Penilaian Otentik Pembelajaran Bahasa Indonesia

penilaian otentik. Dalam penelitian tersebut, dilakukan survei terhadap 30 guru Bahasa Indonesia se-DIY untuk mengetahui sejauh mana pemahaman guru terhadap penilaian otentik dan pelaksanaannya di lapangan. Kedua, Widya Ajeng Pemila 2014 melaksanakan penelitian dengan judul Pelaksanaan Penilaian Otentik Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Beracuan Kurikulum 2013 di Kabupaten Gunungkidul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan penilaian otentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan dalam Kurikulum 2013. Ketercapaian pelaksanaan penilaian otentik di empat sekolah tersebut termasuk dalam kategori “sedang”. Kesamaan dengan penelitian ini adalah terletak pada kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum 2013. Aspek yang menjadi pembeda dengan penelitian ini adalah penelitian untuk SMA di Kabupaten Gunungkidul. Pada penelitian ini difokuskan pada penilaian otentik untuk satu sekolah saja yaitu SMP Negeri 8 Yogyakarta. Ketiga, Frans Apriliadi 2016 melaksanakan penelitian dengan judul Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Hasil penelitiannya yaitu 1 semua guru di Bahasa Indonesia di SMP Negeri 9 Yogyakarta telah menerapkan penilaian berbasis kelas, 2 model penilaian berbasis kelas yang digunakan beragam, 3 masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan penilaian berbasis kelas, dan 4 guru Bahasa Indonesia melakukan beberapa upaya dalam mengatasi kendala tersebut. Kesamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama menilai pada tingkat SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun aspek yang menjadi pembeda dengan penelitian ini. Penelitian yang dilakukan Frans Apriliadi adalah penelitian pada pelaksanaan penilaian berbasis kelas, sementara pada penelitian ini diarahkan pada pelaksanaan penilaian otentik. Ketiga hasil penelitian ini sangat relevan dan mendukung penelitian ini karena keduanya berkaitan dengan penilaian.

J. Kerangka Berpikir

Kegiatan pembelajaran tidak pernah terlepas dari elemen pendidikan yang berupa penilaian. Panduan penilaian digunakan guru sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian sesuai prinsip Kurikulum 2013. Melalui pedoman yang dikeluarkan pemerintah, diharapkan guru dapat melaksanakan penilaian otentik sesuai dengan ketentuan penilaian. Namun, hal itu bukan jaminan bahwa pelaksanaan penilaian otentik dilaksanakan sesuai dengan harapan. Pemahaman guru dalam melaksanakan penilaian otentik masih kurang. Masih ditemukan pelaksanaan penilaian otentik yang tidak sejalan dengan perencanaan penilaian dan ketentuan penilaian pendidikan. Pada pelaksanaannya, tidak semua langkah dan model penilaian digunakan oleh guru secara sempurna. Sejauh ini, belum banyak dilakukan pengevaluasian terkait pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia, dan juga belum diketahui kendala yang dialami guru serta upaya untuk mengatasinya. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pengevaluasian pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan metode-metode penelitian yang sesuai dengan judul penelitian ini. Metode-metode yang dibahas yaitu pertama, desain penelitian. Kedua, subjek penelitian. Ketiga, teknik pengumpulan data. Keempat, instrumen penelitian. Kelima, teknik analisis data. Keenam, keabsahan data.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang meneliti pelaksanaan penilaian otentik pada satu sekolah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perencanaan penilaian otentik, pelaksanaan penilaian otentik, kendala yang dialami guru dalam melaksanakan penilaian otentik, dan upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta. Penelitian deskriptif kualitatif dikenal sebagai metode penelitian naturalistik yaitu penelitian yang digunakan pada kondisi objektif secara alami Nasution, 2003: 18. Metode penelitian naturalistik dilaksanakan berdasarkan situasi di lapangan yang bersifat wajar, apa adanya, dan tanpa manipulasi. Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak hanya sebagai upaya mendeskripsikan data, tetapi deskripsi tersebut hasil dari pengumpulan data yang sahih yang dipersyaratkan kualitatif, yaitu wawancara, pengamatan, analisis dokumen, dan triangulasi.

B. Subjek Penelitian

Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sangat strategis untuk mendapatkan informasi. Narasumber atau informan merupakan orang yang bisa memberikan informasi-informasi utama yang dibutuhkan dalam penelitian. Narasumber atau informan itulah yang penulis maksud dengan subjek penelitian. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah dua guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta. Daftar guru yang dijadikan subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Data guru selengkapnya disajikan pada Lampiran I. Tabel 1: Data Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 8 Yogyakarta No. Nama NIP Guru Kelas Masa Kerja Kode Guru 1. Dwi Martati, S. Pd., M. Si. 19651009 198601 2 003 VII 24 tahun D 2. Puji Isyantana, S. Pd. - VII 4 tahun P Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Yogyakarta yang terletak di Jalan Prof. Dr. Kahar Muzakir 2 Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada bulan November sampai Desember 2016. Alasan pemilihan SMP Negeri 8 Yogyakarta sebagai tempat penelitian dikarenakan SMP Negeri 8 Yogyakarta merupakan sekolah berprestasi dan peraih nilai Ujian Nasional SMP tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun ajaran 2015 2016. Sementara itu, SMP Negeri 8 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah di Kota Yogyakarta yang melaksanakan Kurikulum 2013 dalam melaksanakan penilaian otentik. Penelitian ini menggunakan data sebagai informasi yang akan diteliti. Adapun wujud data berupa hasil pengamatan atau catatan lapangan yang memuat informasi mengenai kondisi sekolah, pembelajaran, pelaksanaan penilaian, kondisi siswa, dan kondisi guru. Hasil wawancara terhadap guru meliputi keadaan pembelajaran, perencanaan penilaian, pelaksanaan penilaian, kesan guru terhadap pembelajaran, penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia, kendala pelaksanaan penilaian, dan upaya dalam mengatasi kendala pelaksanaan penilaian. Sementara itu, hasil wawancara terhadap siswa meliputi kesan siswa terhadap pembelajaran dan penilaian guru pada siswa. Pada penelitian ini subjek penelitian menjadi sumber data utama. Sumber data penelitian lain berupa sumber data aktivitas proses belajar mengajar yang terjadi di kelas dan sumber data tertulis. Sumber data berupa aktivitas meliputi deskripsi kegiatan guru saat pembelajaran dan pelaksanaan penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia. Sumber data tertulis meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, silabus, rubrik penilaian, dan hasil tulisan siswa sebagai wujud evaluasi dalam pembelajaran.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian berupa data kualitatif yang diambil melalui teknik wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen. Ketiga teknik tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara terperinci terkait perencanaan penilaian otentik, pelaksanaan penilaian otentik, kendala yang dialami guru dalam melaksanakan penilaian otentik, dan upaya yang dilakukan