37 tersebut merasa sebagai subjek yang menjadi sasaran guru; 8 menyajikan
informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang-ulang; 9 menyajikan informasi atau pesan belajar secara serempak.
Media dengan kemampuannya memungkinkan berkembangnya konsep teknologi pembelajaran dengan tiga ciri, yaitu: berorientasi pada sasaran siswa,
menerapkan konsep pendekatan sistem, dan memanfaatkan potensi media yang bervariasi. Dengan demikian, peranan dan fungsi media bukan lagi sekadar
sebagai alat peraga atau alat bantu guru mengajar, melainkan segala sesuatu yang menyampaikan pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa.
2.2.3.2 Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Sudjana dan Rivai 2007:1 lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pengajaran, bahan pengajaran, metodologi pengajaran, dan
penilaian pengajaran. Unsur-unsur tersebut biasa dikenal dengan komponen- komponen pengajaran. Media pengajaran sebagai alat bantu mengajar termasuk
komponen dalam unsur metodologi pengajaran. Manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: 1
pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, 2 bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih mudah dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa memahami tujuan pengajaran lebih baik, 3 metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-
mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Apalagi bila guru mengajar untuk
setiap jam pelajaran, dan 4 siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
38 tidak hanya mendengarkan sebuah uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, dan melakukan mendemonstrasi.
2.2.3.3 Jenis dan Kriteria Media Pembelajaran
Media dikelompokkan menjadi beberapa jenis, secara umum media dikelompokkan menjadi delapan jenis, yaitu a media pandang dengan gerak,
yaitu meliputi program video VCDDVD, film bersuara, computer multi media, b media pandang dengan diam, contohnya yaitu slide suara film bingkai, c
media pandang gerak, sebagai contoh adalah film tak bersuara, d media benda asli, dapat berupa rangka, herbarium, awetan spesimen basah maupun kering, e
media pandang diam, yang meliputi OHT, slidefotografi, gambar, chart, atau poster, f media dengar, dapat berupa radio, rekaman audio kaset, CD, piringan
hitam, g media cetak, meliputi buku ajar, majalah ilmiah, koran, ataupun lainnya, dan h multi mediamulty image, berupa penggunaan computer power
point maupun slide berangkai. Menurut Sudjana dan Rivai 2001:3-4 media pengajaran ada empat jenis
yaitu 1 media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagandiagram, poster, kartun, dan komik. Media grafis sering disebut media dua dimensi yakni media yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar, 2 media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat solid model, model penampang, model susun, model
kerja, mook up, dan diaroma, 3 model proyeksi seperti slide, film strips, film, dan OHP, dan 4 penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran klasifikasi
tersebut tidak melihat media dan kecanggihannya tetapi dilihat perannya dalam pembelajaran.
39 Soegito dalam Rohani 1997:16-18 mengklasifikasikan media menjadi
tiga jenis yaitu media audio media mendengar, media visual indera penglihatan, dan media audiovisual media pandang dengar.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat, yaitu: harus mampu meningkatkan motivasi peserta didik, memiliki tujuan memberikan
motivasi pada peserta didik, dan merangsang peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik
akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik, serta mendorong untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.
Suatu media sebagai suatu alat bantualat peraga harus memiliki keefektifan dalam pemanfaatannya selain dari potensi yang dimiliki. Hubbard
1983 mengusulkan adanya sembilan kriteria untuk menilai keefektifan suatu media, yaitu: biaya, ketersediaan fasilitas pendukung seperti listrik, kecocokan
dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan, dan kegunaan. Semakin
banyak tujuan pembelajaran yang dapat dibantu dengan media maka semakin efektif penggunaan media tersebut.
Kriteria-kriteria tersebut lebih diperuntukkan bagi media konvensional. Tohrn 1995 mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif.
Adapun kriteria penilaian tersebut meliputi: kemudahan navigasi, di mana sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar tidak perlu
belajar computer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini
40 adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi
kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum? Kriteria keempat adalah integrasi media dimana media harus mengintegrasikan aspek dan ketrampilan
yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar, program harus mempunyai tampilan yang artistik. Maka estetika juga merupakan sebuah kriteria.
Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar
sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program, dia akan merasa telah belajar.
Suatu media harus dapat diterima sebagai materi yang berguna atau dibutuhkan dan media yang dibuat hendaknya menarik, sederhana pengolahannya,
serta mudah dipahami. Dengan demikian, media haruslah berguna dan komunikatif sehingga merancang media adalah merancang pesan, yaitu
bagaimana pesan diolah menjadi media yang efektif. Pengembangan media pembelajaran pada dasarnya melalui proses sebagai
berikut: a menganalisis suatu masalah dan kebutuhan, b merumuskan kemampuankompetensi atau pengalaman belajar, c menyusun materi pesan
pembelajaran dalam naskah panduan produksi pembuatan media, d produksipembuatan media, e uji coba dan perbaikan, f penyebarluasan untuk
dimanfaatkan, dan g monitoring dan evaluasi.
2.2.3.4 Fungsi Media dalam Pembelajaran