157
4.1.3.2.4 Hasil Dokumentasi Foto
Pada siklus II ini, dokumentasi yang diambil sama seperti dokumentasi pada siklus I, yaitu 1 aktivitas siswa mendengarkan penjelasan guru; 2
aktivitas siswa ketika memperhatikan pemodelan bercerita dalam video compact disc yang diputarkan oleh guru; 3 guru memberikan contoh dalam menghayati
dan mengekspresikan cerita yang berjudul “Boneka Misterius”; 4 aktivitas siswa mengidentifikasi pemodelan bercerita dalam video compact disc; 5 aktivitas
siswa latihan bercerita di depan kelas atau dalam kelompok besar; 6 aktivitas siswa membaca berulang-ulang cerita “Boneka Misterius”; dan 7 aktivitas siswa
ketika bercerita di depan kelas atau dalam kelompok besar. Deskripsi gambar pada siklus II selengkapnya adalah sebagai berikut ini.
Gambar 8. Aktivitas Siswa ketika Mendengarkan Penjelasan Guru
Gambar 8 menunjukkan kegaiatan awal pembelajaran siklus II, yaitu guru memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada hari ini. Kemudian, guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Gambar 8 menunjukkan kegiatan siswa
ketika mendengarkan penjelasan guru, yaitu tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bercerita dan penjelasan mengenai pembelajaran bercerita
158 melalui pemodelan dalam video compact disc. Semua siswa terlihat serius dan
konsentrasi dalam mendengarkan penjelasan guru. Pada siklus II, rata-rata siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa yang duduk di bangku
paling belakang yang pada siklus I terlihat bicara sendiri dengan teman sebelahnya saat guru memberikan penjelasan. Pada siklus II ini terlihat dapat
konsentrasi mengikuti pembelajaran seperti teman-temannya.
Gambar 9. Aktivits Siswa Mengidentifikasi Pemodelan Bercerita dalam VCD
Gambar 9 menunjukkan aktivitas siswa pada saat mengidentifikasi pemodelan bercerita dalam video compact disc yang diputarkan dalam televisi.
Pada saat pemodelan bercerita dalam video compact disc diputarkan dalam televisi, kemudian siswa siap-siap memadukan teks cerita yang diberikan oleh
guru, karena dapat membantu siswa dalam pemenggalan kalimat yang diucapkan oleh pencerita dan olah vokal sehingga mempermudahkan siswa dalam bercerita.
Kemudian, guru memutarkan lagi tayangan tersebut, supaya siswa mampu mengidentifikasi tata cara bercerita yang telah dicontohkan pencerita dalam video
159 compact disc. Pemutaran tayangan tersebut dilakukan berulang-ulang kali, supaya
siswa dapat memahami, menghayati, dan mengekspresikan bercerita dengan baik. Hari ketiga diputarkan tiga kali, sedangkan hari kedua diputarkan sekali.
Gambar 10. Guru Memberikan Contoh dalam Bercerita
Gambar 10 di atas, menunjukkan aktivitas guru memberikan contoh dalam menghayati dan mengekspresikan cerita. Guru meminta satu siswa untuk bercerita
di depan, setelah selesai bercerita siswa diminta untuk tetap di depan kelas untuk melihat guru memperagakan bercerita terhadap cerita yang berjudul “Boneka
Misterius”. Guru berpesan supaya dapat membedakan suara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Setelah melihat contoh dari guru dan tayangan dalam
televisi, siswa kelihatan lebih paham tentang tata cara bercerita.
Gambar 11. Aktivitas Siswa ketika Latihan Bercerita di depan Kelas
160 Gambar 11 memperlihatkan aktivitas siswa pada siklus II ketika berlatih
bercerita di depan kelas. Sebelum latihan bercerita di depan kelas, siswa terlebih dahulu latihan dalam kelompok kecil sehingga siswa sudah mempunyai
kemahiran dalam bercerita daripada sebelumnya. Berdasarkan gamabar di atas, menunjukkan masih siswa yang belum mampu menceritakan kembali dengan
tidak membawa teks cerita. Setelah selesai latihan maju di depan kelas, guru memperagakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bercerita, yaitu mampu
menceritakan kembali teks cerita, memahami dan menghayati teks cerita yang akan diceritakan.
Gambar 12. Aktivitas Siswa ketika Membaca Berulang-ulang Cerita
Gambar 12 menunjukkan aktivitas siswa pada saat membaca berulang- ulang cerita yang berjudul “Boneka Misterius”. Pada saat hari ketiga siswa
diputarkan lagi contoh pencerita dalam video compact disc sebanyak dua kali. Kemudian siswa diminta untuk membaca berulang-ulang, agar cerita yang akan
dibawakannya menyakinkan audiensnya. Setelah itu, siswa diminta untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti tes bercerita di kelompok besar.
161
Gambar 14. Aktivitas Siswa ketika Bercerita di depan Kelompok Besar
Gambar 14 di atas, memperlihatkan aktivitas siswa pada siklus II saat bercerita di depan kelompok besar. Setelah semua siswa berlatih bercerita dalam
kelompoknya, satu per satu siswa bercerita di depan kelompok besar. Tiga foto siswa dengan nomer urut 2 s.d. 4 terlihat sangat antusias dan bersemangat serta
penuh penghayatan dalam bercerita di depan teman-temannya, sedangkan foto nomer 1 sangat antusias dan bersemangat, tetapi tiga kali membaca teks cerita.
Siswa tersebut terlihat percaya diri pada saat bercerita dengan suara lantang dan terdengar jelas suara oleh siswa yang duduk di bangku paling belakang. Selain itu,
mereka sudah mampu mengeluarkan ekspresi dengan tepat dan pandangan matanya juga sudah dapat menatap pada seluruh teman-temannya. Pada saat
1 2
3 4
162 temannya bercerita di depan kelompok besar, siswa yang lain memperhatikan
dengan seksama dan memberikan tanggapan terhadap penceritaanya.
4.1.3.3 Refleksi Siklus II