Hasil Observasi Hasil Nontes

145

4.1.3.2 Hasil Nontes

Hasil penelitian nontes pada siklus II diperoleh melalui observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Berikut pemaparan data nontes tersebut.

4.1.3.2.1 Hasil Observasi

Observasi pada siklus II ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati dalam observasi siklus II ini meliputi perilaku yang ditunjukkan siswa selama mengikuti proses pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc. Hal ini juga dilakukan untuk memperoleh data selengkap mungkin mengenai perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc. Dalam siklus II ini, peneliti merasakan adanya perubahan tingkah laku siswa. Hal ini dapat diketahui dari perilaku siswa yang sebelumnya tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, pada siklus II ini mereka mulai mengikuti dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diterapkan peneliti dengan baik sehingga dapat diketahui bahwa mereka sudah mampu menyesuaikan diri dengan penerapan pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc. Siswa sudah merespon positif pembelajarn bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc. Berdasarkan data yang diperoleh, seluruh siswa kelas VII-B merespon sangat baik atas penjelasan guru. Hal ini disebabkan sistem pembelajaran bercerita yang diterapkan peneliti berbeda dengan sistem pembelajaran yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan media VCD dan TV serta latihan 146 praktik bercerita, sedangkan guru bahasa Indonesia menggunakan ceramah dan tes tertulis. Pada saat diputarkan pemodelan bercerita dalam televisi, sikap siswa antusias memperhatikan tayangan tersebut. Keantusiasan tersebut disebabkan sistem pembelajaran yang diterapkan peneliti berbeda dengan pembelajaran yang diterapkan oleh guru bahasa Indonesia. Siswa juga sangat baik memperhatikan tayangan tersebut karena model yang ada di televisi sangat menarik hati mereka. Keaktifan siswa mengikuti latihan bercerita dalam kelompok dengan kriteria baik. Hal ini disebabkan mereka senang dan tidak malu-malu dalam latihan bercerita dalam kelompok; dengan latihan ini siswa memperoleh pengetahuan dalam memahami, menghayati, dan mengekspresikan teks cerita. Setelah berlatih dalam kelompok kecil, sebagian besar siswa lebih berani bercerita berdasarkan tayangan pencerita dalam video compact disc dengan kriteria sangat baik sehingga pada saat maju bercerita di kelompok besar tidak merasa takut atau malu-malu. Pada saat mendengarkan cerita dari temannya yang tampil di depan kelas, sebagian besar siswa antusias mendengarkan cerita temannya. Dengan mendengarkan tersebut, siswa akan mengetahui kekurangan yang ada pada temannya kemudian kekurangan tersebut disampaikan kepada temannya agar ia memperbaiki kekurangan pada dirinya pada saat bercerita. Selain itu, ada seorang siswa yang tidak menghiraukan tampilan cerita temannya dan dia membuat mainan kertas sendiri. 147 Pada saat diberi kesempatan memberikan komentar, ada sebagian besar siswa yang berani memberikan tanggapan atau komentar atas praktik yang telah dilakukan temannya. Mereka adalah siswa yang mendapat rengking dan aktivis OSIS, sedangkan seorang siswa hanya mendengarkan penjelasan dari temannya. Siswa yang tidak berani berpendapat dikarenakan mereka takut salah dan tidak berani berbicara. Pada saat menerima komentar dan solusi dari temanya, siswa yang tampil tidak marah melainkan mendengarkan penjelasan dari temanya dan masukan tersebut ia terapkan pada saat bercerita. Namun, ada seorang siswa yang tidak menghiraukan komentar dan solusi yang diberikan oleh temannya, yaitu Ricky. Respon siswa dalam mengikuti pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc dengan kriteria sangat baik. Pada umumnya, siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Hal ini ditunjukkan dengan antusias mereka mulai dari mengikuti penjelasan dari guru, antusias siswa pada saat guru menayangkan VCD, keaktifan siswa mengikuti latihan bercerita dalam kelompok, keberanian siswa bercerita berdasarkan tayangan pencerita dalam video compact disc, antusias siswa mendengarkan temannya bercerita berdasarkan pemodelan dalam video compact disc, keaktifan siswa memberi tanggapan terhadap praktik yang telah dilakukan oleh temannya, dan sikap siswa pada saat menerima komentar dan solusi dari teman tentang tampilannya saat bercerita meskipun dalam proses pembelajaran tidak ada siswa yang berbicara sendiri. Untuk mengetahui hasil observasi siswa pada tahap siklus II maka dapat dilihat pada tabel 37 berikut ini. 148 Tabel 37. Hasil Observasi Siklus II No. Aspek yang Dinilai Kriteria Pengamatan Jumlah Siswa A B C D 1. Respon siswa saat mendengarkan penjelasan guru 23 5 - - 28 2. Perilaku siswa pada saat guru menayangkan VCD cerita yang digunakan sebagai media pengenalan bagaimana bercerita yang baik? 13 15 - - 3. Keaktivan siswa mengikuti latihan bercerita dalam kelompok 13 12 3 - 4. Keberanian siswa bercerita berdasarkan tayangan pencerita dalam video compact disc 16 12 - - 5. Antusias siswa mendengarkan temannya bercerita berdasarkan pemodelan dalam video compact disc 7 19 2 - 6. Keaktivan siswa memberi tanggapan terhadap praktik yang telah dilakukan oleh temannya. 9 13 6 - 7. Sikap siswa pada saat menerima komentar dan solusi dari teman tentang tampilannya saat bercerita 10 17 1 - 8. Respon siswa pada saat diberi kesempatan tampil bercerita 13 15 - - 9. Respon siswa dalam mengikuti pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc 14 14 - - Keterangan A = sangat baik 4 C = cukup 2 B = baik 3 D = kurang 1

4.1.3.2.2 Hasil Wawancara

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN COMPACT DISC PADA SISWA KELAS IV SDN JEPALO PATI

0 8 269

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL VIDEO COMPACT DISC TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUNGGAL TTAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 4 24

PENDAHULUAN PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MISBAHUL FALAH KLAYUSIWALAN KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI.

0 3 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SSLB Sukoharjo Margorejo Pati Tahun P

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SSLB Sukoharjo Margorejo Pati Tahun Pe

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Media Video Compact Disk (VCD) Pada Siswa Kelas V Semester II Sdn 03 K

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 20

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA DOLL SPEAK (BONEKA BERBICARA) PADA SISWA KELAS VII MTs DARUL FALAH DUMAN TAHUN PELAJARAN 2010–2011 - Repository UNRAM

0 0 25