Bandar Sampah Definisi Konsep dan Batasan Konsep

18 tersebut dilandasi karena latar belakang wilayah ini memang berkembang bisnis daur ulang sejak lama sehingga terdapat banyak pelapak besar dan kecil dalam wilayah Mojosongo.

5. Bandar

Bandar yang dimaksud berbeda dengan pemulung pada umumya yang memulung barang bekas dari jalanan dan tanpa modal uang. Bandar disini diartikan sebagai pekerja sektor persampahan yang menggunakan modal uang untuk memperoleh barang bekas dengan sistem membeli barang bekas dari pelapak dan kemudian mengolahnya dalam bentuk daur ulang sampah Martiana, 2013 : 23. Bandar dalam sektor persampahan juga sering disebut pabrik daur ulang.Mereka memiliki rumah produksi yang luas sehingga pelapak yang datang untuk setor barang lebih mudah memasukkan sampah di rumah produksi bandar. Bandar biasanya memiliki karyawan minimal 5 orang untuk proses pemilahan sampah sampai produksi dalam bentuk barang. Pada umumnya, profesi bandar ini lebih b anyak “digeluti” oleh masyarakat yang sudah berpengalaman di sektor sampah. Hampir secara keseluruhan para bandar pernah menjadi pelapak sehingga proses menjadi bandar adalah proses akhir dalam cita-cita pekerja sektor persampahan Sukrorini, 2014 : 42.

6. Sampah

Menurut definisi World Health Organization WHO sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya Chandra, 2006. Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari- hari manusia dan dari proses alam yang berbentuk padat. Soemirat J 1994 berpendapat bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Azwar 1990 mengatakan yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia termasuk kegiatan industri tetapi bukan biologis karena kotoran manusia human waste tidak termasuk kedalamnya. Manik 2003 mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah waste adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas 19 bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna. Berdasarkan SK SNI Tahun 1990, sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan S. Hadiwiyoto, 23 : 1983. Menurut E. Colink 1996 :31 sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi. Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah mempunyai definisi sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga untuk maksud biasa, pemakaian bahan rusak, barang yang cacat dalam pembikinan manufaktur, materi berkelebihan, atau bahan yang ditolak. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya dari pemakai semula, atau sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai. Namun pemahaman mengenai sampah berbeda menurut para pemulung, pelapak dan bandar, menurut pemulung, pelapak dan bandar sampah adalah salah satu sumber penghidupan. Sampah dilihat sebagai sumber mereka mencari uang, dalam proses daur ulang pemulung pelapak dan bandar berhasil mengubah sampah dari sesuatu yang tidak berguna dan terbuang, menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai jual. Jadi dalam penelitian ini sampah dimaknai sebagai sesuatu sumber kehidupan bagi pemulung, pelapak dan bandar dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup.

7. Upah