76 mengenai perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran bercerita melalui
pemodelan dalam video compact disc. Pengambilan gambar dilakukan saat pembelajaran pada masing-masing siklus berlangsung.
Aktivitas yang didokumentasi selama pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc berlangsung antara lain: 1 aktivitas siswa
mendengarkan penjelasan guru, 2 aktivitas siswa ketika memperhatikan pemodelan bercerita dalam video compact disc yang diputarkan oleh guru, 3
guru memberikan contoh dalam menghayati dan mengekspresikan cerita yang berjudul “Boneka Misterius”, 4 aktivitas siswa mengidentifikasi pemodelan
bercerita dalam video compact disc, 5 aktivitas siswa latihan bercerita di depan kelas atau dalam kelompok besar, 6 aktivitas siswa membaca berulang-ulang
cerita “Boneka Misterius”, dan 7 aktivitas siswa ketika bercerita di depan kelas atau dalam kelompok besar. Sementara itu, dokumentasi video dilakukan pada
saat siswa tampil bercerita menggunakan pemodelan dalam video compact disc pada siklus I dan siklus II.
3.6 Teknik Analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara kuantitatif dan kualitatif .
3.6.1 Secara Kuantitatif
Teknik analisis data kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes bercerita pada tahap siklus I
dan siklus II. Hasil tes ditulis secara persentase dengan langkah-langkah berikut:
77 1 merekap nilai yang diperoleh siswa, 2 menghitung persentase tiap interval,
dan 3 menghitung nilai rata-rata tiap aspek. Untuk menghitung nilai persentase tiap interval, dapat menggunakan
rumus sebagai berikut.
Keterangan: NP
: Nilai persentase tiap interval ∑f
: Jumlah frekuensi tiap interval n
: Jumlah responden dalam kelas Untuk menghitung nilai rata-rata tiap aspek, dapat menggunakan rumus
sebagi berikut.
Keterangan: x
= Nilai rata-rata hasil tes ∑X
= Jumlah bobot skor tiap aspek n
= Jumlah responden dalam kelas
Hasil penghitungan tes bercerita yang pembelajarannya melalui pemodelan video compact disc pada siswa kelas VII-B MTs Misbahul Falah
Klayusiwalan Pati antara siklus I dan siklus II dibandingkan. Hasil ini
memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan keterampilan bercerita NP
= ∑f x 100
n
x = ∑X
n
78 yang pembelajarannya melalui pemodelan dalam video compact disc pada siswa
kelas VII-B MTs Misbahul Falah Klayusiwalan Pati. Dengan adanya peningkatan ini berarti pembelajaran bercerita yang pembelajarannya melalui pemodelan
dalam video compact disc pada siswa kelas VII-B MTs Misbahul Falah Klayusiwalan Pati berhasil optimal.
3.6.2 Secara Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data-data kualitatif. Data kualitatif ini diperoleh dari data nontes yang berupa data observasi, jurnal,
wawancara, dan dokumentasi. Adapun langkah-langkah penganalisan data kualitatif adalah dengan menganalisis lembar observasi yang telah diisi pada saat
pembelajaran. Data wawancara dinalisis dengan membagi lagi catatan wawancara. Data jurnal guru dinalisis dengan cara membaca catatan yang telah dibuat peneliti,
kemudian menerapkannya menjadi suatu simpulan. Data jurnal siswa dinalisis dengan cara membaca seluruh jurnal siswa, kemudian menerapkannya menjadi
suatu simpulan. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam bercerita, untuk mengetahui efektivitas
penggunaan pemodelan bercerita dalam video compact disc, dan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran bercerita
melalui pemodelan dalam video compact disc pada siklus I dan siklus II.
79
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini disajikan hasil penelitian tindakan kelas yang diperoleh dari survei pada prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil tes prasiklus berupa
keterampilan bercerita sebelum digunakannya pemodelan dalam video compact disc pada pembelajaran bercerita. Hasil tes tindakan pada siklus I dan pada siklus
II berupa kompetensi siswa bercerita dengan menggunakan pemodelan dalam video compact disc dan hasil nontes berupa observasi, wawancara, jurnal, dan
dokumentasi foto.
4.1.1 Hasil Prasiklus
Siswa yang mengikuti tes awal atau prasiklus sebanyak 28 siswa. Sebelum pelaksanaan tes prasiklus, siswa diberi penggalan teks cerita yang berjudul
“Boneka Misterius” kemudian siswa diminta untuk menceritakan kembali teks cerita; dengan praktik tersebut diketahui keadaan awal keterampilan siswa dalam
bercerita terlampir. Kriteria penilaian pada prasiklus ini meliputi 9 aspek yaitu: 1 mampu
menceritakan kembali teks cerita, 2 bercerita dengan urut alur yang logis, 3 kenyaringan suara, 4 ketepatan pelafalan, 5 kelancaran, 6 ketepatan intonasi,
7 mimik muka, 8 Ketepatan gestur, dan 9 pengusaan panggung. Hasil tes kompetensi bercerita pada tahap prasiklus dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
79