67
2. Karakteristik Kurikulum dan Pembelajaran Bahasa Jerman di SMA
Taruna Nusantara
SMA Taruna Nusantara adalah sekolah yang dikenal dengan kedisiplinannya, walaupun begitu sekolah ini menggunakan sistem kurikulum
yang dibuat oleh Depdiknas sama halnya dengan SMA lainnya. Walaupun begitu, terdapat beberapa perbedaan dengan SMA lain seperti kesatuan dari seluruh
elemen pendidikan dan sistem yang khas yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari serta kegiatan sekolah pada umumnya. Pada saat ini, SMA Taruna
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendikan 2006 dan 2013. Disamping itu guna tercapainya tujuan pendidikan dari LPPTN, SMA Taruna Nusantara juga
memiliki kurikulum khusus. Kurikulum khusus inilah yang kemudian membedakan dengan SMA lainnya dan menjadi ciri khusus bagi SMA ini.
Kurikulum Khusus berisiskan tiga wawasan atau yang biasa disebut “Tri Wawasan”, yaitu Kebangsaan, Kejuangan, dan Kebudayaan.
Wawasan yang pertama adalah wawasan Kebangsaan merupakan sebuah pendidikan dan pembinaan yang dititikberatkan pada nilai-nilai kebangsaan yang
dikembangkan secara luas melalui pembinaan berasrama penuh dan akhirnya menjadi suatu pembiasaan yang melekat di kehidupan sehari-hari yang bermuara
pada persatuan dan kesatuan bangsa. Wawasan yang kedua adalah wawasan Kejuangan, menitikberatkan pada
pembinaan jiwa juang yang tinggi terhadap kewajiban dan tanggung jawab tugas- tugas yang diemban, etos kerja keras, kedisiplinan, pantang menyerah dan tidak
muah putus asa, serta pengembangan prestasi. Wawasan itu ditanamkan dalam
68
kehidupan sehari-hari baik ketika di asrama maupun ketika pembelajaran di kelas.Iklim kompetisi yang tinggi dengan banyaknya kegiatan dan tugas-tugas
yang diberikan mampu lebih meningkatkan prestasi peserta didik dan menggali lebih dalam potensi yang dimiliki setiap peserta didik baik di biang akademin
maupun non-akademis, rohani dan juga jasmani. Penerapan wawasan kejuangan ini dilaksanakan setiap hari, mulai pagi hari bangun tidur sampai malam hari
menjelang tidur. penjelasan kehidupan sehari-hari Wawasan Kebudayaan bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang
mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi budaya kehidupan di dalam sekolah. Hal tersebut tercermin dalam setiap tingkah laku
warga sekolah, contohnya pamong guru yang saling asah, asih, dan asuh dengan sikap kekeluargaan dan kebersaamaan. Selain itu penanaman etika, tata krama
yang baik, saling membantu dan kerjasama serta kesederhanaan peserta didik juga tercermin dengan baik.
Untuk meningkatkan dan memperdalam ketiga wawasan tersebut terdapat tiga mata pelajaran tambahan yaitu mata pelajaran kepemimpinan, kenusantaraan,
dan bela negara. Mata pelajaran kenusantaraan bertujuan agar peserta didik memahami dan menerapkan nila-nilai moral keagamaan, kenegaraan, dan
kemasyarakatan yang baik sesuai dengan budaya luhur bangsa. Materinya berisi tentang ketentuan LPTTN, etika, sejarah perjuangan bangsa, kesadaran nasional,
kediplinan, wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan pembangunan nasional. Mata pelajaran pendidikan bela negara bertujuan memahami dasar bela negara
dan kesadaran akan bela negara dan kedisiplinan yang baik. Materinya berupa