140
4.1.3.1.6 Aspek Ketepatan Intonasi
Penilaian pada aspek ketepatan intonasi dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada intonasi pencerita sesuai dengan suasana yang terdapat dalam
cerita. Hasil perolehan nilai pada aspek ketepatan intonasi dapat dilihat dari tabel 33 berikut ini.
Tabel 33. Perolehan Nilai Aspek Ketepatan Intonasi Siklus II
No. Kategori
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Persen Keterangan
1. Sangat Baik 4
10 40
35,72 Nilai rata-rata =
92 : 28 = 3,29 Kategori baik
2. Baik 3
16 48
57,14 3. Cukup
2 2
4 7,14
4. Kurang 1
- -
- Jumlah
28 92
100 Data pada tabel 33 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi
bercerita pada aspek ketepatan intonasi mencapai total nilai 92 dengan rata-rata 3,29 dalam kategori baik; artinya siswa dalam menceritakan kembali teks cerita
dengan intonasi cukup sesuai dengan suasana yang terdapat dalam cerita yang berjudul “Boneka Misterius”. Hal ini disebabkan oleh siswa dapat memahami dan
menghanyati teks cerita. Selain itu, siswa membuat ringkasan cerita yang siap dibacakan sehingga penceritaannya menyakinkan audiens. Berdasarkan tabel 33
Siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik ada 10 siswa atau sebesar 35,72, siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 16
siswa atau sebesar 57,14, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 2 siswa atau sebesar 7,14, dan siswa yang memperoleh skor dengan
kategori kurang tidak ada atau sebesar 0.
141 Tabel 33 di atas menunjukkan bahwa aspek ketepatan intonasi didominasi
oleh siswa dalam kategori baik sebesar 57,14, yaitu intonasi yang dilafalkan oleh siswa pada saat bercerita cukup sesuai dengan suasana yang terdapat dalam
cerita yang berjudul “Boneka Misterius”, 35,72 siswa memperoleh dalam kategori sangat baik, dan tidak ada siswa yang mendapat kategori kurang atau
sebesar 0. Hal ini disebabkan oleh siswa dapat memahami dan menghanyati teks cerita serta latihan bercerita berulang-ulang di rumah sehingga pada saat bercerita
intonasi pencerita dalam kategori baik.
4.1.3.1.7 Aspek Mimik Muka