Kurikulum dan Proses Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

135 Jerman di SMA Taruna Nusantara sangat tinggi. Selain itu kurangnya tenaga pengajar juga menjadi salah satu hambatan pembelajaran. Guru bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara hanya ada satu sedangkan bahasa Jerman adalah salah satu mata pelajaran pilihan yang wajib diikuti oleh peserta didik dari kelas X, XI, dan XII. Tetapi hambatan tersebut masih bisa disiasati oleh guru bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara yaitu dengan membentuk Deutsch Club untuk lebih memperdalam materi bahasa Jerman bagi peserta didik dan mengintensifkan pembelajaran dan pelatihan ketika menghadapi lomba. Hambatan yang dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman adalah mereka merasa kesulitan dalam menghafalkan dan memahami kosakata dan masih merasa kesulitan untuk mempelajari keterampilan berbahasa Hörverstehen menyimak.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, implikasi pada pembelajaran bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara adalah hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai cerminan dan acuan proses pembelajaran dan sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara. Karakteristik pembelajaran bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara memiliki ciri khas sendiri dan berbeda dengan pembelajaran bahasa Jerman di sekolah-sekolah lain. Hal tersebut yang dapat mendorong kualitas peserta didik dalam bidang kebahasaan khususnya bahasa Jerman menjadi lebih baik. Dalam proses pembelajaran bahasa Jerman, guru menekankan pada kedisiplinan dan keaktifan siswa. 136 Kedisiplinan yang selalu diterapakan di SMA Taruna Nusantara mendorong tumbuh kembangnya kreativitas dan keaktifan untuk berinovasi. Dengan kedisiplinan untuk aktif mencari tahu, inovasi dan kreasi membuat peserta didik menjadi lebih mandiri sehingga banyak pula wawasan dan peluang yang didapat. Selain itu dengan kedisiplinan juga menumbuhkan keberanian mengambil resiko. Sebagai contoh, karena aturan-aturan dan kedisiplinan yang ada di SMA Taruna Nusantara, peserta didik menjadi tertuntut untuk lebih berani, mulai dari keberanian untuk mengambil resiko sebagai pemimpin apel, anggota peleton dengan segala tanggung jawab yang diemban, termasuk kadang resiko melanggar peraturan yang masih dalam batas kewajaran demi kesenangan sesaat sebagai anak remaja SMA yang ingin tahu ini itu. Untuk memberikan kecenderungan lingkungan yang kondusif dan berpengaruh secara positif dalam penumbuh kembangan watak dan kepribadian siswa disusun perangkat Peraturan Urusan Dinas Dalam PUDD dan Peraturan Kehidupan Siswa Perdupsis. PUDD merupakan pedoman ketertiban dan disiplin bagi seluruh civitas SMA Taruna Nusantara dan bagi siswa ketentuan-ketentuan diperinci dalam Perdupsis. Prosedur dan tata cara melakukan semua kegiatan di perguruan diatur dalam peragkat lunak tersebut. Penyimpangan atau pelanggaran terhadap ketentuan tersebut dikenai sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya dengan pertimbangan-pertimbangan pedagogis. Di awal masa pendidikan di kampus SMA Taruna Nusantara, dalam tiga bulan pertama seluruh siswa SMA Taruna Nusantara diwajibkan mengikuti serangkaian program Pendidikan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan PDK,