128
banyak dari mereka yang menginginkan bertransformasi.Dari kesekian pemulung yang melakukan transformasi rata-rata rentan waktu 5-10 tahun.Sehingga dapat kita ketahui bahwa
butuh waktu yang lama untuk menjadi pelapak.Dibutuhkan pengetahuan yang tinggi dalam hal sampah, pengalaman dalam menjalankan usaha serta modal yang lumayan untuk
membayar pemulung setiap harinya.
c. Pola Transformasi dari Pelapak ke Bandar
Proses transformasi sosial pada tingkat tertinggi pada sektor persampahan tentunya diperlukan keyakinan dan modal yang tinggi dari setiap pelakunya. Kalau proses pemulung
menjadi pelapak butuh waktu yang lama, sama halnya dengan proses pelapak menjadi bandar akan lebih lama yakni kurun waktu 7
– 10 tahun pengalaman menjadi pelapak. Keinginan menjadi bandar memang di mimpkan oleh banyak orang namun dalam proses pencapaianya
memang dirasa sulit karena bandar harus memiliki mesin pengolahan sampah, karyawan, lokasi pabrik dan modal untuk pembayaran sampah serta gaji karyawan. Seperti halnya yang
diungkapkan oleh salah satu bandar yang dulunya adalah seorang pelapak. “…dulu saya kerja sebagai sopir, terus kerja jadi pelapak itu juga sangat
lama dan sampai tahu gimana seluk beluk susah senangnya mbak. Lalu
lama kelamaan karena ingin maju, akhirnya saya memutuskan untuk
berkembang akhirnya saya beranikan diri untuk meminjam di bank
kemudian saya membangun 2 pabrik langsung sekaligus. Yang penting
berani akhirnya pun saya mampu meskipun awalnya saya ragu…” Dengan modal berani mengambil resiko sosok bandar sukses yang ada di Mojosongo akhirnya
berhasil sampai sekarang menjalankan usaha sampai memiliki 2 pabrik sekaligus.Pengalaman yang dimiliki beliau menjadi pelapak selama 8 tahun membuat beliau mengetahui segala
seluk beluk usaha persampahan.Selain pengalaman yang dimiliki beliau mengakui bahwa secara turun temurun keluarganya berkerja di sektor persampahan menjadi pemulung diwaktu
dia masih kecil.Hal tersebut membuat bisnis sampah merupakan peluang yang menguntungkan
bagi bandar
mengembangkan usahanya.Selain
itu kemampuan
bertransformasi didasari karena relasi yang dijalankan oleh bandar. Bandar memiliki banyak relasi untuk membahas masalah perkembangan dan inovasi bisnis sampah yang akan
dijalankan baik dengan rekan lama yaitu pelapak maupun sesama bandar di berbagai wilayah seperti Surabaya dan Semarang.
d. Pola transformasi dari bandar ke pelapak