Aspek Menceritakan Kembali Teks Cerita Aspek Bercerita dengan Urut

97 teman-temannya. Praktik ini membuat siswa berani untuk tampil berbicara khususnya bercerita dan mengurangi grogi pada saat berdiri di depan kelas. Siswa merasa yakin bahwa pembelajaran dengan pemodelan dalam video compact disc dapat membantu mereka dalam meningkatkan kompetensi bercerita. Berdasarkan tabel 15 dapat disimpulkan bahwa rata-rata tiap aspek perlu ditingkatkan lagi karena hanya 2 aspek yang sudah mencapai nilai rata-rata 3 yaitu aspek kenyaringan suara dan aspek kelancaran sedangkan yang lain belum mencapai rata-rata 3. Oleh karena itu, data yang diperoleh pada siklus I dijadikan landasan untuk dilakukannya perbaikan pada siklus II. Untuk lebih jelasnya, hasil tes siklus I dipaparkan sebagai berikut ini.

4.1.2.1.1 Aspek Menceritakan Kembali Teks Cerita

Penilaian pada aspek menceritakan kembali teks cerita dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada kemampuan siswa dalam menceritakan kembali cerita “Boneka Misterius” yang terdapat pada teks. Hasil perolehan nilai pada aspek menceritakan kembali teks cerita dapat dilihat dari tabel 16 berikut ini. Tabel 16. Perolehan Nilai Aspek Menceritakan Kembali Teks Cerita pada Siklus I No. Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persen Keterangan 1. Sangat Baik 4 3 12 10,71 Nilai rata-rata = 74:28 = 2,64 Kategori baik 2. Baik 3 14 42 50 3. Cukup 2 9 18 32,14 4. Kurang 1 2 2 7,15 Jumlah 28 74 100 98 Data pada tabel 16 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi bercerita pada aspek menceritakan kembali teks cerita mencapai total nilai 74 dengan rata-rata 2,64 dalam kategori baik artinya pencerita mampu menceritakan kembali teks cerita bercerita, tetapi kurang dari empat kali membuka teks cerita. Berdasarkan tabel 16 siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik sebanyak 3 siswa atau sebesar 10,71, siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 14 siswa atau sebesar 50, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 9 siswa atau sebesar 32,14, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang sebanyak 2 siswa atau sebesar 7,15. Kemampuan menceritakan kembali teks cerita merupakan modal awal pencerita dalam berceritamendongeng. Hal-hal yang perlu diperhatikan pencerita untuk menceritakan kembali teks cerita, yaitu membuat ringkasan cerita dan merubah teks cerita tulis menjadi teks cerita yang siap dibaca. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 50 siswa sudah mampu bercerita walaupun mereka masih membuka teks cerita kurang dari empat kali. Siswa yang tidak mampu bercerita atau membaca teks cerita hanya 2 siswa atau sebesar 7,15. Hal ini disebabkan siswa tidak belajar di rumah dan tidak membuat ringkasan teks cerita yang siap dibacakan.

4.1.2.1.2 Aspek Bercerita dengan Urut

Penilaian pada aspek bercerita dengan urut dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada kemampuan siswa dalam bercerita dengan alur yang runtut. Hasil perolehan nilai pada aspek bercerita dengan urut dapat dilihat dari tabel 17 berikut ini. 99 Tabel 17. Perolehan Nilai Aspek Bercerita dengan Urut pada Siklus I No. Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persen Keterangan 1. Sangat Baik 4 1 4 3,57 Nilai rata-rata = 74 : 28 = 2,64 Kategori baik 2. Baik 3 16 48 57,14 3. Cukup 2 11 22 39,29 4. Kurang 1 - - - Jumlah 28 74 100 Data pada tabel 17 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi bercerita pada aspek bercerita dengan urut mencapai total nilai 74 dengan rata-rata 2,64 dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu bercerita dengan alur cerita yang runtutjelas. Berdasarkan tabel 17 siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik ada 1 siswa atau sebesar 3,57, siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 16 siswa atau sebesar 57,14, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 11 siswa atau sebesar 39,29, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang tidak ada atau sebesar 0. Bercerita dengan urut adalah bercerita sesuai dengan alur cerita yang akan diceritakan. Pada aspek ini, tidak ada siswa yang dikatakan bercerita dengan melompat-lompat dan terputus-putus 3-4 kali atau lebih atau dikatakan tidak mampu bercerita karena sebesar 57,14 atau sebanyak 16 siswa mampu bercerita dengan alur yang jelas dan 39,29 atau sebanyak 11 siswa mampu bercerita dengan alur cerita masih melompat-lompat 1-2 kali. Hal ini disebabkan siswa grogi pada saat bercerita didepan kelas dan siswa kurang membaca berulang- ulang ringkasan teks cerita yang siap dibacakan. 100

4.1.2.1.3 Aspek Kenyaringan Suara

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN COMPACT DISC PADA SISWA KELAS IV SDN JEPALO PATI

0 8 269

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL VIDEO COMPACT DISC TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUNGGAL TTAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 4 24

PENDAHULUAN PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MISBAHUL FALAH KLAYUSIWALAN KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI.

0 3 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SSLB Sukoharjo Margorejo Pati Tahun P

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SSLB Sukoharjo Margorejo Pati Tahun Pe

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Media Video Compact Disk (VCD) Pada Siswa Kelas V Semester II Sdn 03 K

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 20

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA DOLL SPEAK (BONEKA BERBICARA) PADA SISWA KELAS VII MTs DARUL FALAH DUMAN TAHUN PELAJARAN 2010–2011 - Repository UNRAM

0 0 25