19
bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna. Berdasarkan SK SNI Tahun 1990, sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat
organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan S. Hadiwiyoto, 23 :
1983. Menurut E. Colink 1996 :31 sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari
hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi. Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah mempunyai definisi sebagai bahan yang tidak
mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga untuk maksud biasa, pemakaian bahan rusak, barang yang cacat dalam pembikinan manufaktur, materi berkelebihan, atau bahan yang
ditolak. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampah sesuatu yang tidak berguna
lagi, dibuang oleh pemiliknya dari pemakai semula, atau sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai. Namun pemahaman mengenai sampah berbeda menurut para pemulung,
pelapak dan bandar, menurut pemulung, pelapak dan bandar sampah adalah salah satu sumber penghidupan. Sampah dilihat sebagai sumber mereka mencari uang, dalam proses
daur ulang pemulung pelapak dan bandar berhasil mengubah sampah dari sesuatu yang tidak berguna dan terbuang, menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai jual. Jadi dalam
penelitian ini sampah dimaknai sebagai sesuatu sumber kehidupan bagi pemulung, pelapak dan bandar dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup.
7. Upah
Dalam UU No. 13 Tahun 2003 memberikan pengertian tentang upah yaitu hak pekerjaburuh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerjaburuh yang ditetapkan dan dibayarkan sesuai perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- undangan, termasuk tunjangan bagi
pekerjaburuh dan keluarganya atas pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Menurut Sukirno S 353 : 2002 upah merupakan imbalan jasa yang diterima seseorang
di dalam hubungan kerja yang berupa uang atau barang, melalui perjanjian kerja, imbalan jasa diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan bagi diri dan keluarganya. Dalam pengertian
20
teori ekonomi, upah yaitu pembayaran yang diperoleh berbagai bentuk jasa yang disediakan dan diberikan oleh tenaga kerja kepada pengusaha.
Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan 2000:90 “ Upah kerja adalah pencerminan pendapatan nasional dalam bentuk upah uang yang diterima oleh buruh sesuai
dengan jumlah dan kualitas yang dicurahkan untuk pembuatan suatu produk.” Selain pendapat di atas, ada beberapa pengertian lain tentang upah diantaranya, yaitu :
a. Menurut Sadono Sukirno 2005:351 “Upah adalah pembayaran atas jasa-jasa fisik
yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. b.
Sementara itu, J. R. Hicks dalam Samuelson dan Nordhaus 2001:273 mengemukakan bahwa “…..Upah adalah harga tenaga kerja.”
c. Menurut Hasibuan 1997 : 133 “Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada
para pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya.
d. Sedangkan Edwin. B Flippo dalam Hasibuan 1997:154 “Upah didefinisikan
sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa- jasanya dalam mencapai tujuan organisasi perusahaan.
e. Lain hal nya dengan Moekijat 2007:6 yang menyatakan bahwa “Upah adalah
pembayaran yang diberikan yang diberikan kepada karyawan produksi dengan dasar lamanya jamkerja.“
f. Sementara itu, Payaman 1996:12 menyatakan bahwa “Upah merupakan imbalan
yang diterima seseorang atas jasa kerja yangdiberikannya Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, upah merupakan balas jasa atau
pendapatan yang diterima oleh pekerja dari pihak lain atau majikan atas barangjasa yang telah diberikandikerjakan. Dalam penelitian ini upah yang dimaksud adalah upah hasil
penjualan sampah yang telah melalui proses daur ulang baik yang dilakukan oleh pemulung, pelapak maupun bandar.
8. Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial dalam artian yang sangat luas mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Menurut Undang-undang No.11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup
layak dam mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi keadaan dapat terlihat dari Rumusan
21
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1974 tentang ketentuan- ketentuan pokok kesejahteraan sosial pasal 2 ayat 1:
“Kesejahteraan
sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaaan, dan
ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah
dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan
Pancasila”
.
Sedangkan pengertian kesejahteraan sosial Menurut Walter Friedlander dalam Isbandi Ruminto 1994:4
“Kesejahteraan sosial ialah “sistem yang teroganisir dari institusi dan
pelayanan sosial, yang dirancang untuk membantu individu ataupun kelompok
agar dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih baik”. Pendapat lain tentang kesej
ahteraan sosial yaitu “keseluruhan usaha sosial yang teroganisir dan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
berdasarkan konteks sosialnya. Didalamnya tercakup pula kebijakan dan pelayanan yang terkait dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat, seperti pendapatan; jaminan sosial;
kesehatan; perumahan; pendidikan; rekreasi; tradisi budaya; dan lain sebagainya ”.
Dari berbagai definisi diatas sekurang-kurangnya dapat ditangkap pengertian kesejahteraan sosial menurut konsep kesejahteraan sosial menurut Nasikun 1993 dapat
dirumuskan sebagai makna dari konsep martabat manusia yang dapat dilihat dari empat indikator yaitu: 1 rasa aman
security,
2 Kesejahteraan
welfare,
3 Kebebasan
freedom,
4 Jati diri
identity
. Dari penjelasan diatas mengenai kesejahteraan sosial, dapat diambil kesimpulan
bahwa kesejahteraan sosial merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup manusia yang di dalam mencakup pemenuhan kebutuhan hidup. Masyarakat
dikatakan sejahtera ketika mereka dapat hidup mandiri, memiliki tempat tinggal yang layak, dapat menjalani kehidupan sebagaimana mestinya seperti dapat bersekolah,
beribadah dan juga dalam pemenuhan kebutuhannya.
9. Kondisi Sosial Ekonomi