Uji Korelasi Parsial Uji korelasi ganda

73 windows versi 16. Jika nilai signifikansi 0,05 dan nilai sig deviation of linierity 0,05, maka hubungan dua variabel adalah linier Duwi Priyatno,

2013: 40 c.

Uji multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terjadi multikolinier atau tidak. Apabila terjadi multikolinieritas, maka hubungan antarvariabel bebas dengan varibael terikat menjadi terganggu. Duwi Priyatno 2013: 59 menyebutkan cara untuk menghitung uji multikolinieritasdengan melihat nilai besaran tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada tabel Coeeficients. Apabila nilai tolerance 0,1 dan VIF 10, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas. Uji multikolinieritas dalam penelitian ini dilakukan bantuan komputer program SPSS for windows versi

16. 3. Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi Parsial

Korelasi parsial digunakan untuk pengujian hipotesis apabila peneliti bermaksud mengetahui hubungan variabel bebas dan terikat, di mana salah satu variabel bebas dikendalikan sama. Dalam hal ini korelasi parsial digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua. Penghitungan analisis korelasi parsial menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows versi 16. Selanjutnya, untuk menguji signifikansi koefisien korelasi digunakan rumus sebagai berikut. √ √ 74 Di mana: r p = korelasi parsial n = jumlah sampel t = t hitung Sugiyono, 2012: 194 Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan taraf signifikansi 5 dengan dk=n-1. Bila t hitung t tabel , maka koefisien korelasi parsial yang ditemukan signifikan atau dapat digeneralisasikan.

b. Uji korelasi ganda

Korelasi ganda digunakan untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antara regulasi diri dan konsep diri secara simultan dengan motivasi berprestasi IPA. Dalam hal ini, korelasi ganda digunakan untuk menguji hipotesis ketiga. Analisis korelasi ganda dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 16. Setelah r hitung diketahui kemudian dikonsultasikan ke r tabel pada taraf signifikan 5. Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan F tabel dengan df pembilang dan df penyebut. Apabila F hitung F tabel , maka regulasi diri, konsep diri dan motivasi berprestasi IPA mempunyai korelasi kuat dan dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil. c. Uji regresi ganda Sugiyono 2012: 192 menyebutkan bahwa pada korelasi ganda dapat dilanjutkan dengan regresi ganda. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas hubungan antara variabel bebas secara simultan dengan variabel terikat apabila ditingkatkan sampai nilai optimal. Pengujian regresi ganda 75 dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 16. Selanjutnya ditulis rumus sebagai berikut. Y‟ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Dimana: Y‟ = variabel dependen motivasi berprestasi X 1 dan X 2 = variabel independen regulasi diri dan konsep diri a = nilai konstanta b 1 , b 2 = koefisien regresi

d. Sumbangan relatif dan sumbangan efektif