138
4.1.3.1.4 Aspek Ketepatan Pelafalan
Penilaian pada aspek ketepatan pelafalan dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada melafalkan setiap bunyi bahasa dengan tepat. Hasil perolehan
nilai pada aspek ketepatan pelafalan dapat dilihat dari tabel 31 berikut ini. Tabel 31. Perolehan Nilai Aspek Ketepatan Pelafalan Suara Siklus II
No. Kategori
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Persen Keterangan
1. Sangat Baik 4
16 64
57,14 Nilai rata-rata = 100 : 28 = 3,57
Kategori sangat baik
2. Baik 3
12 36
42,86 3. Cukup
2 -
- -
4. Kurang 1
- -
- Jumlah
28 100
100 Data pada tabel 31 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi
bercerita pada aspek ketepatan pelafalan mencapai total nilai 100 dengan rata-rata 3,57 dalam kategori sangat baik artinya kemampuan siswa dalam melafalkan
setiap bunyi bahasa dengan tepat. Hal ini disebabkan guru memberikan motivasi yaitu orang pandai itu tergantung pada diri pribadi masing-masing siswaorang
sehigga motivasi tersebut membuat siswa untuk merubah sikapnya untuk belajar, walaupun lingkungan keluarga yang tidak memperhatikan anaknya. Berdasarkan
tabel 31 siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik ada 16 siswa atau sebesar 57,14, siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak
12 siswa atau sebesar 42,86, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup dan kategori kurang tidak ada atau sebesar 0.
139
4.1.3.1.5 Aspek Kelancaran
Penilaian pada aspek kelancaran dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada pembicaraan dalam segala hal lancar. Hasil perolehan nilai pada
aspek kelancaran dapat dilihat dari tabel 32 berikut ini. Tabel 32. Perolehan Nilai Aspek Kelancaran Siklus II
No. Kategori
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Persen Keterangan
1. Sangat Baik 4
17 68
60,71 Nilai rata-rata =
100 : 28 = 3,57 Kategori sangat
baik 2. Baik
3 10
30 35,72
3. Cukup 2
1 2
3,57 4. Kurang
1 -
- -
Jumlah 28
100 100
Data pada tabel 32 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi bercerita pada aspek kelancaran mencapai total nilai 100 dengan rata-rata 3,57
dalam kategori sangat baik. Hal ini disebabkan siswa tidak grogi atau sudah tidak demam panggung atau berani bercerita di depan teman-temannya sehingga
penceritaannya atau pembicaraan dalam segala hal lancar . Selain itu, siswa sudah belajar berulang-ulang sehingga pada saat bercerita pembicaraannya lancar dan
menyakinkan audiens. Berdasarkan tabel 32 Siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik ada 17 siswa atau sebesar 60,71, siswa yang memperoleh
skor dengan kategori baik sebanyak 10 siswa atau sebesar 35,72, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 1 siswa atau sebesar 3,57,
dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang tidak ada atau sebesar 0.
140
4.1.3.1.6 Aspek Ketepatan Intonasi