93 langsung dan tanpa adanya kontrol dari regulasi diri. Untuk pengujian
signifikansi koefisien korelasi dengan perhitungan sebagai berikut.
√
√ √ -
√ -
lampiran 31 halaman 161
Harga t
hitung
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t
tabel
dengan taraf signifikansi 5 dengan dk= 88-1 = 87, yaitu sebesar 1,988. Karena nilai
8,4641,988, maka Ho ditolak, artinya bahwa terdapat korelasi antara konsep diri secara parsial dengan motivasi berprestasi peserta didik pada mata
pelajaran IPA kelas IV SD se-gugus 3 Kecamatan Pengasih. Hasil penghitungan dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 160.
2. Analisis Korelasi Ganda
Analisis korelasi ganda dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas X
1
dan X
2
secara simultan dengan variabel terikat Y. Hipotesis ketiga, yaitu terdapat korelasi antara regulasi diri dan konsep diri
secara simultan dengan motivasi berprestasi IPA peserta didik kelas IV SD se- gugus 3 Kecamatan Pengasih. Hasil korelasi ganda menunjukkan nilai 0,861.
Dari hasil tersebut selanjutnya menginterpretasikan koefisien korelasi menggunakan tabel pedoman korelasi sebagai berikut.
Tabel 23. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkatan hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
94 Berdasarkan tabel 23, maka nilai koefisien korelasi ganda yang
diperoleh dalam penelitian ini mempunyai korelasi yang kuat antara regulasi diri dengan motivasi berprestasi. Hal ini karena nilai koefisien korelasi 0,861
berada pada rentang 0,80-1,000 yang termasuk dalam tingkatan hubungan sangat kuat. Nilai korelasi positif artinya terjadi hubungan positif, yaitu jika
regulasi diri dan konsep diri meningkat secara simultan, maka motivasi berprestasi peserta didik pada mata pelajaran IPA juga semakin meningkat.
Untuk mengetahui koefisien korelasi tersebut dapat digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji signifikansi dengan menghitung nilai F
hitung
. Nilai F
hitung
berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS versi 16 sebesar 121,713. Harga F
hitung
selanjutnya dibandingkan dengan F
tabel
lampiran 9 halaman 125 dengan df pembilang 2 dan df penyebut 85, sehingga diperoleh hasil 3,104. Dengan demikian, karena F
hitung
F
tabel
, maka regulasi diri, konsep diri dan motivasi berprestasi IPA mempunyai korelasi
kuat dan dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji dua sisi dengan tingkat
signifikansi 5, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai 0,000 0,05 maka hipotesis diterima, artinya bahwa terdapat korelasi signifikan
antara regulasi diri dan konsep diri secara simultan dengan motivasi berprestasi peserta didikpada mata pelajaran IPA kelas IV SD se-gugus 3
Kecamatan Pengasih. Hasil penghitungan dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 160.
95
3. Analisis Regresi Ganda