27
terjadi  dengan  saling  berbalas,  yang  menindikasikan  pula  bagaimana  pola  hubungan eksploitasi dan perlawanan mendapatkan tempat dalam hubungan patron-klien. Kehadiran
pemilah  dan  penimbang  sebagai  anggota  komunitas  yang  diberi  kepercayaan  dan wewenang tertentu oleh pengepul d
apat diidentifikasi sebagai “tangan kanan”, atau orang kepercayaan  elite  kekuasaan.  “Tangan  Kanan”  sangat  dibutuhkan  untuk  memperkuat
kekuasaan  dalam  pola  hubungan  yang  penuh  dengan  perlawanan  diam-diam.  Konsep “tangan  kanan”  ini  juga  merupakan  bentuk  kritik  terhadap  konsep  scott  dalam  bahasan
mengenai hubungan patron-klien. Pada tataran kritis, hal ini layak diberi perhatian khusus bagi pengambil  kebijakan agar dapat  melihat secara  komperhensif pola hubungan sosial-
politis yang ada dalam komunitas miskin kota. Selanjutnya diharapkan, komunitas miskin kota tidak hanya dipandang sebagai penyandang masalah sosial, tetapi juga tergali potensi
dan keberadaanya. Perbedaan  dengan  penelitian  ini  adalah  pada  penelitian  yang  dilakukan  Amirudin
2012  menganalisis proses  kekuasaan, pengepul menjalin hubungan patron-klien dengan anggota  komunitasnya  yaitu  para  pemulung.  Hubungan  ini  menempatkan  pemulung
sebagai  golongan  yang  membutuhkan  asuransi  subsistensi,  sedangkan  pengepul  sebagai golongan  penyedianya.  Sedangkan  penelitian  ini  meneliti  mengenai  transformasi  para
pekerja sektor informal pemulung, pelapak dan bandar dalam mengubah sampah menjadi upah  untuk  proses  mencapai  kesejahteraan  memenuhi  kebutuhan  hidup.  Persamaan
dengan  penelitian  ini  adalah  kesamaan  dalam  penggunaan  salah  satu  subjek  penelitian yakni pemulung dan pelapak.
2. Penelitian terdahulu tentang Sektor Informal
a.
Desak  Ayu  dan  Ayu  Suresmiathi.  2013.  Sektor  Informal,  Pengangguran  dan Kemiskinan  Di  Provinsi  Bali  Tahun  2004-2012.  Jurnal  Ekonomi  Pembangunan.
Volume 2, N0.1,Januari 201, pp. 1-62.  F akultas Ekonomi Universitas Udayana Bali.
Desak  Ayu,  penelitian  ini  dilakukan  di  pulau  Bali  menggunakan  metode  kuantitatif. Penelitian  ini  dimaksudkan  untuk  mengkaji  pengaruh  variabel  sektor  informal,
pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi Bali di tahun 2004-2010. Variabel  sektor  informal  mempunyai  pengaruh  negatif  terhadap  variabel
kemiskinan. Hal ini dikarenakan bahwa peningkatan pertumbuhan sektor informal  yang terjadi  di  Provinsi  Bali  akan  diikuti  dengan  penurunan  kemiskinan  di  Provinsi  Bali.
28
Karena  sektor  informal  ini  dapat  memberikan  lapangan  kerja  dan  peningkatan pendapatan bagi orang
–orang yang dikatagorikan miskin. Variabel  pengangguran  tidak  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  kemiskinan.
Hal ini terjadi karena tidak semua orang yang menganggur adalah orang miskin. Banyak orang-orang seperti  part  timer atau freelancer, mereka bekerja kurang dari  8 jam sehari
dikatakan  pengangguran  tapi  mereka  mempunyai  penghasilan  seperti  orang  yang bekerja  bahkan  lebih.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  variabel  independen  sektor
informal  dan  pengangguran  secara  bersama-sama  berpengaruh  terhadap  variabel dependen kemiskinan dengan tingkat keyakinan 95. Secara simultan sektor informal
dan  pengangguran  berpengaruh  signifikan  terhadap  kemiskinan  di  Provinsi  Bali  tahun 2004-2010.  Dari hasil pengujian secara parsial  sektor informal berpengaruh negatif dan
signifikan  terhadap  kemiskinan  di  Provinsi  Bali  tahun  2004-2010.  Sedangkan pengangguran  tidak  berpengaruh  positif  dan  signifikan  secara  parsial  terhadap
kemiskinan di Provinsi Bali tahun 2004 -2010. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada penelitian yang dilakukan Ayu 2013
menganalisis  pengaruh  sektor  informal  dan  kemiskinan.  Dan  menunjukan  bahwa peningkatan  pertumbuhan  sektor  informal  yang  terjadi  di  Provinsi  Bali  akan  diikuti
dengan  penurunan  kemiskinan  di  Provinsi  BaliSedangkan  penelitian  ini  meneliti mengenai upaya sektor informal “persampahan” pemulung, pelapak dan bandar dalam
bekerjasama  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat.  Persamaan  dengan penelitian  ini  adalah  kesamaan  dalam  hal  tujuan  pencapaian  sektor  informal  dalam
pengentasan kemiskinan masyaakat dalam mencapai kesejahteraan.
3. Penelitian terdahulu tentang transformasi sosial