91 Dari tabel 22 nilai tolerance sebesar 0,520 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,923 10.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.
D. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah. Hipotesis harus diuji kebenarannya secara empiris. Pengujian hipotesis ini menggunakan
analisis korelasi parsial, korelasi ganda, dan regresi ganda.
1. Analisis Korelasi Parsial
Analisis korelasi parsial dilakukan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel bebas X
1
atau X
2
dengan variabel terikat Y bila salah satu variabel bebas dikendalikan sama. Dalam hal ini akan digunakan untuk
menguji hipotesis pertama dan kedua.
a. Hipotesis pertama
Hipotesis pertama untuk mengetahui berapa besar korelasi antara variabel regulasi diri secara parsial dengan motivasi berprestasi peserta didik
pada mata pelajaran IPA. Hipotesis pertama, yaitu terdapat korelasi antara regulasi diri secara parsial dengan motivasi berprestasi peserta didik pada
mata pelajaran IPA kelas IV SD se-gugus 3 Kecamatan Pengasih. Analisis korelasi parsial dilakukan dengan menggunakan program SPSS
for windows versi 16. Berdasarkan perhitungan nilai korelasi parsial antara regulasi diri dengan motivasi berprestasi IPA diperoleh dengan taraf
92 signifikansi 5 adalah sebesar 0,363. Untuk pengujian signifikansi koefisien
korelasi dengan perhitungan sebagai berikut.
√
√ √ -
√ -
lampiran 31 halaman 161
Harga t
hitung
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t
tabel
lampiran 8 halaman 124 dengan taraf signifikansi 5 dengan dk= 88-1 = 87, yaitu sebesar 1,988. Karena nilai 3,588 1,988, maka hipotesis diterima,
artinya terdapat korelasi antara regulasi diri secara parsial dengan motivasi berprestasi peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV SD se-gugus 3
Kecamatan Pengasih. Hasil penghitungan dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 159.
b. Hipotesis kedua
Hipotesis kedua untuk mengetahui berapa besar korelasi antara variabel konsep diri secara parsial dengan motivasi berprestasi peserta didik pada mata
pelajaran IPA dengan hipotesis sebagai berikut. Hipotesis yang kedua, yaitu terdapat korelasi antara konsep diri secara parsial dengan motivasi berprestasi
peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV SD se-gugus 3 Kecamatan Pengasih.
Analisis korelasi parsial dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16. Berdasarkan perhitungan nilai korelasi parsial antara
konsep diri dengan motivasi berprestasi IPA diperoleh dengan taraf signifikansi 5 adalah sebesar 0,676. Angka ini lebih kecil dari korelasi yang
93 langsung dan tanpa adanya kontrol dari regulasi diri. Untuk pengujian
signifikansi koefisien korelasi dengan perhitungan sebagai berikut.
√
√ √ -
√ -
lampiran 31 halaman 161
Harga t
hitung
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t
tabel
dengan taraf signifikansi 5 dengan dk= 88-1 = 87, yaitu sebesar 1,988. Karena nilai
8,4641,988, maka Ho ditolak, artinya bahwa terdapat korelasi antara konsep diri secara parsial dengan motivasi berprestasi peserta didik pada mata
pelajaran IPA kelas IV SD se-gugus 3 Kecamatan Pengasih. Hasil penghitungan dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 160.
2. Analisis Korelasi Ganda