Upaya yang dilakukan Guru di SMP Negeri 8 Yogyakarta dalam
seperti dilakukan pelatihan penilaian bagi guru, menggunakan buku pegangan guru dan siswa sebagai acuan menyusun penilaian otentik, menyiapkan presensi
siswa, serta menyediakan fasilitas yang mendukung. Perencanaan penilaian otentik terdapat dalam RPP yang di dalamnya memuat langkah pengembangan
penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia. Perencanaan penilaian penting untuk dilakukan agar guru mempunyai patokan pada saat pelaksanaan penilaian di
kelas. Pengembangan penilaian otentik memiliki beberapa langkah. Mueller
mengemukakan sejumlah langkah yang perlu ditempuh dalam pengembangan asesmen otentik, yaitu yang meliputi i penentuan standar, ii penentuan tugas
otentik, iii pembuatan kriteria, dan iv pembuatan rubrik Nurgiyantoro, 2014: 310-314. Langkah-langkah pengembangan tersebut terdapat pada RPP.
Berdasarkan analisis dokumen guru, penentuan standar meliputi penentuan kompetensi dan indikator. Guru menyatakan bahwa penentuan standar dilakukan
dengan menentukan tema berupa Teks Laporan Hasil Observasi, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator. Perencanaan penilaian terdapat pada RPP.
Kompetensi dasar masih abstrak sehingga perlu dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator yang operasional. Kompetensi dan indikator menjadi
penentuan standar dalam pengembangan penilaian otentik. Pada langkah pengembangan asesmen otentik berupa penentuan standar, guru menentukan tema
berupa Teks Laporan Hasil Observasi, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator yang terdapat pada RPP Teks Laporan Hasil Observasi yang telah
disiapkan oleh guru. Penentuan standar yang dilakukan oleh guru sesuai dengan langkah pengembangan asesmen otentik.
Berdasarkan analisis dokumen guru, langkah kedua pengembangan asesmen otentik adalah menentukan tugas otentik. Penentuan tugas otentik tertuang dalam
RPP Teks Laporan Hasil Observasi pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Penentuan tugas otentik disesuaikan dengan kompetensi mana yang akan diukur
dan juga disesuaikan dengan keadaan di dunia atau kehidupan nyata. Langkah- langkah kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan berisi kegiatan untuk merespon siswa saat awal pembelajaran. Kegiatan inti meliputi 5 M, yaitu mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mencoba menalar, dan mengomunikasikan. Pada kegiatan inti, rancangan kegiatan pembelajaran menyesuaikan dengan
materi pembelajaran yaitu Teks Laporan Hasil Observasi . Sementara itu, kegiatan penutup berisi refleksi pembelajaran dan rencana tindak lanjut pembelajaran
berikutnya. Pada langkah pengembangan asesmen otentik berupa penentuan tugas otentik, guru menentukan tugas otentik dalam RPP pada langkah-langkah kegiatan
pembelajaran. Penentuan tugas otentik yang dilakukan oleh guru sesuai dengan langkah pengembangan asesmen otentik.
Berdasarkan analisis dokumen pada RPP, langkah ketiga pengembangan asesmen otentik yaitu pembuatan kriteria. Pembuatan kriteria menggambarkan
tingkatan capaian pembelajaran. Kriteria dalam penilaian otentik digunakan untuk mengetahui seberapa baik siswa telah memenuhi standar. Tingkatan capaian
pembelajaran tersebut dapat berupa indikator penugasan. Pembuatan kriteria
berupa indikator yang terangkum pada pengembangan penentuan standar pada kompetensi dasar. Kompetensi dasar masih abstrak sehingga perlu dijabarkan
dalam bentuk indikator-indikator yang operasional. Pada langkah pengembangan asesmen otentik berupa pembuatan kriteria,
guru membuat kriteria materi Teks Laporan Hasil Observasi. Pembuatan kriteria yang dilakukan guru berupa indikator yang terangkum pada pengembangan
standar dan kompetensi dasar yang dipilih. Kemudian, standar dan kompetensi dasar tersebut dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator yang telah disiapkan
oleh guru pada RPP Teks Laporan Hasil Observasi. Pembuatan kriteria yang dilakukan oleh guru sesuai dengan langkah pengembangan asesmen otentik.
Berdasarkan analisis pada dokumen, langkah keempat pengembangan asesmen otentik yaitu pembuatan rubrik. Pembuatan rubrik digunakan untuk
menilai kinerja siswa. Pada Kurikulum 2013, penilaian otentik memiliki tiga cakupan. Abidin 2014: 98-102 menyebutkan tiga cakupan penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada langkah pengembangan asesmen otentik berupa pembuatan rubrik,
guru membuat rubrik sebagai patokan pencapaian siswa. Rancangan penilaian yang terdapat dalam RPP Teks Laporan Hasil Observasi meliputi tiga penilaian
yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Rancangan rubrik penilaian kompetensi sikap berupa lembar jurnal sikap siswa. Rancangan rubrik penilaian
kompetensi pengetahuan berupa teknik tes tertulis. Rancangan rubrik penilaian keterampilan berupa teknik kinerja yang meliputi penilaian menulis dan