Pembelajaran Bahasa Jerman Sebagai Bahasa Asing di SMA

15 didik. Sementara dikutip dari Panduan Penyusunan KTSP dalam Abdullah Idi, 2014:242, KTSP memiliki empat komponen, yaitu: 1 Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan, yang terdiri atas tujuan pendidikan dasar, menengah, dan kejuruan. 2 Struktur dan Muatan Kurikulum tertuang dalam Standar Isi yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran. 3 Kalender Pendidikan 4 Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarn RPP, silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus ini, guru dapat mengembangkannya menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar bagi siswanya. Mulai tahun 2013, Depdiknas membuat kurikulum baru yang dikenal dengam Kurikulum 2013. Hidayat 2013: 112 menyebutkan bahwa pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkat capaian pendidikan. Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikao attitude, keterampilan skill dan pengetahuan knowledge. Mulyasa 2013: 163 menyatakan bahwa : Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif dan inovatif. Hal ini dimungkinkan, karena kurikulum ini berbasis karakter dan kompetensi, yang secara konseptual memiliki beberapa keunggulan. Pertama : Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat ilmiah, karena berangkat, berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing - masing. Dalam hal ini siswa merupakan subjek belajar, dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan transfer of knowledge. Kedua : Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan - kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari - hari, serta pengembangan aspek - aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu. Ketiga : ada bidang - bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan. 16 Menurut Hidayat 2013: 126, hal-hal yang baru sebagai perubahan kurikulum yang menjadi ciri kurikulum 2013 adalah menyangkut empat standar pendidikan, yakni Standar Kompetensi Lulusan SKL, Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Hidayat 2013: 126-129 juga menyebutkan bahwa keempat standar ini dirumuskan dalam tujuh elemen yaitu: Kompetensi Lulusan, Kedudukan Mata Pelajaran ISI, Pendekatan ISI, Struktur kurikulum ISI, Proses Pembelajaran, Penilaian, dan Ekstrakurikuler. Kemendikbud 2013: 210 menyatakan bahwa Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran semua mata pelajaran tematik terpadu, dan proses mendapatkan dan mengumpulkan informasi dilakukan dengan penilaian otentik. Dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan suatu rancangan pendidikan yang berisi maksud, tujuan, isi, proses, sumber daya, dan sarana-sarana evaluasi bagi semua pengalaman belajar baik di dalam maupun di luar sekolah yang direncanakan bagi pembelajar, yang digunakan sebagai acuan untuk proses pembelajaran. Kurikulum 2013 adalah rancangan pembelajaran berbasis karakter dan kompetensi dengan karakteristik pembelajaran menerapkan pendekatan ilmiah, pembelajaran bersifat tematik terpadu, dan penilaian otentik. Dalam KTSP 2006, guru diberi kewenangan dan otonomi untuk bisa menjabarkan kurikulum, sedangkan Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dibuat untuk menyempurnakan KTSP 2006 agar mutu pendidikan di Indonesia semakin baik. 17

D. Komponen Pembelajaran

Komponen pembelajaran merupakan satu kesatuan dari item-item yang saling berhubungan dalam suatu sistem yang berperan penting dalam proses pembelajaran. Menurut Hamalik 2003: 77, komponen-komponen pengajaran tersebut meliputi, tujuan pendidikan dan pengajaran, materi pengajaran, guru, peserta didik atau siswa, metode dan media pengajaran, materi dan evaluasi pengajaran.

1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan komponen penting dalam suatu pembelajaran. tujuan pembelajaran harus dirumuskan dan ditetapkan terlebih dahulu oleh guru dan sekolah guna menentukan arah proses belajar mengajar. Menurut Moore dalam Siswoyo, dkk 2011:26 tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Pendidikan harus dimulai dengan tujuan yang diasumsikan sebagai nilai. Tanpa sadar tujuan, maka dalam praktek pendidikan tidak ada artinya. Sementara itu, Hamalik 2005: 11 mengatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran. Ada bermacam-macam tujuan pendidikan, menurut M.J. Lavengeld dalam buku Siswoyo, dkk 2011:26 yaitu tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tak lengkap, tujuan sementara, tujuan intermedier, dan tujuan insidental. Sukmadinata 2002: 28 mengidentifikasi 4 empat manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: 1 memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri; 2 memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; 3 membantu memudahkan guru menentukan