Aspek Menceritakan Teks Kembali Aspek Bercerita dengan Urut

82 sudah menunjukkan hasil baik. Untuk lebih jelasnya, hasil tes prasiklus dipaparkan sebagai berikut.

4.1.1.1.1 Aspek Menceritakan Teks Kembali

Penilaian pada aspek menceritakan teks kembali dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada kemampuan siswa dalam menceritakan kembali cerita “Boneka Misterius” yang terdapat pada teks. Hasil perolehan nilai pada aspek menceritakan teks kembali dapat dilihat dari tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Perolehan Nilai Aspek Menceritakan Kembali Teks Cerita pada Prasiklus No. Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persen Keterangan 1. Sangat Baik 4 - - Nilai Rata-rata = 65:28 = 2,31 Kategori cukup 2. Baik 3 10 30 35,71 3. Cukup 2 17 34 60,72 4. Kurang 1 1 1 3,57 Jumlah 28 65 100 Data pada tabel 6 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi bercerita pada aspek menceritakan kembali teks cerita mencapai total nilai 65 dengan rata-rata 2,31 dalam kategori cukup. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 10 siswa atau sebesar 35,71, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 17 siswa atau sebesar 60,72, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang sebanyak 1 siswa atau sebesar 3,57. Pada aspek menceritakan kembali teks cerita terdapat 10 siswa yang mendapat skor dengan kategori baik. Hal tersebut terjadi karena siswa mampu menceritakan kembali teks cerita yang berjudul “Boneka Misterius”, tetapi kurang dari empat kali membuka teks cerita. Siswa yang mendapat skor dengan kategori 83 cukup ada 17 siswa. Hal tersebut terjadi karena siswa kurang mampu menceritakan kembali cerita yang berjudul “Boneka Misterius” dengan ditandai siswa membuka teks cerita sebanyak 4-10 kali. Siswa yang memperoleh kategori kurang terdapat 1 siswa. Hal tersebut terjadi karena siswa membaca teks cerita, berarti siswa tersebut tidak mampu menceritakan teks kembali.

4.1.1.1.2 Aspek Bercerita dengan Urut

Penilaian pada aspek bercerita dengan urut dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada kemampuan siswa dalam bercerita dengan alur yang runtut. Hasil perolehan nilai pada aspek bercerita dengan urut dapat dilihat dari tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Perolehan Nilai Aspek Bercerita dengan Urut pada Prasiklus No. Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persen Keterangan 1. Sangat Baik 4 - - - Nilai rata-rata = 69 : 28 = 2,5 Kategori baik 2. Baik 3 15 45 53,57 3. Cukup 2 11 22 39,29 4. Kurang 1 2 2 7,14 Jumlah 28 69 100 Data pada tabel 6 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi bercerita pada aspek bercerita dengan urut mencapai total nilai 69 dengan rata-rata 2,5 dalam kategori baik artinya kemampuan siswa dalam bercerita dengan alur cerita yang runtutjelas. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 15 siswa atau sebesar 53,57, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 11 siswa atau sebesar 39,29, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang sebanyak 2 siswa atau sebesar 7,14. 84 Pada aspek bercerita dengan urut terdapat 15 siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik. Hal tersebut terjadi karena siswa mampu bercerita dengan alur yang runtut atau jelas. Siswa yang mendapat skor dengan kategori cukup ada 11 siswa. Hal tersebut terjadi karena siswa bercerita dengan alur cerita masih melompat-lompat 1-2 kali. Siswa yang memperoleh kategori kurang terdapat 2 siswa. Hal ini disebabkan siswa bercerita dengan alur cerita melompat-lompat dan terputus-putus 3-4 kali atau lebih.

4.1.1.1.3 Aspek Kenyaringan Suara

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN COMPACT DISC PADA SISWA KELAS IV SDN JEPALO PATI

0 8 269

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL VIDEO COMPACT DISC TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUNGGAL TTAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 4 24

PENDAHULUAN PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MISBAHUL FALAH KLAYUSIWALAN KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI.

0 3 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SSLB Sukoharjo Margorejo Pati Tahun P

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SSLB Sukoharjo Margorejo Pati Tahun Pe

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Media Video Compact Disk (VCD) Pada Siswa Kelas V Semester II Sdn 03 K

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PASURUHAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui VCD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pasuruhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 20

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA DOLL SPEAK (BONEKA BERBICARA) PADA SISWA KELAS VII MTs DARUL FALAH DUMAN TAHUN PELAJARAN 2010–2011 - Repository UNRAM

0 0 25