69 Proses nilai akhir siswa dapat diperoleh melalui rumus berikut ini.
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas dengan menggunakan penilaian rentang nilai maka menggunakan rumus berikut ini.
Melalui pedoman penilaian tersebut, peneliti dapat mengetahui hasil tes bercerita siswa. Tes dilakukan satu kali dalam setiap siklus, yaitu dalam
pelaksanaan pada akhir siklus. Jika siklus I hasilnya masih kurang atau belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka diadakan tindakan pada siklus II.
Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik A jika memperoleh nilai antara 85-100, kategori baik B dengan nilai antara 75-84, kategori cukup C
dengan nilai antara 60-74, dan kategori kurang K dengan nilai antara 0-59.
3.4.2 Instrumen Nontes
Instrumen nontes adalah instrumen yang digunakan untuk melengkapi data tes agar data itu lebih valid. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain observasi, jurnal siswa dan guru, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data nontes adalah sebagai berikut ini.
3.4.2.1 Pedoman Observasi
Pedoman observasi ini digunakan untuk mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc.
Jumlah nilai
seluruh aspek
Nilai akhir
Siswa =
x 100
Jumlah Skor
maksimal
Jumlah nilai seluruh siswa Nilai rata-rata =
Jumlah siswa
70 Aspek yang diamati antara lain: 1 respon siswa saat mendengarkan penjelasan
guru, 2 perilaku siswa pada saat guru menayangkan VCD cerita yang digunakan sebagai media pengenalan bagaimana bercerita yang baik, 3 keaktifan siswa
mengikuti latihan bercerita dalam kelompok, 4 keberanian siswa bercerita berdasarkan tayangan pencerita dalam video compact disc, 5 perilaku siswa saat
mendengarkan tampilan bercerita yang dilakukan oleh temannya, 6 antusias siswa mendengarkan temannya bercerita berdasarkan pemodelan dalam video
compact disc, 7 sikap siswa pada saat menerima komentar dan solusi dari teman tentang tampilannya saat bercerita, 8 respon siswa pada saat diberi kesempatan
tampil bercerita, dan 9 respon siswa dalam mengikuti pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc. Kolom pada lembar observasi
masing-masing aspek diisi dengan huruf A sangat baik, B baik, C cukup, atau D kurang.
3.4.2.2 Pedoman Wawancara
Bentuk wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, yakni pewawancara atau peneliti menggunakan pedoman yang
hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc yang telah dilakukan.
Wawancara dilakukan kepada siswa yang memperoleh nilai tinggi, rendah dan sedang. Aspek-aspek yang diwawancarakan meliputi: 1 tingkat kesenangan
siswa dengan pembelajaran bercerita, 2 tingkat kesulitan dalam menghafal cerita, 3 perasaan siswa ketika tampil bercerita di depan kelompok besar, 4
perasaan siswa ketika melihat teman bercerita dengan tata cara yang baik, 5
71 hambatan atau kesulitan yang dialami siswa ketika bercerita menggunakan
pemodelan dalam video compact disc, 6 manfaat pemodelan dalam video compact disc bagi siswa saat tampil bercerita bercerita, dan 7 pendapat siswa
terhadap pembelajaran bercerita melalui pemodelan dalam video compact disc.
3.4.2.3 Pedoman Jurnal