89 memperoleh skor dengan kategori sangat baik tidak ada atau sebesar 0, siswa
yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 11 siswa atau sebesar 39,29, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 14 siswa
atau sebesar 50, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang sebanyak 3 siswa atau sebesar 10,71.
4.1.1.1.7 Aspek Mimik Muka
Penilaian pada aspek mimik muka dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada raut wajah pencerita sesuai dengan suasana dalam isi cerita dan
penghayatan terhadap isi cerita harus baik. Hasil perolehan nilai pada aspek mimik muka dapat dilihat dari tabel 11 berikut ini.
Tabel 11. Perolehan Nilai Aspek Mimik Muka pada Prasiklus
No. Kategori
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Persen Keterangan
1 Sangat Baik 4
- -
- Nilai rata-rata =
59 : 28 = 2,1 Kategori cukup
2 Baik 3 8 24 28,57 3 Cukup 2 15
30 53,57 4 Kurang 1
5 5 17,86
Jumlah 28
59 100
Data pada tabel 11 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi bercerita pada aspek mimik muka mencapai total nilai 59 dengan rata-rata 2,1
dalam kategori cuku artinya mimik muka pencerita kurang sesuai dengan suasana yang terdapat dalam isi cerita. Hal ini disebabkan siswa belum dapat memahami
dan menghanyati teks cerita. Berdasarkan tabel 11 Siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik tidak ada atau sebesar 0, siswa yang memperoleh
skor dengan kategori baik sebanyak 8 siswa atau sebesar 28,57, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 15 siswa atau sebesar 53,57,
90 dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang sebanyak 5 siswa atau
sebesar 17,86. Pada aspek mimik muka terdapat 8 siswa yang mendapat skor dengan
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mimik muka siswa pada saat bercerita cukup sesuai dengan suasana dalam isi cerita, tetapi mimik muka pencerita masih
terlalu lugu belum sesuai sehingga kurang menyakinkan. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 15 siswa artinya mimik muka siswa pada
saat bercerita kurang sesuai dengan suasana dalam isi cerita. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang sebayak 5 siswa. Hal ini disebabkan
mimik muka siswa pada saat bercerita tidak sesuai dengan suasana dalam isi cerita atau tidak ada ekspresi sama sekali.
4.1.1.1.8 Aspek Ketepatan Gestur
Penilaian pada aspek ketepatan gestur dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada gestur atau gerak pencerita mampu mengikuti isi cerita dan
karakter tokoh dalam cerita. Hasil perolehan nilai pada aspek ketepatan gestur dapat dilihat dari tabel 12 berikut ini.
Tabel 12. Perolehan Nilai Aspek Ketepatan Gestur pada Prasiklus
No. Kategori
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Persen Keterangan
1. Sangat Baik 4
- -
- Nilai rata-rata =
58 : 28 = 2,07 Kategori cukup
2. Baik 3
8 24
28,57 3. Cukup
2 14
28 50
4. Kurang 1
6 6
21,43 Jumlah
28 58
100
91 Data pada tabel 13 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi
bercerita pada aspek ketepatan gestur mencapai total nilai 58 dengan rata-rata 2,07 dalam kategori cukup artinya pencerita sesekali bergerak, tetapi masih kurang
menyesuaikan denga isi cerita dan karakter tokoh dalam cerita. Berdasarkan tabel 12 siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik tidak ada atau
sebesar 0, siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 8 siswa atau sebesar 28,57, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup
sebanyak 14 siswa atau sebesar 50, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang sebanyak 6 siswa atau sebesar 21,43.
Pada aspek ketepatan gestur terdapat 8 siswa yang mendapat skor dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pencerita sudah cukup bergerak
menyesuaikan isi cerita dan karakter tokoh dalam cerita, tetapi terlalu berlebihan sehingga terkesan tidak alami dan terlalu dibuat-buat. Siswa yang memperoleh
skor dengan kategori cukup sebanyak 14 siswa artinya pencerita sesekali bergerak, tetapi masih kurang menyesuaikan denga isi cerita dan karakter tokoh
dalam cerita. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang sebanyak 6 siswa dengan gestur pencerita monoton tidak dapat mengikuti isi cerita dan
karakter tokoh dalam cerita.
4.1.1.1.9 Aspek Penguasaan Panggung