86
4.1.1.1.4 Aspek Ketepatan Pelafalan
Penilaian pada aspek ketepatan pelafalan dalam pembelajaran bercerita ini difokuskan pada melafalkan setiap bunyi bahasa dengan tepat. Hasil perolehan
nilai pada aspek ketepatan pelafalan dapat dilihat dari tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Perolehan Nilai Aspek Ketepatan Pelafalan Suara pada Prasiklus
No. Kategori
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Persen Keterangan
1. Sangat Baik 4
1 4
3,57 Nilai rata-rata =
70 : 28 = 2,5 Kategori baik
2. Baik 3
12 36
42,86 3. Cukup
2 15
30 53,57
4. Kurang 1
- -
- Jumlah
28 70
100 Data pada tabel 8 menunjukkan bahwa 28 siswa yang diteliti, kompetensi
bercerita pada aspek ketepatan pelafalan mencapai total nilai 70 dengan rata-rata 2,6 dalam kategori baik artinya kemampuan siswa dalam melafalkan setiap bunyi
bahasa melakukan kesalahan 1-2 kali. Hal ini disebabkan siswa yang jarang membaca buku dan lingkungan keluarga yang tidak memperhatikan anak untuk
belajar. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik ada 1 siswa atau sebesar 3,57, siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak
12 siswa atau sebesar 42,86, siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup sebanyak 15 siswa atau sebesar 53,57, dan siswa yang memperoleh skor
dengan kategori kurang tidak ada atau sebesar 0. Pada aspek ketepatan pelafalan terdapat 1 siswa yang mendapat skor
dengan kategori sangat baik artinya siswa dalam melafalkan bunyi bahasa dengan tepat. Hal ini disebabkan siswa dalam keseharianya meluangkan waktu untuk
membaca buku, belajar walaupun 5 menit, dan mendapat perhatian dari orang
87 tuanya; hasil ini diperoleh dari wawancara dengan siswa. Siswa yang mendapat
skor dengan kategori baik ada 12 siswa. Hal ini disebabkan siswa dalam seminggu hanya 3 kali meluangkan waktu untuk membaca buku, belajar hanya 15 menit,
dan tidak mendapat perhatian dari orang tuanya sehingga pelafalan bunyi bahasanya pada saat bercerita melakukan kesalahan 1-2 kali; hasil ini diperoleh
dari wawancara dengan siswa. Siswa yang mendapat skor dengan kategori cukup ada 15 siswa artinya siswa dalam melafalkan bunyi bahasa melakukan kesalahan
3-4 kali. Hal ini disebabkan siswa dalam seminggu hanya sekali meluangkan waktu untuk membaca buku, belajar hanya 25 menit, dan tidak mendapat
perhatian dari orang tuanya; hasil ini diperoleh dari wawancara dengan siswa. Siswa yang mendapat kategori kurang tidak ada.
4.1.1.1.5 Aspek Kelancaran