40 adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi
kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum? Kriteria keempat adalah integrasi media dimana media harus mengintegrasikan aspek dan ketrampilan
yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar, program harus mempunyai tampilan yang artistik. Maka estetika juga merupakan sebuah kriteria.
Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar
sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program, dia akan merasa telah belajar.
Suatu media harus dapat diterima sebagai materi yang berguna atau dibutuhkan dan media yang dibuat hendaknya menarik, sederhana pengolahannya,
serta mudah dipahami. Dengan demikian, media haruslah berguna dan komunikatif sehingga merancang media adalah merancang pesan, yaitu
bagaimana pesan diolah menjadi media yang efektif. Pengembangan media pembelajaran pada dasarnya melalui proses sebagai
berikut: a menganalisis suatu masalah dan kebutuhan, b merumuskan kemampuankompetensi atau pengalaman belajar, c menyusun materi pesan
pembelajaran dalam naskah panduan produksi pembuatan media, d produksipembuatan media, e uji coba dan perbaikan, f penyebarluasan untuk
dimanfaatkan, dan g monitoring dan evaluasi.
2.2.3.4 Fungsi Media dalam Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, media mempunyai fungsi yang sangat penting. Secara umum fungsi media adalah sebagai penyalur pesan. Media
41 pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada
gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Rowntree dalam Rohani 1997:7 mengemukakan fungsi media adalah
meningkatkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon peserta didik, memberikan
balikan dengan segera, dan menggalakkan latihan yang serasi. Mcknown dalam Rohani 1997:8 memberikan empat fungsi media yaitu
mengubah titik berat pendidikan formal yaitu dari pendidikan yang menekankan pada instruksional akademis menjadi pendidikan yang meningkatkan kebutuhan
kehidupan peserta didik, membangkitkan motivasi belajar pada peserta didik, memberikan kejelasan, dan memberikan rangsangan.
Berdasarkan fungsi media menurut Rowntree dan Mcknown dapat disimpulkan bahwa fungsi media adalah pendidikan yang meningkatkan
kebutuhan kehidupan peserta didik, meningkatkan motivasi belajar, mengaktifkan respon peserta didik, memberikan balikan dengan segera, menggalakkan latihan
yang serasi, memberikan kejelasan, dan memberikan rangsangan.
2.2.3.5 Media Audio Visual
Media audio visual dikenal dengan sebutan “audio visual aids” yang berarti alat-alat yang audible. Artinya, dapat didengar dan alat-alat yang visible
artinya dapat dilihat. Media audio visual ini bermanfaat menciptakan cara berkomunikasi yang efektif. Sasaran komunikasi di sini maksudnya adalah
pengajaran, penerangan, atau penyuluhan Sukarman dalam Sunarti dan Suhana 1994:291.
42 Dalam hal ini Rohani 1997:97-98 menyebutkan media audio visual
dengan sebutan audio visual aids. Artinya, media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
meliputi media yang dapat dilihat, didengar, dan yang dapat dilihat dan didengar. Media audio visual adalah suatu istilah yang bermakna sejumlah peralatan
yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran Sudjana dan
Rivai 2002:58. Salah satu dari media pembelajaran yang dikenal dengan istilah media
audio visual menurut Hamalik 2005:11 adalah video compact disc. VCD adalah alat-alat audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible artinya dapat
dilihat. Video compact disc ini sangat bermanfaat dalam menciptakan cara komunikasi yang efektif sebab video compact disc menyajikan gambaran hidup,
yaitu gambaran yang bergerak dari satu frame ke frame yang berikutnya dan proses visualnya berlangsung kontinu.
Media audio visual merupakan media yang dapat menambah minat siswa dalam belajar karena siswa dapat mendengarkan sekaligus melihat gambar. Fungsi
media khususnya media audiovisual bukan saja sekadar menyalurkan pesan melainkan juga membantu menyederhanakan proses penerimaan pesan yang sulit
sebagai proses komunikasi menjadi lancar tanpa disten. Penekanan utama dalam pembelajaran media audio visual dalam hal ini,
yaitu pengajaran dalam video compact disc. Media video compact disc merupakan perpaduan media suara audio dan media gambar visual yang dapat membantu
43 guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Media ini mampu menggugah
perasaan dan pikiran siswa, memudahkan pemahaman materi dan menarik minat siswa untuk belajar.
Media video compact disc mempunyai dua perangkat, yaitu perangkat keras hardware dan perangkat lunak cofware. Adapun perangkat keras dari
video compact disc adalah player atau alat yang memproses perangkat lunak ke dalam tampilan gambar sedangkan perangkat lunaknya adalah berupa kepingan
disk, yang berisi data yaitu contoh orang bercerita. Selain player dan kepingan disk, terdapat alat yang membantu fungsi kedua perangkat tersebut dalam
menampilkan gambar yaitu televisi. Penggunaan media audiovisual dalam proses pembelajaran bercerita
diharapkan mempertinggi proses dan hasil pembelajaran sehingga kompetensi ini benar-benar dikuasai siswa. Selain itu, menjalin proses pembelajaran akan lebih
menarik dan bervariasi karena media audio visual sebagai media pembelajaran bercerita mempunyai beberapa karakteristik yang dapat mengatasi kekurangan-
kekurangan yang terjadi dalam pembelajaran. Karakteristik itu antara lain: 1 media audio visual mampu
menyampaikan ulangan pesan yang sama secara konsisten kapan pun diperlukan sehingga siswa dapat lebih memahami bercerita yang baik dan 2 media audio
visual juga dapat menyampaikan efek suara, gambar dan gerak sehingga penceritaan yang ditayangkan menjadi lebih hidup, menarik dan kongkret serta
dapat memberi kesan seolah-olah siswa ikut mengalami sendiri. Akan tetapi, media audio visual ini tidak dapat menggantikan peran guru.
44 Menurut Yadissetya 2008:5 beberapa manfaat media audio visual dalam
proses belajar mengajar, antara lain: 1 dapat memperjelas pengajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar, 2 dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, 3 mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu, dan 4 dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya
intropeksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan media audio visual
dalam pembelajaran mempunyai efek yang sangat baik dalam kegiatan pembelajaran bercerita. Dengan menggunakan media audio visual atau video
compact disc dapat meningkatkan dan memperlancar proses pembelajaran, dapat megarahkan anak sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan
efesien, dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
Penekanan utama dalam pengajaran media audio visual dalam hal ini, yaitu pengajaran dengan video compact disc yang berupa rekaman pencerita atau
pendongeng dengan tata cara yang baik pada saat menceritakan kembali dongeng atau cerita. Peralatan media audio visual tidak harus digolongkan sebagai
pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan pandang dan dengar, tetapi sebagai alat teknologis yang dapat memperkaya serta memberikan pengalaman
kongkret kepada siswa.
45 Penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran bercerita
diharapkan dapat mempertinggi proses dan hasil pembelajaran sehingga kompetensi ini benar-benar dikuasai siswa. Selain itu, menjadikan proses
pembelajaran lebih bervariasi dan menarik.
2.2.4 Implementasi Pemodelan dalam Video Compact Disc pada Kegiatan