Teknik Penentuan Informan METODE PENELITIAN

41 karakteristik alami sebagai sumber data langsung, deskriptif, dan proseslebih dipentingkan daripada hasil. Melalui pendekatan studi kasus peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimana bentuk transformasi sosial para pekerja sektor informal dalam mengubah sampah menjadi upah. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus studi kasus adalah spesifikasi kasus dalam suatu kejadian baik itu yang mencakup individu, kelompok budaya ataupun suatu potret kehidupan. Lebih lanjut Creswell 1998: 36-37 mengemukakan beberapa karakteristik dari suatu studi kasus yaitu mengidentifikasi kasus untuk suatu studi, yakni terkait masalah proses transformasi yang terjadi pada pekerja sektor persampahan dalam proses daur ulang sampah. Kasus merupakan sebuah sistem yang terikat oleh waktu dantempat, dalam penelitian ini dilakukan di wilayah Mojosongo Surakarta, sebagai wilayah dimana sektor informal persampahan berkembang. Studi kasus menggunakan berbagai sumber informasi dalam pengumpulan datanya untuk memberikan gambaran secara terinci dan mendalam tentang respons dari suatu peristiwa. Menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti akan menghabiskan waktu dalam menggambarkan atau setting untuk suatu kasus.

C. Teknik Penentuan Informan

Informan adalah orang yang berada pada lingkup penelitian, artinya orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Untuk memperoleh data mendalam sesuai dengan tujuan penelitian, maka diperlukan informan yang memahami dan mempunyai kaitan dengan permasalahan yang sedang dikaji. Teknik penentuan Informan dilakukan dengan teknik purposive Moleong, 2007 :12. Yaitu suatu pengambilan sampel didasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu, dimana informan dipilih berdasarkan klasifikasi usia usia tua dan dewasa, kepengurusan dalam pemerintahan desa sebagai motor pengerak sektor persampahan perangkat RT. Kelurahan dan DKP, dan status sosial pemulung, pelapak dan bandar. Peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang baik. Informan yang diambil dengan kriteria variasi maksimum yang meliputi: 1. Perangkat Desa Kelurahan Mojosongo RT dan pegawai Kelurahan Mojosongo dengan maksud menarasikan sejarah perkembangan industri sampah dan kehidupan pekerja sektor informal persampahan. 2. Masyarakat Kelurahan Mojosongo sebagai pemilik usaha pabrik pengolahan sampah bandar 42 dengan maksud memberikan gambaran sejarah industri persampahan, mendiskripsikan proses dalam bisnis menjadi bandar dan menceritakan kehidupan pekerja sektor persampahan. 3. Masyarakat Kelurahan Mojosongo yang bekerja sebagai pemulung , baik laki-laki maupun perempuan dengan maksud memberikan gambaran mengenai kehidupan pemulung dan permasalahan yang dialami, serta keterlibatan pemulung dalam proses transformasi sosial. 4. Masyarakat Kelurahan Mojosongo yang bekerja sebagai pelapak , baik laki-laki maupun perempuan dengan maksud memberikan gambaran mengenai kehidupan pelapak dan permasalahan yang dialami, serta keterlibatan pelapak dalam proses transformasi sosial. 5. Masyarakat kelurahan Mojosongo yang memiliki rumah di dekat sektor persampahan namun tidak bekerja dalam sektor tersebut, baik laki-laki maupun perempuan dengan maksud memberikan gambaran mengenai kehidupan pemulung, pelapak dan bandar dalam proses transformasi sosial. 6. Perangkat sektor persampahan DKP Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Surakarta yang bekerja di wilayah Mojosongo. Dengan maksud untuk memberikan gambaran mengenai kehidupan pemulung, pelapak dan bandar yang dalam proses transformasi.

D. Data dan Sumber Data