43 metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap
ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat dinyatakan bahwa IPA merupakan suatu mata pelajaran yang membahas tentang gejala alam, yang
disusun secara sistematis melalui hasil pengamatan dan percobaan. IPA bukan hanya terdiri dari kumpulan pengetahuan atau beberapa fakta yang dapat
dihafal, melainkan terdiri dari proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam.
b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam IPA Sekolah Dasar
Berdasarkan Depdiknas dalam Trianto, 2010: 138 menyebutkan secara khusus fungsi dan tujuan IPA adalah sebagai berikut.
1 Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2 Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah.
3 Mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang melek sains
dan teknologi. 4
Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Hal tersebut diperkuat tujuan pendidikan IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan
dapat diterapkan
dalam kehidupan
sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, mengembangkan keterampilan proses, meningkatkan kesadaran
untuk berperan serta melestarikan lingkungan alam, meningkatkan kesadaran
44 untuk menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan, serta memperoleh bekal
pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP Ahmad Susanto, 2013: 171-172.
Usaha untuk mencapai tujuan Ilmu Pengetahuan Alam IPA tersebut harus dilakukan dengan cermat dan tepat. Dalam hal ini, guru dapat
menciptakan suatu keadaan atau lingkungan belajar yang memadai agar peserta didik dapat menemukan pengalaman-pengalaman nyata dan terlibat
langsung. Peranan guru sangat penting untuk menciptakan situasi belajar sesuai dengan teori Piaget yang menyebutkan bahwa anak membangun sendiri
skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dinyatakan bahwa peran guru
sebagai fasilitator sebaiknya mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dalam menanamkan konsep Ilmu Pengetahuan Alam IPA di
sekolah dasar. Oleh karena itu, diperlukan regulasi diri, konsep diri, dan gaya mengajar guru yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta
didik agar konsep IPA menjadi mudah dipahami dan meningkatkan motivasi berprestasi peserta didik.
5. Tinjauan tentang Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar