Karakteristik regulasi diri Tinjauan tentang Regulasi Diri

16 Berdasarkan hasil uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa regulasi diri self regulation terdiri dari beberapa aspek. Regulasi diri menurut Zimmerman terdiri dari proses pemikiran yang mengawasi, mengatur, dan menguatkan diri, kemudian terdapat reaksi diri berupa kinerja yang menggunakan beberapa strategi untuk mencapai tujuan, serta diakhiri dengan proses refleksi yang di dalamnya terdapat proses evaluasi diri terhadap kinerja yang telah dilakukan.

c. Karakteristik regulasi diri

Schun k 2012: 561 menyebutkan “peserta didik bisa mengubah proses pengaturan diri dengan bekerja lebih keras, lebih tekun, mengadopsi apa yang mereka yakini sebagai strategi yang lebih baik, atau mencari bantuan dari guru dan teman.” Zimmerman 1990: 7 menyebutkan empat belas strategi regulasi diri dalam belajar antara lain adalah sebagai berikut. 1 Self evaluation, yaitu peserta didik menunjukkan inisiatifnya untuk mengevaluasi kualitas atau kemajuan kerja yang sudah dilakukannya. 2 Organization and transformation, yaitu peserta didik menunjukkan inisiatifnya untuk mengatur atau menyusun kembali materi pelajaran untuk mempermudah proses belajarnya. 3 Goal setting and planning, yaitu peserta didik menetapkan tujuan akademik dan perencanaan aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 17 4 Seeking information, yaitu peserta didik menunjukkan usaha yang dilakukan untuk mencari sumber yang dibutuhkan dalam mengerjakan tugas dari sumber-sumber nonsosial. 5 Record keeping and self monitoring, yaitu peserta didik berinisiatif merekam suatu peristiwa atau hasil yang telah dicapai. 6 Environmental structuring, yaitu peserta didik mengatur lingkungan belajarnya agar dapat belajar lebih baik, baik lingkungan fisik maupun psikologis. 7 Giving self-consequences, yaitu peserta didik menunjukkan konsekuensi terhadap keberhasilan maupun kegagalannya. 8 Rehearsing and memorizing, yaitu peserta didik mengingat materi pelajaran dengan latihan. 9 Seeking social assistance from peers, yaitu peserta didik meminta bantuan kepada teman dalam kelompoknya. 10 Seeking social assistance from teachers, yaitu peserta didik meminta bantuan kepada guru. 11 Seeking social assistance from other adults, yaitu peserta didik meminta bantuan kepada orang dewasa lainnya. 12 Reviewing notes, yaitu peserta didik berinisiatif melihat kembali catatan. 13 Reviewing books, yaitu peserta didik berinisiatif melihat kembali buku pelajaran. 14 Reviewing tests, yaitu peserta didik berinisiatif melihat kembali soal- soal ujian yang pernah dilakukan. 18 Sedangkan menurut Vermunt dalam Ajisuksmo, 1996: 31 menjelaskan delapan aktivitas regulasi adalah menetapkan tujuan orienting, merencanakan planning, memantau monitoring, menguji testing, mendiagnosa diagnosing, mengevaluasi evaluating, dan merefleksi reflecting. Clara R.P. Ajisuksmo 1996: 31 juga menambahkan bahwa salah satu komponen penting dalam regulasi diri adalah peserta didik memahami makna belajar, sehingga mereka mengetahui cara mengatur dirinya saat proses pembelajaran. Ormrod 2008: 38 menjelaskan delapan karakteristik proses regulasi diri adalah sebagai berikut. 1 Penetapan tujuan goal setting Peserta didik mengatur dirinya tentang apa yang ingin mereka capai ketika belajar. Dengan kata lain peserta didik telah mampu menetapkan pencapaiantarget saat belajar. Selain itu, peserta didik juga mengaitkan tujuan-tujuan aktivitas belajar dengan tujuan dan cita-cita jangka panjang. 2 Perencanaan planning Peserta didik mengatur diri dalam menggunakan waktu dan segala sumber daya atau fasilitas belajar yang ada. Dalam hal ini peserta didik mampu merencanakan waktu dan fasilitas belajar yang dapat mendukung aktivitas belajarnya. 19 3 Motivasi diri self-motivation Peserta didik dengan regulasi diri yang baik akan menyelesaikan suatu tugas dengan sukses. Mereka mengarahkan proses belajar agar lebih menyenangkan, mengingatkan diri mereka sendiri akan pentingnya mengerjakan tugas dengan baik, dan menjanjikan kepada diri mereka sendiri hadiah tertentu begitu suatu tugas selesei dikerjakan. 4 Kontrol atensi attention control Peserta didik mengatur dirinya dengan berusaha memfokuskan perhatian mereka pada pelajaran yang sedang berlangsung dan menghindari diri dari hal-hal yang mengganggu. 5 Penggunaan strategi belajar yang fleksibel flexible use of learning strategies Peserta didik dengan regulasi diri baik akan memiliki strategi belajar yang berbeda tergantung tujuan spesifik yang akan mereka capai. Dalam hal ini, peserta didik mampu menetapkan berbagai strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 6 Monitor diri self-monitoring Peserta didik dengan regulasi diri baik akan terus memonitor kemajuan mereka dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan. 7 Mencari bantuan yang tepat appropriate help seeking Peserta didik dengan regulasi diri yang baik tidak selalu harus berusaha sendiri. Mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan orang lain dan mencari bantuan semacam itu. 20 8 Evaluasi diri self-evaluation Peserta didik yang mampu mengatur diri menentukan apakah yang mereka pelajari telah memenuhi tujuan awal mereka. Dari beberapa uraian tersebut, maka peneliti menggunakan karakteristik menurut Ormrod sebagai indikator instrumen regulasi diri, yaitu penetapan tujuan, perencanaan, motivasi diri, kontrol atensi, penggunaan strategi belajar yang fleksibel, monitor diri, mencari bantuan yang tepat, dan evaluasi diri.

d. Faktor-faktor yang memengaruhi regulasi diri