66
3.4 Instrumen Penelitian
Teknik yang dipergunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan nontes untuk mengukur peningkatan kemampuan bercerita melalui
pemodelan dalam video compact disc.
3.4.1 Instrumen Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh kelompok atau individu. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes perbuatan. Tes perbuatan yang
sesuai untuk penelitian ini adalah tes praktik bercerita yang sifatnya menghibur. Agar pelaksanaan tes lebih mudah maka diperlukan instrumen atau alat bantu
berupa kriteria dan pedoman penilaian. Penilaian tersebut harus menunjukkan pencapaian indikator yang telah ditentukan. Indikator dalam pembelajaran ini,
antara lain : 1 siswa diharapkan mampu menceritakan kembali teks cerita, 2 bercerita dengan urut, 3 kenyaringan suara, 4 ketepatan pelafalan, 5
kelancaran, 6 ketepatan intonasi, 7 mimik muka yang sesuai, 8 ketepatan gestur, dan 9 penguasaan panggung yang bagus.
Skor penilaian tes performasi bercerita dan kategori penilaiannya dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 berikut ini.
67 Tabel 1. Skor Penilaian Tes Performasi Bercerita
No. Aspek Penilaian
Skor Maksimal
1. Mampu menceritakan kembali teks cerita
4 2.
Bercerita dengan urut 4
3. Kenyaringan suara
4 4. Ketepatan
pelafalan 4
5. Kelancaran 4
6. Ketepatan intonasi
4 7.
Mimik muka yang sesuai 4
8. Ketepatan Gestur
4 9. Penguasaan
panggung 4
Jumlah 36
Aspek-aspek yang dinilai dengan skor dan kategori penilaian dapat dilihat
pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Aspek Penilaian, Skor, dan Kategori Tes Performasi Bercerita
No. Aspek penilaian Skor
Kategori
1. Mampu menceritakan
teks kembali
a. Mampu bercerita
b. Mampu bercerita, tetapi kurang dari empat kali
membuka teks cerita c.
Kurang mampu bercerita 4-10 kali membuka teks cerita
d. Membaca teks cerita
4 3
2 1
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
2. Keurutan cerita
a. Alur cerita memiliki urutan yang jelas dan logis
b. Alur cerita memiliki urutan yang jelas
c. Alur cerita masih melompat-lompat 1-2 kali
d. Alur cerita melompat-lompat dan terputus-putus
3-4 kali atau lebih 4
3 2
1 Sangat baik
Baik Cukup
Kurang
3. Kenyaringan suara
a. Suara terdengar nyaring sampai bagian belakang
kelas b.
Suara terdengar nyaring tetapi dari bagian belakang kelas kurang jelas
c. Suara terdengar sampai bagian tengah kelas
d. Suara terdengar sayup-sayup terdengar pada
bagian depan kelas 4
3 2
1 Sangat baik
Baik Cukup
Kurang
4. Ketepatan pelafalan
a. Malafalkan setiap bunyi bahasa dengan tepat
b. Melakukan kesalahan 1-2 kali
c. Melakukan kesalahan 3-4 kali
4 3
2 Sangat baik
Baik Cukup
68 d.
Sering melakukan kesalahan lebih dari 4 kali 1
Kurang 5. Kelancaran
a. Pembicaraan dalam segala hal lancar
b. Pembicaraan lancar, tetapi sekali masih tampak
ragu-ragu c.
Pembicaraan kurang lancar d.
Pembicaraan selalu terhenti dan terputus-putus 4
3
2 1
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
6. Ketepatan intonasi
a. Intonasi pencerita sesuai dengan suasana yang
terdapat dalam cerita b.
Intonasi pencerita cukup sesuai dengan suasana yang terdapat dalam cerita
c. Intonasi pencerita kurang sesuai dengan suasana
yang terdapat dalam cerita d.
Intonasi pencerita tidak sesuai dengan suasana yang terdapat dalam cerita
4 3
2 1
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
7. Mimik muka yang sesuai
a. Mimik pencerita sesuai dengan suasana dalam isi
cerita, sangat meyakinkan karena penghayatan pencerita terhadap isi cerita baik
b. Mimik pencerita cukup sesuai dengan suasana
dalam isi cerita, tetapi mimik muka pencerita masih terlalu lugu belum sesuai sehingga kurang
meyakinkan
c. Mimik pencerita kurang sesuai dengan suasana
dalam isi cerita d.
Mimik pencerita tidak sesuai dengan suasana dalam isi cerita, mimik pencerita datar-datar saja
4
3
2 1
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
8. Ketepatan gestur
a. Gestur pencerita mampu mengikuti isi cerita dan
karakter tokoh dalam cerita sehingga membuat penampilan pencerita semakin menarik
b. Pencerita sudah cukup bergerak menyesuaikan isi
cerita dan karakter tokoh dalam cerita, namun terlalu berlebihan sehingga berkesan tidak alami
dan terlalu dibuat-buat
c. Pencerita sesekali bergerak, tetapi masih kurang
menyesuaikan dengan isi cerita dan karakter tokoh dalam cerita
d. Gestur pencerita monoton tidak dapat mengikuti
isi cerita dan karakter tokoh dalam cerita 4
3
2
1 Sangat baik
Baik Cukup
Kurang
9. Penguasaan panggung
a. Pencerita mampu mengusai panggung
b. Pencerita cukup mampu mengusai panggung
c. Pencerita kurang mampu mengusai panggung
d. Pencerita tidak mampu mengusai panggung
4 3
2 1
Sangat baik Baik
Cukup Kurang
69 Proses nilai akhir siswa dapat diperoleh melalui rumus berikut ini.
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas dengan menggunakan penilaian rentang nilai maka menggunakan rumus berikut ini.
Melalui pedoman penilaian tersebut, peneliti dapat mengetahui hasil tes bercerita siswa. Tes dilakukan satu kali dalam setiap siklus, yaitu dalam
pelaksanaan pada akhir siklus. Jika siklus I hasilnya masih kurang atau belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka diadakan tindakan pada siklus II.
Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik A jika memperoleh nilai antara 85-100, kategori baik B dengan nilai antara 75-84, kategori cukup C
dengan nilai antara 60-74, dan kategori kurang K dengan nilai antara 0-59.
3.4.2 Instrumen Nontes