30 rujukan. Oleh karena itu, guru harus memberikan motivasi kepada peserta
didik agar tidak terlarut dan takut akan perasaan gagal atau mengingat kegagalan di masa lalu. Guru harus mendorong peserta didik memikirkan hal-
hal positif tentang dirinya, agar tetap berupaya meraih cita-citanya.
3. Tinjauan tentang Motivasi Berprestasi
a. Pengertian motivasi berprestasi
Motivasi menurut Oemar Hamalik 2015: 158 adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan adanya perasaan dan reaksi
untuk mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan Aunurrahman 2012: 114 yang menyatakan bahwa “motivasi merupakan tenaga pendorong bagi seseorang
agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat.”
Adapun Greenberg dalam Djaali, 2014: 101 menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan
perilaku arah suatu tujuan. Dimyati Mudjiono 2006: 80 memandang motivasi sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia termasuk perilaku dalam belajar. Komponen utama dalam motivasi, yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa motivasi merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan
suatu aktivitas atau tugas tertentu sehingga mampu mencapai suatu tujuan. Dalam proses pembelajaran, motivasi erat kaitannya dengan pencapaian
31 prestasi. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu ”presesatie” yang
kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi ”prestasi” yang berarti hasil usaha. Motivasi berprestasi menjadi hal yang utama dalam proses pembelajaran
untuk mencapai prestasi tersebut. Achievement motivation motivasi berprestasi menurut Elliot Church dalam Schunk, 2012: 491 adalah
“usaha untuk menjadi kompeten dalam aktivitas yang penuh perjuangan”. Mc Clelland mengungkapkan bahwa motivasi berprestasi merupakan motivasi
yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau standar keahlian Djaali, 2014: 103.
Hal ini sejalan dengan Djaali 2014: 107 yang menjelaskan “motivasi berprestasi dapat diartikan dorongan untuk mengerjakan tugas dengan sebaik-
baiknya berdasarkan standar keunggulan. Motivasi berprestasi bukan sekedar dorongan untuk berbuat, tetapi mengacu kepada suatu ukuran keberhasilan
berdasarkan penilaian terhada p tugas yang dikerjakan seseorang.”
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat dinyatakan motivasi berprestasi merupakan dorongan pada diri seseorang baik dari dalam
maupun dari luar untuk melakukan aktivitas dengan semaksimal mungkin agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji atau unggul. Dalam proses
pembelajaran, peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang maksimum.
b. Teori motivasi