Aspek Kenyaringan Suara Aspek Ketepatan Pelafalan

100

4.1.2.1.3 Aspek Kenyaringan Suara

Penilaian pada aspek kenyaringan suara dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada kemampuan siswa dalam bercerita dengan suara terdengar nyaring sampai bagian belakang kelas. Hasil perolehan nilai pada aspek kenyaringan suara dapat dilihat dari tabel 18 berikut ini. Tabel 18. Perolehan Nilai Aspek Kenyaringan Suara pada Siklus I No. Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persen Keterangan 1. Sangat Baik 4 6 24 21,43 Nilai rata-rata = 86 : 28 = 3,07 Kategori baik 2. Baik 3 18 54 64,29 3. Cukup 2 4 8 14,28 4. Kurang 1 - - - Jumlah 28 86 100 Data pada tabel 18 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi bercerita pada aspek kenyaringan suara mencapai total nilai 86 dengan rata-rata 3,07 dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu bercerita dengan suara terdengar nyaring, tetapi dari bagian belakang kelas kurang jelas. Hal ini disebabkan oleh suasana kelas yang ramai, siswa malu-malu dalam bercerita, dan siswa grogi maju di depan kelas. Berdasarkan tabel 18 siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik ada 6 siswa atau sebesar 21,43, siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 18 siswa atau sebesar 64,29, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 4 siswa atau sebesar 14,28, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang tidak ada atau sebesar 0. Kenyaringan suara adalah melafalkan bunyi bahasa sacara jelas dan keras sehingga suara tersebut terdengar oleh audiens. Pada tabel di atas dijelaskan 101 bahwa tidak ada siswa yang mendapat kategori kurang, yaitu suara terdengar sayup-sayup karena siswa yang maju di depan kelas memiliki keberanian dalam berbicara, yaitu melafalkan dengan suara yang keras. Tingkat kenyaringan ditentukan oleh kondisi kelas pada saat salah temannya mempraktikkan bercerita.

4.1.2.1.4 Aspek Ketepatan Pelafalan

Penilaian pada aspek ketepatan pelafalan dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada melafalkan setiap bunyi bahasa dengan tepat. Hasil perolehan nilai pada aspek ketepatan pelafalan dapat dilihat dari tabel 19 berikut ini. Tabel 19. Perolehan Nilai Aspek Ketepatan Pelafalan Suara pada Siklus I No. Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persen Keterangan 1. Sangat Baik 4 3 12 10,71 Nilai rata-rata = 77 : 28 = 2,75 Kategori baik 2. Baik 3 15 45 53,57 3. Cukup 2 10 20 35,72 4. Kurang 1 - - - Jumlah 28 77 100 Data pada tabel 19 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi bercerita pada aspek ketepatan pelafalan mencapai total nilai 77 dengan rata-rata 2,75 dalam kategori baik artinya kemampuan siswa dalam melafalkan setiap bunyi bahasa melakukan kesalahan 1-2 kali. Hal ini disebabkan oleh siswa yang jarang membaca buku dan lingkungan keluarga yang tidak memperhatikan anak untuk belajar. Berdasarkan tabel 19 siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik ada 3 siswa atau sebesar 10,71, siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 15 siswa atau sebesar 53,57, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 10 siswa atau sebesar 35,72, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang tidak ada atau sebesar 0. 102 Ketepatan pelafalan adalah melafalkan setiap bunyi bahasa dengan tepat seperti huruf vokal a, i, u, e, o dan huruf konsonan. Ketepatan pelafalan itu dapat diperoleh siswa dengan cara rajin membaca buku-buku pelajaran atau buku-buku selain pelajaran dan kamus bahasa Indonesia. Pada tabel di atas tidak ada siswa atau sebesar 0 sering melakukan kesalahan lebih dari empat kali dalam melafalkan setiap bunyi bahasa.

4.1.2.1.5 Aspek Kelancaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN COMPACT DISC PADA SISWA KELAS IV SDN JEPALO PATI

0 8 269

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL VIDEO COMPACT DISC TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUNGGAL TTAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 4 24

PENDAHULUAN PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MISBAHUL FALAH KLAYUSIWALAN KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI.

0 3 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SSLB Sukoharjo Margorejo Pati Tahun P

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SSLB Sukoharjo Margorejo Pati Tahun Pe

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Media Video Compact Disk (VCD) Pada Siswa Kelas V Semester II Sdn 03 K

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 20

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA DOLL SPEAK (BONEKA BERBICARA) PADA SISWA KELAS VII MTs DARUL FALAH DUMAN TAHUN PELAJARAN 2010–2011 - Repository UNRAM

0 0 25