhadap orang lain.” Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut dapat dinyatakan bahwa konsep
diri merupakan pemahaman individu tentang tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan, sehingga berpengaruh terhadap orang lain dan tingkah laku individu
sendiri. Konsep diri berperan sebagai pedoman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Peserta didik yang memiliki konsep diri positif akan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Mereka akan berperilaku sesuai dengan apa yang diyakininya.
b. Aspek-aspek konsep diri
Fitts dalam Hendriati Agustiani, 2009: 139-142 melengkapi aspek konsep diri dengan membagi konsep diri menjadi 2 dimensi, yaitu dimensi internal
dan dimensi ekternal sebagai berikut.
1 Dimensi internal
Dimensi internal merupakan penilaian yang dilakukan individu untuk menilai dirinya berdasarkan dunia di dalam dirinya. Dimensi
internal dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.
24 a
Diri identitas identity self Diri identitas berkaitan dengan identitas diri individu itu sendiri,
misalnya gambaran tentang dirinya dan berkaitan dengan pemberian label kepada diri oleh individu yang bersangkutan.
b Diri pelaku behavioral self
Diri pelaku merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya. Diri yang kuat ditunjukkan dengan kesesuaian antara diri identitas
dengan dengan diri pelakunya, sehingga ia dapat menerima baik dari diri identitas maupun diri pelakunya.
c Diri penerimaanpenilaian judging self
Diri penerimaan berkaitan dengan kepuasaan seseorang akan dirinya. Jika individu mempunyai kepuasaan yang tinggi pada dirinya,
maka individu tersebut akan mengembangkan dirinya. Sebaliknya, jika seseorang tidak mempunyai kepuasaan terhadap dirinya, maka ia akan
mengalami ketidakpercayaan diri dan rendah diri.
2 Dimensi eksternal
Dimensi eksternal
merupakan penilaian
individu melalui
hubungannya dengan orang lain melalui aktivitas sosial, nilai-nilai yang dianut di dalam masyarakat, ataupun hal-hal lain di luar dirinya. Fits
membagi dimensi eksternal menjadi lima bentuk, yaitu sebagai berikut.
a Diri fisik psysical self
Diri fisik menyangkut persepsi seseorang tentang keadaannya secara fisik. Contohnya mengenai kesehatan diri, penampilan dirinya
25 cantik, jelek, menarik atau tidak menarik dan keadaan tubuhnya
tinggi, pendek, gemuk atau kurus. b
Diri etik-moral moral-ethical self Diri etik-moral merupakan persepsi seseorang yang didasarkan
pada standar pertimbangan secara moral dan etika. Hal ini berhubungan dengan Tuhan, kepuasaan seseorang akan agamanya,
dan nilai moral. c
Diri pribadi personal self Diri pribadi merupakan persepsi seseorang mengenai keadaan
pribadinya. Dalam hal ini menyangkut sejauh mana individu merasa sebagai pribadi yang tepat.
d Diri keluarga family self
Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga. Dalam hal ini, diri keluarga
berkaitan dengan peran individu sebagai anggota keluarga. e
Diri sosial sosial self Diri sosial merupakan penilaian individu terhadap interaksi
dirinya dengan orang lain maupun lingkungan di sekitarnya. Dalam hal ini, lingkungan sosial berkaitan dengan peran individu sebagai
anggota dalam lingkungan masyarakat. Atwater dalam Desmita, 2006: 180 mengidentifikasi konsep diri
menjadi tiga bentuk, yaitu 1 body image, yaitu kesadaran tentang tubuhnya berupa pandangan seseorang tentang dirinya, 2 ideal self, yaitu harapan-
26 harapan seseorang mengenai dirinya, dan 3 social self, yaitu pandangan
orang lain melihat dirinya. Semua bentuk konsep diri tersebut akan memengaruhi tingkah laku seseorang di dalam kehidupannya.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Atwater membagi konsep diri menjadi tiga bentuk, yaitu 1 body image, 2 ideal self, dan 3
social self. Aspek diri tersebut membentuk suatu kesatuan diri yang utuh dalam rangka menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Peneliti
menggunakan tujuh dimensi konsep diri menurut Fitts sebagai indikator instrumen terdiri atas diri identitas, diri pelaku, diri penilai, diri fisik, diri etik-
moral, diri keluarga, dan diri sosial.
c. Karakteristik konsep diri