Perencanaan Penilaian Otentik Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP
Tabel 7: Pelaksanaan Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
No. Fokus
Hasil Penelitian
1. Siswa
Wawancara: Siswa menyadari guru melakukan penilaian sikap, penilaian
pengetahuan, dan keterampilan. Sejak awal semester, guru mengampu kelas yang sama sampai semester ini. Siswa menyatakan bahwa penilaian yang mereka
dapatkan sesuai dengan kinerja mereka. Menurut siswa, tugas yang diberikan oleh guru telah sesuai dengan materi pembelajaran.
Pengamatan:
Proses pembelajaran kelas VII C dan VII H masing-masing diikuti oleh 32 siswa. Pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran melibatkan siswa. Siswa
ikut dalam penilaian sejawat, antarsiswa saling memberikan penilaian. Dokumentasi:
Berdasarkan presensi kelas VII C dan VII H masing-masing diikuti oleh 32 siswa. Dokumen pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran berupa tugas
yang dikumpulkan siswa.
2. Guru
Wawancara:
Guru mengembangkan perencanaan yang terangkum dalam RPP Kurikulum 2013 dan disesuaikan dengan materi pembelajaran. Menurut guru, hasil
output penilaian siswa baik. Guru melakukan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan guru dengan pengamatan perilaku siswa
selama proses pembelajaran. Penilaian pengetahuan dapat dilaksanakan secara tertulis dan saat praktek di dalam kelas. Penilaian keterampilan disesuaikan dengan
kebutuhan materi dan dapat dilaksanakan saat tugas praktek di kelas. Pengamatan:
Guru mengembangkan pedoman penilaian yang terdapat pada RPP Kurikulum 2013 dan disesuaikan dengan kondisi kelas dan materi yang diajarkan.
Penilaian sikap dilakukan guru dengan pengamatan perilaku siswa selama proses pembelajaran. Penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan guru menggunakan
penilaian kinerja, penilaian sejawat, wawancara lisan, pertanyaan terbuka, pengamatan, dan penilaian portofolio.
Dokumentasi:
Guru melakukan perencanaan penilaian pembelajaran Teks LHO. Guru menyimpan dokumen pelaksanaan penilaian pembelajaran siswa yang berupa
tugas-tugas yang dikumpulkan siswa dan dokumen penilaian. Dalam penilaian sikap, guru menggunakan pengamatan selama proses pembelajaran. Pada penilaian
pengetahuan dan keterampilan guru menggunakan penilaian kinerja, penilaian sejawat, wawancara lisan, pertanyaan terbuka, pengamatan, dan penilaian
portofolio.
3. Sekolah
Pengamatan: Sekolah menerapkan Kurikulum 2013. Sekolah memiliki fasilitas
meliputi sarana dan prasarana yang tergolong baik. Sekolah tidak melarang pengembangan pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru.
4. Simpulan
Peneliti Pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan
Kurikulum 2013 yang diterapkan di sekolah. Pelaksanaan penilaian meliputi penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam pembelajaran
Teks LHO. Hasil penilaian siswa tergolong baik. Penilaian sikap dilakukan guru dengan pengamatan perilaku siswa selama proses pembelajaran. Penilaian
pengetahuan dan keterampilan guru menggunakan penilaian kinerja, penilaian sejawat, wawancara lisan, pertanyaan terbuka, pengamatan, dan penilaian
portofolio.
Berdasarkan data yang diambil dari hasil wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen, guru dan siswa melaksanakan penilaian otentik dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia. Hanya saja, pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru tidak semuanya sama dengan perencanaan yang dicantumkan
dalam RPP. Hasil dari wawancara dan pengamatan pelaksanaan penilaian otentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, guru telah melakukan pengembangan.
Guru menyesuaikan pelaksanaan penilaian dengan kondisi kelas dan materi yang diajarkan. Pelaksanaan penilaian otentik terdiri dari tiga aspek yaitu penilaian
kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian kompetensi keterampilan. Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen,
guru menggunakan beberapa model penilaian otentik, seperti penilaian kinerja, penilaian sejawat, pertanyaan terbuka, wawancara lisan, penilaian portofolio, dan
pengamatan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.