43
penelitian  ini  berupa  dokumentasi.  Dokumentasi    yang    dimaksud    dalam    penelitian  ini adalah segala  bentuk catatan tentang berbagai macam peristiwa atau keadaan yang memiliki
nilai atau arti penting dan dapat berfungsi sebagai  data penunjang Sutopo, 2002 :33. Dokumentasi  yang  dimaksud  berupa  foto-foto,  catatan  wawancara,  dan  rekaman  yang
digunakan  sewaktu mengadakan penelitian.  Dalam penelitian  ini  juga menggunakan arsip, data  demografi  Kelurahan  Mojosongo,  data  sampah  dari  DKP,  data  BPS  Surakarta,  serta
buku-buku  pedoman  yang  berkenaan  dengan  kegiatan  sektor  persampahan  dan  dokumen lainnya yang terkait dengan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini dengan cara: 1.
Wawancara  mendalam
indepth interview
Wawancara  adalah  percakapan  dengan  maksud  tertentu.  Percakapan  itu  dilakukan    oleh dua    pihak,  yaitu    pewawancara    interviewer    yang  mengajukan  petanyaan  dan
terwawancara  interviewee  yang  memberikan  jawaban  atas  pertanyaan  itu  Moleong, 2014:135. Dalam mengumpulkan data, digunakan pedoman  wawancara yang  telah disiapkan
berupa pertanyaan-pertanyaan yang   dibutuhkan  untuk mengungkap permasalahan yang ada, alat perekam dan
blocknote.
Teknik wawancara adalah carayang dipakai untuk memperoleh informasi melalui  kegiatan interaksi sosial  antara  peneliti  dengan  obyek yang diteliti  informan.  Di  dalam
interaksi itu  peneliti  berusaha mengungkap gejala yang sedang  diteliti  melalui  kegiatan-kegiatan tanya jawab.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik  wawancara  tidak terstruktur, yakni  peneliti mengajukan pertanyaan secara meloncat-loncat dari suatu waktu ke waktu lain atau dari topik satu
ke  topik  lain.    Informan  terdiri  atas    merekayang  terpilih    saja  karena  sifat-sifatnya  yang  khas. Biasanya  merekamemiliki  pengetahuan  dan  mendalami  situasi,  dan  mereka  lebih  mengetahui
informasi  yang  diperlukan  Moleong,  2014:139.    Dalam  penelitian  ini  peneliti  melakukan wawancara  kepada15  Informan  yang  terdiri  dari  5  pemulung,  6  pelapak,  1  bandar,  1  warga
masyarakat, 1 pegawai DKP Dinas Kebersihan dan Pertamanan, 1 pegawai kelurahan bagian pengelolaan sampah.
2. Observasi
Menurut  Bungin  2007:115    observasi  adalah    kemampuan  seseorang  untuk menggunakan  pengamatannya  melalui  hasil kerja  panca  indra mata serta dibantu   dengan
panca indra  lainnya. Observasi  dapat  dikatakan pula sebagai  teknik pengumpulan  data  yang
44
bersifat  nonverbal.  Sekalipun  dasar  utama  daripada    metode  obsevasi  adalah  penggunaan indra visual, tetapi dapat juga melibatkan indera-indera lain,  seperti pendengaran, perabaan
dan penciuman. Observasi  memiliki  dua  tipe,  yaitu  observasi  berpartisipasi  dan  observasi  tidak
berpartisipasi.  Dalam  observasi  berpartisipasi,  peneliti  memiliki  peran  yang  ganda,  yaitu sebagai peneliti dan pelaku kegiatan. Sedangkan observasi tidak bepartisipasi adalah kegiatan
pengumpulan data yang bersifat non  verbal  dimana  peneliti tidak berperan ganda. Peneliti berperan sebagai pengamat belaka.
Dalam penelitian  ini,  peneliti hanya sebagai peneliti belaka dan tidak memiliki peran ganda  maka  penelitian  ini  menggunakan  tipe  observasi  tidakberpartisipasi    dimana    peneliti
tidak ikut  serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang subjek lakukan, tetapi  observasi  dilakukan pada saat wawancara. Peneliti melihat dan mengamati dari dekat rutinitas proses usaha ditempat
pengolahan sampah yang berada di Mojosongo, Jebres, Surakarta. Observasi dilakukan saat para pekerja sektor informal mulai berangkat mencari sampah di TPA Tempat Pembuangan  Akhir,
TPS  Tempat  Pembuangan  Sementara  dan  di  jalanan,  untuk  pekerja  sektor  informal  pelapak observasi  dilakukan  saat  tempat  pengepulan  mulai  ramai  disetori  pemulungsesama  pelapak.
Observasi  yang  dilakukan  pada  pekerja  sektor  informal  bandar  dilakukan  ketika  pengolahan plastik  menjadi  biji  plastik  dan  penyetoran  sampah  dari  pelapak  ke  bandar.  Strategi  untuk
bertransformasi yang dijalankan dapat dipahami dari kondisi dan interaksi pemulung, pelapak dan bandar untuk mengembangkan usahanya.
3. Dokumentasi
Teknik    pengumpulan  data  lain  yang  digunakan    dalam  penelitian  ini  adalah  dengan penggunaan  dokumen.  Dokumen  disini  adalah  baik  berupa  tulisan,ataupun  foto-foto  yang
diambil melalui kamera yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono 2014: 82 studi dokumentasi merupakan pelengkap dari  penggunaan metode observasi dan wawancara
dalam  penelitian kualitatif. Sumber data digunakan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan usaha daur ulang sampah dan informasi mengenai pemulung, pelapak dan bandar di
Mojosongo,  Jebres,  Surakarta.  Sumber  dokumentasi  diantaranya  adalah  daftar  anggota komunitas  pemulung,  daftar  pelapak,  daftar  pemulung,  daftar  harga  barang  dan  daftar
karyawan.  Peneliti  mengambil  data  lapangan  sebagai  pendukung  penelitian  dan  menambah data sekunder.
45
F. Validitas Data