Guru Komponen Pembelajaran Pembelajaran Bahasa Jerman di SMA Taruna

89 target akan lebih mudah. Selain perencanaan yang matang, penguasaan kelas juga penting agar anak-anak fokus dalam belajar bahasa Jerman. Dalam menyampaikan materi, guru selalu berusaha agar peserta didik merasa senang belajar bahasa Jerman sehingga mampu memahami materi dengan baik. Guru selalu menerapkan 3 aspek penting dalam mengajar yaitu membuka pelajaran, penyampaian materi, dan menutup pelajaran. Ketiga aspek tersebut bertujuan untuk mempermudah guru menyampaikan materi dan juga mempermudah peserta didik menerima materi yang diberikan guru. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, guru mengajar menjelaskan materi dengan baik dan runtut sesuai dengan RPP. Hal pertama yang dilakukan guru sebelum pembelajaran bahasa Jerman adalah menerima laporan dari salah satu peserta didik bahwa mereka telah siap untuk menerima materi pelajaran. Setelah itu guru selalu memberikan salam dan berdoa bersama. Kegiatan tersebut merupakan salah satu ciri khas pembelajaran di SMA Taruna Nusantara dan merupakan salah satu bentuk kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Dalam penyampaian materi guru sealu memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan membuat pembeajaran bahasa Jerman tersebut seefektif mungkin. Alokasi waktu yang sangat sedikit yaitu 1 X 45 menit per minggunya untuk tiap- tiap kelas dirasa sangat kurang. Namun dengan waktu yang terbatas tersebut guru mampu memanfaatkannya semaksimal mungkin dan merupakan tantangan bagi guru untuk membuat strategi pembelajaran yang efektif sehingga semua materi dalam silabus dapat disampaikan dengan baik dan dimengerti oleh peserta didik. Berdasarkan pengamatan peneliti, penyampaian materi oleh guru dilaksanakan 90 dengan baik, runtut, dan efektif. Guru selalu menggunakan metode yang tepat dan media yang ada untuk mendukung kelancaran pembelajaran bahasa Jerman. Guru selalu mengulang materi dan mempersilahkan peserta didik untuk bertanya jika ada hal yang belum jelas. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan materi pelajaran dan metode tanya jawab untuk mengulang materi, mengevaluasi ataupun ketika ada hal yang masih belum dimengerti. Metode diskusi juga sering digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman untuk memperdalam penguasaan materi peserta didik. Dengan berdiskusi mereka bisa saling bertukar pikiran atau berbagi informasi. Hal tersebut diharapkan mampu membuat peserta didik lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan efektif. Berdasarkan penelitian, strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru bisa dikatan berhasil. Guru dan peserta didik mampu bekerja sama dengan baik dalam proses pembelajaran tersebut. Peserta didik selalu aktif bertanya jika mereka mengalami kesulitan dan juga selalu aktif menjawab tanpa harus ditunjuk ketika guru memberikan soal dalam proses pembelajaran. Dari data yang diperoleh melalui hasil angket yang telah diisi oleh peserta didik tentang bagaimana cara guru mengajar, diperoleh data bahwa sebagian besar peserta didik di SMA Taruna Nusanatara yaitu sebesar 83, 33 berpendapat bahwa cara guru mengajar mudah dimengerti. Sementara itu, 16, 67 peserta didik beranggapan bahwa cara mengajar guru masih sulit untuk dimengerti. Data tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut. 91 Gambar 6. Pendapat peserta didik tentang penyampaian materi oleh guru Setelah penyampaian materi, guru biasanya memberikan soal-soal yang berhungan dengan materi yang telah disampaikan. Soal tanya-jawab biasa diberikan di akhir pembelajaran. Guru tidak pernah menunjuk peserta didik untuk menjawab melainkan mereka berlomba-lomba untuk aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut dilakukan untuk menambah keberanian dan kedisiplinan peserta didik dalam memperdalam materi. selain soal tanya- jawab guru juga terkadang memberikan soal bergambar ataupun soal kelompok yang menuntut peserta didik untuk berdiskusi sehingga terjalin interaksi antara guru dengan peserta didik atau antarpeserta didik. Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara baik antara guru dengn peserta didik maupun antarpeserta didik sudah sangat baik dan komunikatif. Dengan adanya interaksi yang baik antarkomponen maka pembelajaran pun akan berlangsung dengan baik dan materi pembelajaran bisa dengan mudah dimengerti oleh peserta didik. Guru berusaha menyampaikan materi dengan jelas dan menggunakan contoh-contoh yang mudah dipahami 92 sehingga peserta didik memberikan respon yang bagus dan aktif dalam pembelajaran. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses pembelajaran bahasa Jerman guru memegang penan yang penting. Guru bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Guru selalu membuat perencanaan yang matang RPP dan menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan silabus dengan baik yaitu ada pembuakaan, inti, dan juga penutup. Guru selalu menerapkan nilai-nilai kedisplinan dalam pembelajaran. Guru juga berusaha menempatkan diri sebagai pengajar, pembimbing, dan pengasuh yang baik yang bisa mengantarkan peserta didik pada kesuksesan. Untuk kelancaran proses pembelajaran interaksi antara guru mampu dibangun dengan baik sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan komunikatif.

e. Peserta Didik

Peserta didik merupakan salah satu komponen pembelajaran terpenting. Peserta didik yang memiliki IQ, EQ, dan SQ yang bagus merupakan modal awal keberhasilan dalam pembelajaran dengan didukung ketekunan dan kedisiplinan dalam belajar. Peserta didik di SMA Taruna Nusantara merupakan pilihan-pilihan terbaik dari seluruh penjuru Indonesia melalui seleksi ketat yang dilakukan dalam beberapa tahapa mulai administrasi, tes potensial akademik, kesehatan, dan juga wawancara. SMA Taruna Nusantara memang salah satu SMA favorit di Indonesia yang memiliki prestasi yang bagus. 93 Dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara sebagian besar peserta didik sangat antusias dan aktif dalam mengikuti pelajaran. Mereka selalu aktif menjawab pertanyaan dari guru tanpa ditunjuk. Mereka juga selalu aktif bertanya kepada guru setiap ada materi yang belum dimengerti. Minat peserta didik di SMA Taruna Nusantara dalam pembelajaran bahasa Jerman sangat bagus. Berdasarkan angket yang telah diberikan dan diisi oleh peserta didik menyatakan bahwa 86, 67 peserta didik di SMA Taruna Nusantara tertarik dengan bahasa Jerman, sedangkan sisanya 13, 33 peserta didik kurang tertarik dengan pelajaran bahasa Jerman. Angka tersebut bisa dikatakan tinggi untuk antusiasme peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman. Peserta didik di SMA Taruna Nusantara tertarik belajar bahasa Jerman karena mereka berpendapat bahwa bahasa Jerman adalah bahasa yang unik dan menarik, selain itu juga bisa menambah ilmu pengetahuan. Mereka juga berpendapat bahwa mereka senang belajar bahasa Jerman karena memiliki motivasi untuk bisa ke Jerman. Adapun yang tidak begitu tertarik belajar bahasa Jerman berpendapat bahwa bahasa Jerman adalah bahasa yang susah untuk dipelajari. Minat dan motivasi peserta didik yang bagus sangat mendukung dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Minat peserta didik SMA Taruna Nusantara dalam pembelajaran bahasa Jerman bisa dikatakan sangat bagus. Bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara hanya sebagai muatan lokal, sehingga tidak semua peserta didik mendapatkan pelajaran bahasa Jerman, walaupun begitu peminat untuk pelajaran ini lebih banyak daripada peminat untuk mata pelajaran bahasa asing lainnya. Berdasarkan angket yang diisi oleh peserta didik di SMA Taruna 94 Nusantara, menyatakan bahwa 80 peserta didik memiliki keinginan yang kuat untuk bisa menguasai bahasa Jerman. Menurut pendapat guru bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara, peserta didik memang memiliki minat yang bagus terhadap bahasa Jerman. “. . . tapi ya kebanyakan banyaknya lebih memilih Jerman.” Alasan peserta sangat ingin menguasai bahasa Jerman adalah karena mereka memang menyukai bahasa Jerman selain itu mereka ingin bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jerman sehingga mampu menambah wawasan pengetahuan dan meningkatkan prestasi mereka dan bisa melanjutkan pendidikan di Jerman. Adapun usaha yang mereka lakukan supaya bisa menguasai bahasa Jerman dengan baik tergambar dalam diagram berikut. Gambar 7. Diagram usaha yang dilakukan peserta didik untuk menguasai bahasa Jerman Dari diagram di atas, terlihat bahwa 41, 67 peserta didik berusaha untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, 23, 33 berusaha untuk selalu berlatih dan praktek menggunakan bahasa Jerman dalam keseharian. Usaha lain yang dilakukan peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman adalah dengan 95 membaca buku 5, mengikuti ujian sertifikat 5, belajar kosakata baru 5, berdiskusi 6, 67, dan juga menonton film berbahasa Jerman 5. Walaupun demikian ada beberapa peserta didik yang belajar bahasa Jerman namun tidak ada usaha untuk lebih meningkatkan penguasaan berbahasa yaitu 8, 33 peserta didik. Walaupun mereka sangat antusiasme dengan pembelajaran bahasa Jerman dan menganggap bahasa Jerman itu penting, peserta didik merasa bahasa Jerman itu sulit. Pendapat tersebut sesuai dengan angket yang telah disebar dan lebih dari 40 peserta didik manganggap bahwa bahasa Jerman itu sulit. Kesulitan- kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman sebagian besar terdapat pada pembelajaran keterampilan menyimak Hörverstehen. Sebanyak 38, 33 peserta didik menganggap keterampilan tersebut yang paling sulit dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lain. Meskipun mereka memiliki kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran bahasa Jerman, mereka tetap berusaha untuk terus belajar. Cara mereka mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut antara lain selalu mengulang materi yang sudah mereka dapatkan secara rutin walaupun hanya satu sampai tiga kali seminggu. Peserta didik berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan mereka dengan memanfaatkan waktu-waktu luang atau jam belajar malam untuk belajar bahasa Jerman. Usaha-usaha yang dilakukan peserta didik dalam mempelajari bahasa Jerman bisa dilihat dalam diagram di bawah ini. 96 Gambar 8. Diagram cara peserta didik mengatasi kesulitan mempelajari bahasa Jerman Pada diagram di atas terlihat bahwa 53, 33 peserta didik di SMA Taruna Nusantara berusaha untuk belajar dan terus berlatih untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran bahasa Jerman, 23, 33 berusaha menghafal materi-materi bahasa Jerman seperti artikel dan kosakata bahasa Jerman untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka, 11, 67 peserta didik bertanya kepada guru atau teman untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran bahasa Jerman, 10 peserta didik berusaha untuk selalu mencatat materi-materi dari guru untuk bisa lebih meningkatkan penguasaan bahasa Jerman, 6, 67 peserta didik memperbanyak membaca, dan sisanya 5 peserta didik selalu mengevaluasi apa yang telah mereka pelajari dan mengidentifikasi apa yang belum mereka mengerti. Pendidikan kedispilinan yang bagus juga sangat berpengaruh untuk pembelajaran bahasa Jerman. Peserta didik SMA Taruna Nusantara sudah terlatih dengan kedisiplinan sehingga mereka juga menerapkan kedisiplinan itu dalam pembelajarn bahasa Jerman. Mereka berpendapat dengan kedisiplinan tersebut