Hakikat Bercerita Keterampilan Bercerita

17 d hakikat keterampilan bercerita, dan e hal-hal yang harus diperhatikan dalam bercerita.

2.2.1.1 Hakikat Bercerita

Menurut Subyantoro 2007:9 cerita adalah bagian dari hidup. Setiap orang adalah bagian dari sebuah cerita. Kelahiran, pekerjaan, perjumpaan, usaha, ketegangan, penyakit, perkawinan, dan lain-lain adalah sebuah rentetan kejadian dan kisah kemanusiaan yang amat menarik. Cerita adalah salah satu bentuk sastra yang bisa dibaca atau hanya didengar oleh orang yang tidak bisa membaca. Dalam cerita ada beberapa hal pokok yang masing-masing tidak bisa dipisahkan, yaitu karangan, pengarang, penceritaan, pencerita, dan penyimakan serta penyimak. 1 karangan adalah pembuatan cerita dan penyusunannya; 2 pengarang adalah penulis cerita, baik idenya berdasarkan imajinasi sendiri maupun berasal dari tema yang sengaja dipilihnya; 3 penceritaan yaitu penyampaian cerita kepada pendengar atau membaca bagi mereka. Dalam penceritaan ini, dibutuhkan adanya hal-hal yang menyangkup posisi duduk penceritapencerita dari pendengarnya, bahasa, suara, gerakan; 4 pencerita yaitu orang yang mengalihkan cerita dan menyampaikannya kepada pendengar dengan bahasa pengarang atau bahasanya sendiri. Terkadang pencerita ini adalah pengarang yang menyampaikan ceritanya sendiri. Sukadi 2002 dalam Subyantoro 2007:15 berpendapat bahwa pencerita harus dapat menciptakan suasana tenang dan akrab dengan pendengarnya seolah-olah mereka teman. Ia memposisikan dirinya sebagai tuan rumah yang menyambut ramah tamunya; 5 penyimakan adalah mendengarkan cerita, mencakup kondisi 18 pendengar duduk atau berdiri, tingkat perhatian mereka apakah terpaksa atau atas kemauan sendiri, tingkat terpengaruhan cerita terhadap jiwa mereka, sikap respek mereka terhadap para tokoh dalam cerita, dan gambaran jiwa mereka atas pengaruh cerita atau penceritaannya; 6 penyimak adalah individu atau banyak orang yang mendengarkan cerita atau membacanya. Terkadang pencerita sekaligus menjadi penyimaknya sendiri, seperti seseorang yang membaca cerita tulis. Bercerita merupakan salah satu bentuk ungkapan perasaan yang disampaikan secara lisan dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat Parimin 2005:241. Cerita merupakan hadiah cinta karena bercerita adalah memberi dan membagi, bercerita menunjukkan kerelaan menjadi sangat terbuka, dan kita mau menajamkan perasaan kita yang dalam. Menurut Sarono 2007:4 bercerita adalah memperlihatkan sesuatu kepada orang lain. Anak-anak harus melihat dari mata hatinya akan apa yang disampaikan oleh guru atau pencerita. Cerita adalah kesenian mata dan kata. Seni melihat yaitu guru atau pencerita menggambarkan secara jelas kepada anak-anak, seakan-akan suasananya dirasakan oleh anak-anak atau para siswa. Seorang pencerita harus memperbanyak membaca buku-buku karena dengan membaca buku dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan dapat menunjang dalam bercerita. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bercerita adalah aktivitas menyampaikan peristiwa atau kejadian secara lisan dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat yang sering digunakan oleh gurupengasuhpendidik. Pencerita harus banyak membaca buku-buku yang menunjang dalam bercerita dan 19 melakukan persiapan yang matang untuk mengemas ulang bahan pengajarannya. Hal ini penting untuk dilakukan supaya cerita yang disampaikan benar-benar sampai pada sasaran dan tujuan yang diharapkan.

2.2.1.2 Fungsi Cerita bagi Pendidikan Anak-anak

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN COMPACT DISC PADA SISWA KELAS IV SDN JEPALO PATI

0 8 269

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL VIDEO COMPACT DISC TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUNGGAL TTAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 4 24

PENDAHULUAN PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MISBAHUL FALAH KLAYUSIWALAN KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI.

0 3 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SSLB Sukoharjo Margorejo Pati Tahun P

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SSLB Sukoharjo Margorejo Pati Tahun Pe

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Media Video Compact Disk (VCD) Pada Siswa Kelas V Semester II Sdn 03 K

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 20

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA DOLL SPEAK (BONEKA BERBICARA) PADA SISWA KELAS VII MTs DARUL FALAH DUMAN TAHUN PELAJARAN 2010–2011 - Repository UNRAM

0 0 25