13
namun adalah keseimbangan kekuasaan Usman, 2013:5. Dari  pemaparan  di  atas  mengenai  teori  transformasi  sosial,  banyak  terdapat
perbedaan  konsep  yang melandasi teori tersebut. Meskipun  terdapat  perbedaan,  peneliti dalam  bagian  ini  tidak  bermaksud  menyelesaikan  permasalahan  silang  pendapat
mengenai  terminologi  transformasi  sosial.  Dalam  bagian  ini  peneliti  hanya  bertujuan untuk  memperkenallkan  tentang  teori  transformasi  sosial.  Sehingga  peneliti  menarik
kesimpulan  dari  definisi  transformasi  sosial  yaitu  sebuah  teori  yang  mengusung perubahan dalam kehidupan sosial masyarakat.
2. Sektor Informal
Gagasan  mengenai  sektor  informal  pertama  kali  diperkenalkan  oleh  Keith  Hart  pada penelitiannya di Ghana tahun 1970 Hart, 1985 : 23. Istilah sektor informal digunakan untuk
menunjukkan  sejumlah  kegiatan  ekonomi  skala  kecil,  dianggap  sebagai  manifestasi  dari situasi   pertumbuhan   kesempatan   kerja   di   negara   sedang berkembang  yang  bertujuan
untuk    mencari    kesempatan    kerja    dan    pendapatan  daripada  memperoleh  keuntungan Sethuraman dalam Effendi, 2000:90.
Menurut  Mazundar  dalam  Effendi  2000:  12  memberikan  definisi  sektor  informal yaitu  sebagai  pasaran  tenaga  kerja  yang  tidak  dilindungi.  Salah  satu  aspek  penting  dari
perbedaan  antara  sektor  informal  dan  formal  sering  dipengaruhi  oleh  jam  kerja  yang  tidak tetap dalam jangka waktu tertentu.
Menurut  Alma  2001:  63  memberikan  pengertian  bahwa,  istilah  sektor  informal biasanya  digunakan  untuk  menunjukkan  sejumlah  kegiatan  ekonomi  yang  berskala  kecil.
Tetapi  akan  menyesatkan  bila  disebutkan  perusahaan  berskala  kecil,  karena  sektor  informal dianggap  sebagai  suatu  manifestasi  situasi  pertumbuhan  kesempatan  kerja  di  negara  sedang
berkembang, karena itu mereka yang memasuki kegiatan berskala kecil ini di kota, terutama bertujuan untuk mencari kesempatan kerja dan pendapatan daripada memperoleh keuntungan.
Karena  mereka  yang  terlibat  dalam  sektor  ini  pada  umumnya  miskin,  berpendidikan  sangat rendah,  tidak  terampil  dan  kebanyakan  para  migran,  jelaslah  bahwa  mereka  bukanlah
kapitalis  yang  mencari  investasi  yang  menguntungkan  dan  juga  bukan  pengusaha  seperti yang dikenal pada umumnya.
Menurut  Bremen  yang  dikutip  Ramli  Rusli  1985:  74  menyatakan,  bahwa  sektor informal  merupakan  suatu  pekerjaan  yang  umumnya  padat  karya,  kurang  memperoleh
dukungan dan pengakuan dari pemerintah juga kurang terorganisir dengan baik.
14
Sedangkan menurut Haryanto dalam Martiana 2013 : 48 adalah sektor informal terdiri dari  unit-unit    usaha  berskala  kecil  yang  menghasilkan  dan  mendistribusikan  jasa  dengan
tujuan  pokok  menciptakan  kesempatan  kerja,  pendapatan  bagi  diri  sendiri  dalam  usaha dibatasi faktor keterampilan dan modal.
Dari  pengertian  sektor  informal  yang  telah  dijelaskan  di  atas  maka  dapat  ditarik kesimpulan bahwa sektor informal adalah suatu unit usaha dengan pola kegiatan tidak teratur
baik  waktu,  modal,  maupun  penerimaannya,  hampir  tidak  tersentuh  oleh  peraturan  atau ketentuan  dari  pemerintah,  modal,  peralatan,  dan  perlengkapan  serta  omset  yang  diperoleh
biasanya  kecil  dan  dilakukan  oleh  masyarakat  yang  berpenghasilan  rendah,  tidak membutuhkan  keahlian  khusus  dalam  menjalankan  kegiatannya,  dan  pada  umumnya  satuan
usahanya  mempekerjakan  tenaga  kerja  yang  sedikit  dari  lingkungan,  hubungan  keluarga, serta  dengan  mudah  dapat  berganti  atau  beralih  ke  usaha  lain.  Sektor  informal  merupakan
unit usaha yang mampu menciptakan lapangan kerja, kesempatan kerja dan mempunyai daya serap yang tinggi bagi para angkatan kerja.
3. Pekerja Sektor informal