62 diputarkan, 3 setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk membaca berulang-
ulang ringkasan teks cerita yang berjudul “Boneka Misterius” yang siap dibacakan, 4 guru mempersilakan siswa untuk bercerita di depan teman-
temannya, 5 siswa memberikan tanggapan atau masukan kepada siswa yang bercerita, 6 guru memberi penguatan kepada siswa yang memberi masukan atau
komentar, dan 7 guru memberikan penghargaan kepada siswa yang paling baik dalm bercerita.
Kegiatan akhir atau penutup yang dilakukan guru antara lain: 1 guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dan 2
guru bersama siswa merefleksi terhadap proses dan hasil belajar.
3.1.2.3 Refleksi atau Evaluasi
Pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc yang digunakan peneliti pada siklus II ini sudah dapat diikuti dengan baik oleh siswa.
Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat lebih siap untuk menerima penjelasan materi dari peneliti serta siswa lebih antusias dan lebih semangat
dalam mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Hal ini disebabkan siswa sudah dapat memahami materi tentang bercerita dan siswa sudah terbiasa dengan
pemodelan bercerita dalam video compact disc yang digunakan peneliti. Nilai kompetensi bercerita siswa kelas VII-B MTs Misbahul Falah
Batangan Pati pada siklus II telah mengalami peningkatan dari siklus I. Nilai rata- rata siswa pada siklus II ini mencapai 83,73 dalam kategori baik, yang semula
pada siklus I hanya 70,93 dalam kategori cukup. Artinya, nilai tersebut telah
63 melebihi target ketuntasan yang diharapkan. Target ketuntasan dalam penelitian
ini yaitu 68. Perilaku siswa pun sudah mengalami perubahan ke arah yang positif.
Sebagian besar siswa berkonsentrasi dan memperhatikan dengan baik saat guru memberikan penjelasan dan saat melihat tayangan pemodelan bercerita dalam
televisi. Siswa yang semula malas untuk membuat berlatih menjadi semangat untuk berlatih sehingga saat menceritakan kembali teks cerita yang berjudul
“Boneka Misterius” melalui pemodelan dalam video compact disc di depan kelompok besar mereka lebih percaya diri, tidak malu, dan tidak grogi. Hal ini
disebabkan siswa sudah membuat ringkasan dari teks cerita tulis “Boneka Misterius” menjadi teks cerita yang siap dibacakan dan siswa belajar berulang-
ulang teks tersebut sehingga hasilnya memuaskan pada siklus II. Dengan demikian, perbaikan yang dilakukan pada siklus II ini sangat
bermanfaat dan berpengaruh pada siswa. Mereka lebih konsentrasi pada pembelajaran sehingga nilai tes mereka menjadi lebih baik. Berdasarkan hal-hal
tersebut, dapat dikatakan bahwa pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc pada siklus II ini telah berhasil meningkatkan keterampilan
siswa dalam bercerita, sehingga tidak perlu dilakukan pelaksanaan siklus berikutnya.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kemampuan bercerita siswa kelas VII-B MTs Misbahul Falah Klayusiwalan Pati. Kelas VII-B terdiri atas 28 siswa, yaitu 16
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Pertimbangan pengambilan subjek