Hambatan-hambatan Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jerman di
117
Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Keempat komponen tersebut pun sudah ada dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara.
Proses pembelajaran bahasa Jerman di SMA Taruna Nusantara sudah berjalan dengan baik. Proses pembelajaran ini pada dasarnya hampir sama dengan
proses pembelajaran bahasa Jerman di SMA-SMA lain, hanya saja pembelajaran bahasa Jermna di SMA Taruna Nusantara disisipkan juga nilai-nilai
kedisiplinannya. Peserta didik juga selalu aktif dan memiliki minat yang bagus dalam kegiatan belajar mengajara. Guru selalu melakukan tanya jawab agar terjadi
interaksi baik antara guru dengan peserta didik, selain itu juga untuk pembiasaan keaktifan peserta didik di kelas. Pada saat pembelajaran di kelas guru memberikan
materi sesuai dengan yang terdapat di silabus dan RPP yang sebelumnya sudah dianalisis terlebih dahulu. Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, salah
seorang peserta didik harus memberikan laporan kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembeljaran bahasa Jerman. Guru membuka pelajaran dengan terlebih
dahulu berdoa bersama kemudian dilanjutkan apersepsi ke materi yang akan dibahas. Selanjutnya peserta didik menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, kemudian guru menerangkan isi materi dengan media dan metode yang sesuai. Guru selalu menggunakan metode tanya jawab dan diskusi untuk melatih
keaktifan peserta didik sehingga peserta didik mampu memberikan respon yang sangat baik. Peserta didik saling berebutan untuk menjawab pertanyaan.
Kemudian setelah penyampaian materi guru selalu meberikan soal-soal kepada peserta didik untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik mampu memahami
118
materi yang disampaiakan. Sebelum pembelajaran berakhir guru menerima laporan dari peserta didik dan memberikan salam penutup.
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Pendidikan harus dimulai dengan tujuan yang diasumsikan sebagai
nilai. Tanpa sadar tujuan, maka dalam praktek pendidikan tidak ada artinya Moore dalam Dwi Siswoyo, 2011:26. Tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan oleh guru berdasarkan kurikulum yang berlaku dan berdasarkan silabus yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan peserta didik di sekolah
tersebut bertujuan agar pembelajaran bahasa Jerman dapat fokus dan terarah dengan baik. Di sisi lain guru juga memiliki tujuan dan target dalam pembelajaran
bahasa Jerman. Tujuan awal atau tujuan sementara dari pembelajaran tersebut adalah memperkenalkan bahasa Jerman agar mereka bisa menggunakannnya
dalam keseharian, mampu mengerti dan berbicara bahasa Jerman dengan kalimat- kalimat sederhana. Tujuan sementara, adalah tujuan yang hanya dimaksudkan
untuk sementara saja, sedangkan kalau tujuan sementara itu sudah dicapai lalu ditinggalkan atau diganti dengan tujuan yang lain M.J. Lavengeld dalam Dwi
Siswoyo, 2011:26. Tujuan selanjutnya diharapkan peserta didik mempunyai minat untuk memperluas dan memperdalam ilmu serta wawasan berbahasa
Jerman untuk belajar di Jerman. Tujuan ini merupakan tujuan yang paling akhir dan merupakan keseluruhan kebulatan tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan.
Tujuan umum atau tujuan akhirnya adalah kedewasaan yang salah satu cirinya adalah telah hidup dengan pribadi mandiri M.J. Lavengeld dalam Dwi Siswoyo,
2011:26. Dalam pembelajaran bahasa Jerman, tujuan pembelajaran selalu
119
disampaikan oleh guru pada awal pelajaran sehingga peserta didik mengetehaui arah dan tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dan mampu mengembangkan
sendiri materi yang sudah dipelajari dan meningkatkan kompetensi diri. Sementara sesuai dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2004: 6
pada pembelajaran bahasa Jerman dinyatakan dengan jelas bahwa program pembelajaran bahasa Jerman di Indonesia memiliki tujuan agar peserta didik dapat
berkembang dalam hal: 1 kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis secara baik, 2 berbicara secara sederhana tapi efektif dalam berbagai
konteks untuk menyampaikan informasi, pikiran dan perasaan, serta menjalin hubungan social dalam bentuk kegiatan yang beragam, interaktif dan
menyenangkan, 3 menafsirkan isi berbagai bentuk teks tulis pendek sederhana dan merespon dalam bentuk kegiatan yang beragam, interaktif, dan
menyenangkan, 4 kemampuan untuk berdiskusi dan menganalisis teks secara kritis. Hal ini bertujuan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran
bahasa Jerman. Peserta didik di SMA Taruna Nusantara dilihat sudah mencapai kompetensi yang sudah ditentukan tersebut.
Persepsi peserta didik di SMA Taruna Nusantara mengenai tujuan pembelajaran bahasa Jerman juga sejalan dengan apa yang menjadi tujuan dan
harapan dari pihak sekolah maupun dari guru bahasa Jerman, yaitu 71,67 peserta didik memiliki tujuan pembelajaran bahasa Jerman adalah untuk bisa
berkomunikasi dengan lancar dan menguasai bahasa Jerman dengan baik, 16,67 peserta didik berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan berbahasa
mereka, 3,33 bertujuan untuk menambah nilai interpolnya, dan sisanya 8,33