95
3. Analisis Regresi Ganda
Hasil penghitungan persamaan regresi ganda penelitian ini dapat dilihat pada
lampiran 31
halaman 161.
Dari hasil
tersebut diperoleh
Y‟=2,436+0,317X
1
+0,693X
2
. Angka-angka tersebut dapat diintepretasikan sebagai berikut.
a.
Konstanta sebesar 2,436 artinya jika regulasi diri X
1
dan konsep diri X
2
nilainya adalah 0, maka motivasi berprestasi IPA Y‟ nilainya positif yaitu
sebesar 2,436.
b.
Koefisien regresi variabel harga X
1
sebesar 0,371 artinya jika regulasi diri naik satu satuan
, maka motivasi berprestasi Y‟ akan mengalami kenaikan sebesar 0,371 satuan dengan asumsi variabel konsep dirinya tetap. Koefisien
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara regulasi diri dengan motivasi berprestasi IPA, semakin naik regulasi diri peserta didik maka
semakin naik pula motivasi berprestasinya.
c.
Koefisien regresi variabel harga X
2
sebesar 0,693 artinya jika konsep diri naik satu satuan
, maka motivasi berprestasi Y‟ akan mengalami kenaikan sebesar 0,693 dengan asumsi variabel regulasi dirinya tetap. Koefisien
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara konsep diri dengan motivasi berprestasi IPA, semakin naik konsep diri peserta didik maka
semakin naik pula motivasi berprestasinya.
96
4. Analisis Sumbangan Efektif SE dan Sumbangan Relatif SR
Selanjutnya, berdasarkan hasil korelasi secara parsial dan simultan diperoleh koefisien determinasi. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan masing-masing variabel bebas, baik secara parsial terhadap variabel terikat maupun secara keseluruhan. Besarnya
koefisien determinasi dihitung menggunakan software statistik SPSS versi 16. Berikut adalah hasil rangkuman perhitungannya disajikan dalam bentuk tabel 23.
Tabel 24. Rangkuman Hasil Uji Koefisien Determinasi Variabel X
1
dan X
2
Secara Parsial terhadap Variabel Y
Variabel Koefisien
korelasi parsial r
2
t
hitung
Signifikansi
Bila X
1
tetap 0,676
0,457 8,464
0,000 Bila X
2
tetap 0,363
0,312 3,588
0,001 Berdasarkan tabel 24, dapat disimpulkan bahwa:
a. Bila X
1
tetap Dari perhitungan didapatkan nilai r
2
yx
2
.x
1
yaitu 0,457 dan t
hitung
8,464 dengan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena nilai signifikansi 0,000 0,05, maka
dapat dikatakan signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila regulasi diri dikendalikan tidak bervariasi, maka korelasi antara konsep diri dengan
motivasi berprestasi sebesar 0,676 dan signifikan. b.
Bila X
2
tetap Dari perhitungan didapatkan nilai r
2
yx
1
.x
2
yaitu 0,312 dan t
hitung
3,588 dengan nilai signifikansi 0,001. Oleh karena nilai signifikansi 0,001 0,05, maka
dapat dikatakan signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila konsep diri dikendalikan tidak bervariasi, maka korelasi antara regulasi diri dengan
motivasi berprestasi sebesar 0,363 dan signifikan.
97 Untuk pengujian koefisien determinasi secara simultan R
2
dengan bantuan komputer program SPSS for windows versi 16 menunjukkan R
2
sebesar 0,741 artinya persentase sumbangan variabel regulasi diri X
1
dan konsep diri X
2
terhadap motivasi berprestasi Y sebesar 74,1, sedangkan 25,9 dijelaskan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk mengetahui apakah
secara simultan varibael independen berkorelasi signifikan dengan variabel dependen maka mencari F
hitung
. F
hitung
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows versi 16 yang menunjukkan nilai F
hitung
sebesar 121,713. Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan F
tabel
dengan df pembilang 2 dan df penyebut 85, sehingga diperoleh hasil 3,104.
Dengan demikian, karena F
hitung
F
tabel
, maka regulasi diri, konsep diri dan motivasi berprestasi IPA mempunyai korelasi kuat dan dapat diberlakukan untuk
populasi dimana sampel diambil. Selanjutnya dari nilai korelasi determinan R
2
sebesar 0,741 dapat diketahui sumbangan efektif kedua variabel secara bersama- sama sebesar 74,1, dengan masing-masing sumbangan yang perhitungannya
didapat dilihat pada lampiran 32 halaman 162. Rangkuman hasil perhitungan tersebut disajikan dalam bentuk tabel 25 berikut ini.
Tabel 25. Ringkasan Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
No. Variabel Bebas
Sumbangan Relatif
Efektif
1. Regulasi Diri
26,81 19,87
2. Konsep Diri
73,19 54,23
Total 100
74,1
Dari tabel 25 dapat disimpulkan bahwa:
98 a.
Regulasi diri X
1
secara tunggal memengaruhi motivasi berprestasi peserta didik Y sebesar 19,87, sedangkan sisanya 80,13 dipengaruhi oleh faktor
lain. b.
Konsep diri X
2
secara tunggal memengaruhi motivasi berprestasi peserta didik Y sebesar 54,23, sedangkan sisanya 45,77 dipengaruhi oleh faktor
lain.
E. Pembahasan
Hasil penelitian yang pertama membuktikan bahwa terdapat korelasi signifikan antara regulasi diri secara parsial dengan motivasi berprestasi peserta
didik. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut searah, artinya semakin baik regulasi diri peserta didik maka akan semakin tinggi
motivasi berprestasinya, sebaliknya peserta didik yang tidak memiliki regulasi diri yang baik maka akan semakin rendah motivasi berprestasinya. Dari hasil
penelitian diperoleh besar korelasi parsialnya adalah 0,363 dan mempunyai sumbangan efektif sebesar 19,87. Dengan demikian, peserta didik yang
memiliki kemampuan regulasi diri yang baik akan termotivasi dalam proses pembelajaran, sehingga mengarahkan perasaan, pikiran, dan tindakannya
semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan regulasi diri pada peserta didik dapat dilihat dari kemampuan
penetapan tujuan, perencanaan, motivasi diri, kontrol atensi, penggunaan strategi belajar yang fleksibel, monitor diri, mencari bantuan yang tepat, dan evaluasi diri.
Berdasarkan hasil penelitian, peserta didik kelas IV se-gugus 3 Kecamatan Pengasih secara keseluruhan telah memiliki kemampuan perencanaan yang baik,